Tanda-Tanda Kehamilan Kosong
Kehadiran si buah hati merupakan cita-cita pasangan suami istri. mulai dari awal kehamilan hingga dengan persalinan hanya untuk menunggu kehadiran si buah hati. Tentu moment tersebut yaitu moment paling senang bagi pasangan suami istri. Tetapi apa jadinya kalau ternyata harapan untuk mempunyai si buah hati itu menjadi pupus alasannya yaitu adanya kehamilan kosong, mungkin aneh didengar tapi kehamilan menyerupai ini memang sanggup terjadi.
Kehamilan kosong atau yang biasa dikenal dengan sebutan Blighted Ovum umumnya terjadi pada awal kehamilan, dimana sel telur yang telah berhasil dibuahi yang tertanam pada rahim tidak berhasil berubah menjadi embrio.
Namun sel-sel dalam rahim tetap membentuk plasenta dan kantung ketuban. Pada kehamilan kosong seorang ibu akan mengalami tanda-tanda atau tanda menyerupai berhentinya haid, mual dan muntah, payudara mengeras, perut makin membesar dan kantung ketuban pun akan terus berkembang layaknya tanda-tanda kehamilan normal, akan tetapi tidak ada janin yang berkembang.
Mengapa ini sanggup terjadi, bagaimana sanggup sel telur yang tidak berkembang tetapi masih sanggup mencicipi tanda-tanda dan tanda layaknya kehamilan yang sebenarnya. Pada ketika sel telur matang yang berhasil dibuahi oleh sperma namun alasannya yaitu adanya faktor penyebab kegagalan contohnya menyerupai kualitas sperma atau telur yang kurang baik, pembelahan sel telur yang abnormal, rendahnya kadar hormon pembentuk placenta beta (HCG) atau adanya bisul TORCH yang mengakibatkan janin tidak sanggup berkembang.
Hasil konsepsi akan tetap tertanam pada rahim dan rahim yang berisi hasil konsepsi tersebut mengirimkan sinyal pada indung telur dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi dalam rahim.
Hormon yang dikirimkan oleh hasil konsepsi tersebut akan menjadikan gejala-gejala layaknya mengalami kehamilan normal. Ini yang terkadang menciptakan pengaruh dari kehamilan kosong itu sulit terdeteksi atau dikenali, bahkan kalau memakai test pack untuk mengetahui kehamilan kesudahannya akan menjadi positif karena tes kehamilan baik memakai test pack maupun tes laboratorium umumnya mengukur kadar hormon humanchorionic gonadotropin (HCG) yang juga biasa disebut dengan hormon kehamilan.
Namun kalau ketika menginjak usia kehamilan antara 6 hingga 8 ahad Blighted Ovum sanggup terdeteksi misalnya dengan melaksanakan investigasi USG, disitu akan terlihat bahwa terdapat kondisi kantung kehamilan berisi embrio yang tidak berkembang.
Selain investigasi USG, penderita Blighted Ovum sanggup terkenali alasannya yaitu adanya tanda-tanda pendarahan atau flek layaknya mengalami tanda-tanda keguguran alasannya yaitu badan berusaha mengeluarkan konsepsi yang tidak normal.
Tanda-Tanda Kehamilan Kosong
Bisa disimpulkan selain adanya tanda pendarahan / flek dan pendeteksian melalui investigasi USG, tanda-tanda lainnya yang mengakibatkan terjadinya kehamilan kosong atau Blighted Ovum yakni mencicipi kram pada perut, adanya tanda-tanda tak spesifik, periode haid terlambat, mual dan muntah, payudara mengeras, perut membesar serta tes kehamilan yang memperlihatkan hasil positif hampir sama dengan kehamilan normal menyerupai yang sudah saya jelaskan sebelumnya.
Kehamilan kosong sanggup disebut juga dengan kehamilan anembryonic dan merupakan penyebab utama kegagalan awal kehamilan atau keguguran. Kehamilan kosong hampir sama dengan kehamilan molar/kehamilan anggur karena sama-sama disebut dengan kehamilan tidak sebenarnya, akan tetapi keduanya tetap dikatakan berbeda.
Jika kehamilan kosong atau Blighted Ovum yaitu tidak berkembangnya sel telur yang dibuahi menjadi embrio sedangkan kehamilan molar yaitu kehamilan yang tidak menjadi dimana uri dan janin tidak membentuk dengan betul dan bayi tidak berkembang sebaliknya menjadi tisu tisu menyerupai anggur.
Blighted ovum tidak kuat terhadap persoalan kesuburan atau rahim si ibu, seseorang yang pernah mengalami Blighted ovum sanggup kembali untuk hamil normal. Akan tetapi kalau kondisi ini terjadi secara berulang-ulang sebaiknya dilakukan investigasi dan pengobatan secara intensif, alasannya yaitu dikhawatirkan adanya kelainan kromosom yang menetap pada diri ibu dan suami. Dokter mungkin menyarankan adanya tes genetika atau juga melaksanakan terapis selama 1 hingga 3 bulan sebelum mencoba hamil kembali, tergantung dari kondisi hasil investigasi dokter.
