I Love Me, Alasannya Aku Ialah Perempuan Yang Beruntung
Assalamu'alaikum :)
Hal yang paling sering dilupakan banyak orang di dunia ini adalah, mengasihi diri sendiri, meskipun bahkan orang yang egois pun kadang lupa mengasihi diri sendiri.
Setidaknya itu yang saya amati selama ini.
Padahal, mengasihi diri sendiri itu harusnya hal yang pertama kita lakukan sebelum mengasihi orang lain, karena.. bagaimana bisa kita mengasihi orang lain? sedang diri kita sendiri luput kita cintai?
Saya pernah..
Berada di tahap sama sekali gak memandang diri sendiri, jangankan mengasihi diri, memandang saja enggak, *sigh.
Hal ini dikarenakan rasa minder yang mendalami diri saya semenjak kecil.
Hidup dalam serba keterbatasan, orang renta yang kadang gak sadar akan kebutuhan pokok anaknya selain makan dan pendidikan.
Hal demikian terjadi bertahun-tahun bahkan belasan tahun selama hidup saya.
Baca : Happy Birthday Rey! Jadilah Wanita Yang IkhlasSaya tumbuh selama belasan tahun dalam keadaan minder, memandang orang lain yang hidupnya (terlihat) lebih dengan pandangan ngiler dan iri.
Lalu melihat diri sendiri seakan ingin menghilang dari permukaan bumi, dan berharap terlahir kembali dalam keadaan berbeda.
Tubuh yang (dulu) kurus kering tidak sebagus tubuh teman-teman yang sintal, rambut yang gak bagus kayak teman-teman, wajah yang gak secantik teman-teman.
Belum lagi benda-benda yang dimiliki gak sebagus punya teman-teman.
Saya sungguh usang terpuruk dalam keminderan, dan dari yang awalnya sama sekali gak memandang diri sendiri, lama-lama jadi berubah benci pada diri sendiri.
Bertahun hidup di alam khayalan, berkhayal bila hidup saya bakal lebih baik, bila dilahirkan dari orang renta yang berada, punya mama yang perhatian, bapak yang bijak, ekonomi juga baik.
Saking mindernya saya, sewaktu STM saya selalu lari bila ditaksir cowok, dan akan murka besar bila ada pemuda yang berani mengejar saya dengan lebay.
Sampai akhirnya, saya kuliah di Surabaya, lepas dari kungkungan kehidupan yang mana "kau bukan siapa-siapa bila bapakmu bukan pejabat, atau someone yang punya jabatan di masyarakat".
Saya jadi merasa lepas dari kondisi yang bikin saya minder dan merasa bebas jadi diri sendiri.
Terlebih sesudah saya kesannya punya seseorang yang spesial, sungguh perhatiannya menciptakan perasaan saya merasa jadi orang yang berharga.
Baca : #AdeReyLoveStory - Akhirnya Jadian dan Saya Punya Pacar (MJP)Meskipun demikian, saya gak serta merta mengasihi diri sendiri, masih saja tetap merasa minder.
Saking mindernya, hingga sudah punya pacarpun, masih juga sering stalking mantan pacar si pacar hahaha.
Perjalanan Hidup Membuat Saya Bisa Mencintai Diri Sendiri
Tidak gampang menjalani hidup dengan kungkungan kebencian pada diri sendiri.
Selalu negatif thinking, gak percaya diri, selalu cemas akan hal-hal jelek alasannya merasa diri gak punya kemampuan dan keberuntungan ibarat yang lain, minder alasannya wajah dan tubuh sendiri.
Ke semuanya, tidak saja menciptakan saya jadi makin terpuruk, tapi juga menciptakan orang-orang di sekeliling saya menjadi kesal, gak terkecuali si pacar.
Allah Maha Pengasih, tidak pernah membiarkan hambaNya terus berada di lembah keterpurukan, perlahan namun pasti, Dia membuktikan kuasaNya dan menunjukkan saya pandangan, betapa saya sangat berarti.
Pandangan tersebut diberikan dalam perjalanan hidup saya.
Dari kuliah jauh dari orang tua, mencicipi jadi pengangguran di tempat orang tanpa uang dari orang tua, keterima kerja dengan honor yang sangat minim, dan hal-hal lain yang bekerjsama sama sekali bukan harapan saya, ibarat menjadi ibu rumah tangga, membisu di rumah berteman cucian, kuliner dan rengekan anak.
