Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Ancala Inn - Hotel Ala-Ala Erat Penanjakan Bromo


Assalamu'alaikum :)

Sewaktu ke Bromo beberapa ahad lalu, kami gak sengaja harus menginap di sebuah hotel yang menjadi satu-satunya hotel yang paling akrab dengan pintu masuk Bromo dari arah Wonokitri.
Baca : Pengalaman Dan Tips Berlibur Ke Bromo Bersama Bayi, Lewat Malang ke Wonokitri

Seperti yang sudah aku ceritakan di postingan tersebut, kami gotong royong terpaksa menginap di hotel ini, sama sekali gak terencana.
Tapi Alhamdulillah, sanggup mampu kamar hotel dengan harga yang masih masuk akal, berkat coba-coba aplikasi Traveloka.

Jadi, kami sudah berada di parkiran hotel Ancala Inn, aku liat di peta, ini ialah satu-satunya hotel di akrab pintu masuk Bromo wilayah Tosari, Wonokitri.
Yang lainnya ialah homestay yang mana harganya di bawah 500ribu untuk 1 kamar, tapi rata-rata jarang ada water heaternya.
Yang bener saja di Bromo mandi pakai air dingin? mana ada bayi pula.
Si papi pribadi ke dalam hotel untuk nanya rate dan ketersediaan kamar, alasannya waktu itu malam Sabtu, jadinya banyak kamar kosong, tapi harganya 650ribu, hiks.

Saya mencoba buka aplikasi Agoda, tapi harganya malah mahal.
Akhirnya aku teringat akan email penawaran dari Traveloka yang mana aku ditawarin pecahan harga hotel dengan instruksi tertentu.
Dan sehabis aku pakai vouchernya.. Voilaaaa... harga kamarnya jadi 500ribuan, dari harga awal di Traveloka 635ribu.
Lumayan laaahh, selisihnya sanggup digunakan buat sewa jeep, hahaha.
Tampak depan, dari parkiran

Kami kesannya sanggup check in selepas Magrib dan ternyata kamarnya not so bad lah, meski jikalau di Surabaya, harga 600an itu sudah tidak mengecewakan mevvah hahaha.

Kamarnya seluas kira-kira 16 m2, kami mendapat kamar Twin dengan 2 kasur single, awalnya aku sedikit protes mengapa papi milih yang bednya single gitu, tapi sehabis ranjangnya digeser hingga berdekatan dengan ranjang satunya, jadinya lebih luas.
Kasurnya tidak mengecewakan empuk, ada 4 buah bantal, dan yang paling penting ada 2 lapis selimut yang tebal banget.



Di kamar tersebut juga ada meja dan dingklik yang terbuat dari kayu, yang ada di akrab jendela.
Setelah aku intip jendelanya, eh ternyata ada pintu terbuat dari beling yang mengarah di teras luar dengan view pemandangan lampu-lampu kecil di malam hari.

Kami juga mendapat pemanas air, lengkap dengan kopi, gula dan teh serta cangkir, yang diletakan di rak akrab pintu.
Lemari terbuka

Kamar mandinya tidak mengecewakan bersih, dengan kloset duduk, washtafel dan shower di dalam kotak.
Segera air panasnya aku coba, dan Alhamdulillah berfungsi dengan baik.
ada 2 buah handuk lengkap dengan toiletrisnya yang seadanya.
Kamar mandi

Dan ternyata kami gak salah pilih tempat itu untuk menginap, hawa hirau taacuh yang paling kami khawatirkan akan besar lengan berkuasa pada si bayi maupun kakak, ternyata sanggup diatasi dengan baju tebal berlapis plus meringkuk di bawah 2 lapis selimut super tebalnya.
Baca : Pengalaman Dan Tips Berlibur Ke Bromo Bersama Bayi, Tour Sekitar Bromo Dengan Menggunakan Jeep
Di pagi harinya, barulah aku sanggup mengamati tempat sekitarnya, ternyata hotel tersebut bentuknya menyerupai kamar-kamar kos hehehe.
Tiap kamar dibangun dengan pintu menghadap ke sebuah taman atau tepatnya kebun yang penuh dengan sayuran dan bunga.
Dan setiap kamarnya juga terdapat pintu yang menuju teras pribadi dengan pemandangan alam sekitarnya.