Tidak ada orang yang ingin mengalami kehamilan kosong, oleh alasannya yaitu itu ada baiknya melaksanakan upaya pencegahan semenjak dini untuk menghidari gangguan atau persoalan yang mengakibatkan terjadinya kehamilan kosong misalkan dengan melaksanakan imunisasi ibu, berkonsultasi dan memeriksakan kehamilan secara rutin serta membiasakan referensi hidup sehat yang mempunyai kegunaan untuk kesehatan ibu. Bukankah memang benar kata banyak orang bahwa mencegah itu jauh lebih baik dari pada mengobati. Semoga bermanfaat
Kehamilan kosong atau yang biasa dikenal dengan sebutan Blighted Ovum umumnya terjadi pada awal kehamilan, dimana sel telur yang telah berhasil dibuahi yang tertanam pada rahim tidak berhasil berubah menjadi embrio.
Namun sel-sel dalam rahim tetap membentuk plasenta dan kantung ketuban. Pada kehamilan kosong seorang ibu akan mengalami tanda-tanda atau tanda menyerupai berhentinya haid, mual dan muntah, payudara mengeras, perut makin membesar dan kantung ketuban pun akan terus berkembang layaknya tanda-tanda kehamilan normal, akan tetapi tidak ada janin yang berkembang.
Mengapa ini sanggup terjadi, bagaimana sanggup sel telur yang tidak berkembang tetapi masih sanggup mencicipi tanda-tanda dan tanda layaknya kehamilan yang sebenarnya. Pada ketika sel telur matang yang berhasil dibuahi oleh sperma namun alasannya yaitu adanya faktor penyebab kegagalan contohnya menyerupai kualitas sperma atau telur yang kurang baik, pembelahan sel telur yang abnormal, rendahnya kadar hormon pembentuk placenta beta (HCG) atau adanya bisul TORCH yang mengakibatkan janin tidak sanggup berkembang.
Hasil konsepsi akan tetap tertanam pada rahim dan rahim yang berisi hasil konsepsi tersebut mengirimkan sinyal pada indung telur dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi dalam rahim.
Hormon yang dikirimkan oleh hasil konsepsi tersebut akan menjadikan gejala-gejala layaknya mengalami kehamilan normal. Ini yang terkadang menciptakan pengaruh dari kehamilan kosong itu sulit terdeteksi atau dikenali, bahkan kalau memakai test pack untuk mengetahui kehamilan kesudahannya akan menjadi positif karena tes kehamilan baik memakai test pack maupun tes laboratorium umumnya mengukur kadar hormon humanchorionic gonadotropin (HCG) yang juga biasa disebut dengan hormon kehamilan.
Namun kalau ketika menginjak usia kehamilan antara 6 hingga 8 ahad Blighted Ovum sanggup terdeteksi misalnya dengan melaksanakan investigasi USG, disitu akan terlihat bahwa terdapat kondisi kantung kehamilan berisi embrio yang tidak berkembang.
Selain investigasi USG, penderita Blighted Ovum sanggup terkenali alasannya yaitu adanya tanda-tanda pendarahan atau flek layaknya mengalami tanda-tanda keguguran alasannya yaitu badan berusaha mengeluarkan konsepsi yang tidak normal.
Tanda-Tanda Kehamilan Kosong
Bisa disimpulkan selain adanya tanda pendarahan / flek dan pendeteksian melalui investigasi USG, tanda-tanda lainnya yang mengakibatkan terjadinya kehamilan kosong atau Blighted Ovum yakni mencicipi kram pada perut, adanya tanda-tanda tak spesifik, periode haid terlambat, mual dan muntah, payudara mengeras, perut membesar serta tes kehamilan yang memperlihatkan hasil positif hampir sama dengan kehamilan normal menyerupai yang sudah saya jelaskan sebelumnya.
Kehamilan kosong sanggup disebut juga dengan kehamilan anembryonic dan merupakan penyebab utama kegagalan awal kehamilan atau keguguran. Kehamilan kosong hampir sama dengan kehamilan molar/kehamilan anggur karena sama-sama disebut dengan kehamilan tidak sebenarnya, akan tetapi keduanya tetap dikatakan berbeda.
Jika kehamilan kosong atau Blighted Ovum yaitu tidak berkembangnya sel telur yang dibuahi menjadi embrio sedangkan kehamilan molar yaitu kehamilan yang tidak menjadi dimana uri dan janin tidak membentuk dengan betul dan bayi tidak berkembang sebaliknya menjadi tisu tisu menyerupai anggur.
Blighted ovum tidak kuat terhadap persoalan kesuburan atau rahim si ibu, seseorang yang pernah mengalami Blighted ovum sanggup kembali untuk hamil normal. Akan tetapi kalau kondisi ini terjadi secara berulang-ulang sebaiknya dilakukan investigasi dan pengobatan secara intensif, alasannya yaitu dikhawatirkan adanya kelainan kromosom yang menetap pada diri ibu dan suami. Dokter mungkin menyarankan adanya tes genetika atau juga melaksanakan terapis selama 1 hingga 3 bulan sebelum mencoba hamil kembali, tergantung dari kondisi hasil investigasi dokter.
Tidak ada orang yang ingin mengalami kehamilan kosong, oleh alasannya yaitu itu ada baiknya melaksanakan upaya pencegahan semenjak dini untuk menghidari gangguan atau persoalan yang mengakibatkan terjadinya kehamilan kosong misalkan dengan melaksanakan imunisasi ibu, berkonsultasi dan memeriksakan kehamilan secara rutin serta membiasakan referensi hidup sehat yang mempunyai kegunaan untuk kesehatan ibu. Bukankah memang benar kata banyak orang bahwa mencegah itu jauh lebih baik dari pada mengobati. Semoga bermanfaat