Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kerusuhan Tanjung Balai Dipicu Posting Media Sosial

Kerusuhan Tanjung Balai Dipicu Posting Media Sosial Kerusuhan Tanjung Balai Dipicu Posting Media Sosial
AKSI massa di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara, Jumat (29/7/2016) malam, berupa pengrusakan vihara dan klenteng dipicu posting di media sosial.

Demikian dikemukakan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian usai berdialog dengan tokoh agama dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Mapolda Sumut di Medan.

Dilansir merdeka, agresi anarkis terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. 

Disebutkan, bencana ini dipicu emosi warga terhadap perilaku pasangan suami-istri warga keturunan China di Jalan Karya, Tanjungbalai. Massa turun ke jalan sesudah mendengar adanya kabar keluarga itu disebutkan melarang kumandang azan dari Masjid Al Makhsun.

Sumber lain menyebutkan, pasutri tersebut berkali-kali meminta volume bunyi speaker di masjid bersahabat rumahnya dikecilkan.

Massa dilaporkan sempat mendatangi kediaman pasutri itu. Namun balasan yang diterima menciptakan massa semakin emosi. Rumah dirusak dan dilempar bom molotov. Kedua pasutri diamankan petugas kepolisian.

Polisi melansir, massa yang mengamuk aben satu unit vihara dan tiga unit klenteng serta tiga unit mobil, tiga unit sepeda motor, dan satu unit betor di Pantai Amor.

"Jenis barang-barang yang dibakar maupun yg dirusak massa di dalam Vihara dan Kelentang itu berupa peralatan sembahyang ibarat dupa, gaharu, lilin, minyak dan kertas, meja, kursi, lampu, lampion, patung Budha, dan gong," kata Kabid Humas Polda Sumut AKBP Rina Sari Ginting, Sabtu (30/7/2016).

Kondisi keamanan di Kota Tanjungbalai mulai terkendali sesudah ratusan personel Brimob Asahan membubarkan kerumunan. Warga yang masih berada di luar rumah diminta menghentikan penyisiran rumah ibadah.*


Sumber https://baticmedia.blogspot.com/