Awalnya, semua hal tersebut malah menciptakan saya makin terpuruk, tapi usang kelamaan saya jadi melihat satu hal lain yang bisa saya syukuri dalam keadaan tersebut, terutama sesudah bergabung dengan banyak komunitas positif selama beberapa tahun belakangan ini.
![]() |
Peace for the past |
Dari semua komunitas tersebut, saya jadi bisa menemukan kenyataan bahwa saya juga gak melulu sial dalam hidup, ada banyak hal yang harus saya syukuri yaitu :
- Saya ialah perempuan yang beruntung, masih punya pilihan dalam hidup ini, saya bisa menikah dengan lelaki pilihan saya sendiri, bukan alasannya dipaksa atau dijodohkan oleh orang renta atau pihak lain, sayapun juga bisa menentukan menjadi ibu rumah tangga sambil menekuni talenta dan minat saya yang semoga bisa menghasilkan dari rumah.
- Saya ialah ibu yang beruntung bisa punya pilihan untuk mendampingi kedua buah hati saya setiap harinya.
- Saya ialah anak yang beruntung, alasannya orang renta mau dan bisa menyekolahkan saya hingga sarjana.
- Saya beruntung alasannya saya punya keahlian yang bisa saya manfaatkan sebagai sarana bekerja dari rumah, saya bisa menulis di blog, saya punya banyak ilmu marketing online yang bisa saya gunakan untuk memperoleh penghasilan dari rumah.
- Saya beruntung, alasannya hal yang dulu saya pikir ialah kekurangan saya malah menjadi kelebihan saya. Saya pernah minder punya kaki yang kurus banget, kayak belalang, eh siapa nyana, justru betis itu yang kini bikin saya gak terlihat gendut banget, saya dulu juga pernah minder punya tubuh yang tidak mengecewakan jangkung, saking mindernya saya sering berlatih taruh buku yang banyak di kepala biar tinggi tubuh saya sedikit jadi lebih pendek hahaha, eh siapa sangka? ternyata jadi tinggi itu idaman banyak orang, meskipun saya gak tinggi-tinggi amat kayak model.
- Saya beruntung selalu sanggup kerjaan yang sulit, bekerja di proyek sebagai drafter eh tugasnya ngalah-ngalahin manajer, kerja di kontraktor sebagai admin eh kerjanya hampir di semua bagian, dari bab tehnik hingga akunting. Padahal gajinya ya honor staf. Sekarang? saya beruntung pernah mengerjakan pekerjaan sulit, alasannya itu melatih saya menjadi orang dengan banyak kemampuan dan bisa masuk di segala bidang kehidupan.
- Saya beruntung pernah jadi orang yang boros, alasannya hal itu yang mengajarkan saya jadi lebih irit.
- Saya beruntung punya wajah pas-pasan waktu Sekolah Menengah Pertama dan STM, gak bagus banget kayak teman-teman lainnya, alasannya pas ketemu teman-teman bagus dulu udah gak bagus lagi gegara sibuk tertekan beban hidup akhir menikah terlalu dini.
- Saya beruntung dilahirkan dari orang renta yang ekonominya sangat sederhana, alasannya dengan itu saya mengerti kalau hidup itu harus diperjuangkan.
- Dan masih banyak hal lain yang bisa saya syukuri alasannya saya beruntung dan saya jadi sangat mengasihi diri sendiri.
Mencintai diri sendiri itu ternyata sangat mudah, semudah kita berhenti sebentar dalam semua acara kita, untuk melihat ke belakang lagi dan bersyukur akan semua pencapaian kita dalam hidup ini.
Jadi, bila dikala ini kita merasa sedih, kesal, murka akan kehidupan yang selalu terasa tidak adil, cobalah berhenti sejenak.
Menolehlah ke belakang sejenak, kemudian lihatlah apa yang ada di erat kita sekarang.
Sesungguhnya ada banyak hal yang bisa menciptakan kita bersyukur dan mengasihi diri kita sendiri.
Semoga kita semua bisa menjadi orang yang senang dan mengasihi diri sendiri, aamiin
Ada yang masih merasa duka akan kehidupannya?
Share di komen yuk :)
Semoga manfaat
TPJ AV - 30 Juli 2018
Love