Setelah pulang dari tour ke Bromo naik jeep, kami kemudian mandi dan bergegas sarapan di restorannya.
Asyiknya juga, sarapan kami di keep hingga pukul 11 siang, petugas hotelnya maklum alasannya rata-rata tamunya gak mungkin sanggup sarapan di pagi banget alasannya semenjak dini hari sudah keluar hotel untuk tour ke segala penjuru Bromo.
Resto ala-ala

Tapi di jendelanya ada pemandangan indah

Sarapan yang kata abang Darrell lezat :D

Restorannya terletak di depan, di atas loby tepatnya.
Sebenarnya resto nya lebih sempurna dinamakan warung makan, alasannya terlihat sederhana sekali hahaha.
Makanannya pun ala kadarnya, hanya nasi goreng dengan telur goreng dadar.
Hanya saja kita bebas ngambil minum teh atau kopi sepuasnya.
Pemandangan depan kamar

Pemandangan belakang kamar, akal-akalan aja ya gak liat orang yang nenteng tas kresek merah yang isinya botol kosong, demi mau naik Suroboyo bis, setiap beli minum, botol kosongnya di bawah pulang, hahaha

Dan berdasarkan saya, berikut kelebihan hotel ini :
  1. Pemiliknya ramah, stafnya juga baik dan gak cerewet, mereka gak protes kami menempati kamar sambil membawa 1 anak dan 1 bayi, gak diminta ambil ekstra bed, malah disarankan ambil 2 single semoga sanggup dirapatkan dan ranjangnya jadi luas.
  2. Kamarnya tidak mengecewakan luas untuk keluarga dengan 1 bayi dan 1 anak usia 7 tahun.
  3. Air panas di kamar mandi berfungsi dengan baik, meski hanya ada di shower aja, di washtafel dan jet shower alias shower kloset airnya hirau taacuh bangeeet.
  4. Lokasinya aman, hening dan sanggup istrahat dengan nyenyak.
  5. Pemandangan depan dan belakang kamar, indah di siang hari.
  6. Menu sarapannya tidak mengecewakan mengenyangkan, meski rasanya yaaaa... gitu deh, tapi kata abang Darrell enak, secara di sana mana ada makanan enak, hahaha.
  7. Lokasinya paling strategis dibanding hotel lainnya, Ancala Inn ini satu-satunya hotel yang ada di akrab pintu masuk Bromo dari arah Wonokitri.
Sedang kekurangannya :
  1. Mahal untuk harga aslinya, jikalau berdasarkan aku (saya emang gak tau terimakasih, di Bromo mana ada hotel murah? :D), makanya mending cari isu di aplikasi booking online deh.
  2. Kamar mandi di kamar kami, lantainya gak miring ke arah pembuangan, alhasil pas kami basahin lantainya, pribadi banjir dan sedihnya lagi pas malam injak air tergenang, ampuuunnn kayak injak air es hahaha.
Kayaknya sih, itu aja kekurangannya, yang lain sih aku rasa worth it sajalah, alasannya yang paling penting untuk menginap di tempat Bromo adalah, air mandi yang hangat, selimut yang tebal, pemanas air buat seduh minuman panas atau seduh Pop mie.
Dan kesemuanya tersedia di hotel ala-ala itu.

Mengenai penampakannya yang menyerupai hotel ala-ala, ya namanya juga di tempat wisata, seharusnya dengan harga 500ribu meskipun alasannya pecahan dari Traveloka, aku rasa sudah worth it deh.



Ada yang berencana ke Bromo dan menginap di sini? segera deh intip harganya dulu di aplikasi booking online, atau jikalau mau yang banyak pilihan mending lewat Tongas atau Probolinggo saja, di pintu masuk Bromo tempat Probolinggo tidak mengecewakan banyak pilihan hotelnya dan harganya pun beragam.

Semoga bermanfaat :)

TPJ AV - 08 Agustus 2018

Love

REYNE RAEA