Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tugas Final Oh Kiprah Final (Game First Person Shooter Usaha Jenderal Sudirman Berbasis Mobile)

Tepat tanggal 21 Desember 2014 kemaren saya menjalani sidang kiprah akhir, sidang yang mungkin selalu menjadi momok hampir semua mahasiswa di seluruh dunia. Tapi apa daya, tanpa adanya kiprah final dan sidang kiprah final tidak akan ada kelulusan, dan tidak akan ada pula gelar akademik. Tugas final entah itu dalam bentuk skripsi, thesis, dsb tampaknya sudah menjadi syarat kelulusan hampir di seluruh perguruan tinggi di dunia.

Saya sendiri ketika ini berstatus sebagai mahasiswa D4 Teknik Informatika di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), sebuah kampus yang mungkin ketika ini kurang dikenal alasannya yaitu memang dulunya kampus ini yaitu salah satu politeknik milik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yang semenjak kurang lebih 2 tahun kemudian (terhitung dari artikel ini ditulis) berpisah dari ITS dan membentuk institusi sendiri. Mungkin hingga kini orang akan lebih mengenal sebutan 'Poltek Elka ITS', daripada PENS.

Ok.. Kembali ke kiprah akhir. Kali ini saya mengambil kiprah final dengan judul 'Game First Person Shooter Perjuangan Jenderal Sudirman Berbasis Mobile'. Awalnya malas memang mengambil judul itu, alasannya yaitu mengambil game sejarah berdasarkan saya mempunyai konsekuensi besar, kenapa? Karena banyak yang dipikirkan. Mungkin ini bisa jadi sedikit pertimbangan bagi sobat yang mungkin akan mengambil game terutama game sejarah sebagai judul kiprah final :
  1. Referensi. Dimana sobat akan mendapat referensi? Apakah mungkin hanya dari buku? Mungkin banyak buku yang membahas sejarah. Tapi apakah itu sudah cukup detail? Jika saya tanya, apa saja tipe senjata yang dipakai pada waktu itu? Apakah sesuai dengan game kamu? Belum lagi kalau sobat salah mengambil tumpuan dan salah menceritakannya, tentu itu akan berdampak sangat buruk. Itulah alasan utama kenapa bahwasanya saya malas mengambil hal yang bekerjasama dengan sejarah.
  2. Model, texture, sound, animasi, dsb. Berapa usang sobat mengerjakan kiprah akhir? 6 bulan? 1 tahun? atau lebih lama? Konsekuensi kalau sobat mengerjakan game yaitu bagaimana menciptakan model-modelnya, texture, sound, dsb. Sobat harus memikirkan cukup tidaknya waktu itu, mengingat seringkali sebuah game mempunyai banyak sekali model. Sobat harus berpikir, berapa banyak model karakter, berapa banyak model rumah, pohon, terrain, dsb. Semua ini harus dipikirkan, sesuaikan dengan kemampuan sobat untuk menciptakan model-model tersebut, atau sobat menjadi tak bisa tidur alasannya yaitu kiprah akhir. 
  3. Scripting, AI, skenario, dsb. Menurut saya inilah yang tersulit dalam hal teknis, terutama dalam hal AI. Membuat sebuah huruf AI yang berlaku realistis yaitu hal yang sulit, bahkan seringkali harus menggabungkan beberapa algoritma semoga berhasil. Bukan dilema bisa / tidak nya, saya yakin asal bersungguh-sungguh niscaya mampu. Namun, proses ini  memakan waktu yang lama. Sobat harus mensimulasikan AI dengan banyak sekali kondisi semoga sanggup mengetahui perilakunya. Misal, mendekatkan huruf AI dengan musuh, menyerang huruf AI, melemparnya dengan bom, dsb. Sobat harus menguji semuanya, dan seringkali dalam pengujian ini akan menyebabkan error. Uji coba dan debugging inilah yang menyita cukup banyak waktu bagi saya. Belum lagi dilema skenario, sobat harus menyusun skenario kapan huruf A muncul, kapan B mati, dsb. Dan kesemuanya membutuhkan uji coba. Uji coba skenario sama dengan sobat harus memainkan game berulang kali, yang berarti juga akan memakan banyak waktu.
  4. Performa. Setelah semua berjalan baik, jangan bahagia dulu. Sobat harus memperhatikan hal yang satu ini, apalagi kalau sobat memakai platform mobile ibarat yang saya lakukan. Sobat harus bisa memakai resource seminimal mungkin, misalnyya denga menciptakan model dengan vertex sedikit mungkin tapi dengan hasil sebaik mungkin, menciptakan kegiatan dengan seefisien mungkin, semoga performa tetap baik. Seringkali teknik meningkatkan secara optimal performa juga perlu diterapkan ibarat contohnya Oclussion Culling
Nah sudah cukup basa basinya, eksklusif saja saya tunjukkan screenshot proyek saya. Proyek ini saya kerjakan selama kurang dari 3 bulan. Lho kok cepet banget? Ya memang, alasannya yaitu di awal-awal kiprah final saya sempet mengerjakan proyek-proyek lain, sehingga memaksa saya untuk menunda pengerjaan kiprah akhir. Alhasil pengerjaan 3 bulan saya rasa menunjukkan hasil yang sangat tidak maksimal, terutama dilema model 3D nya. So.. Jangan di komen modelnya yah.. Ok eksklusif saja screenshotnya :

Main sajian :
Ini nih tampilan main menu, model orang yang bangun di sebelah bendera itu anggap saja sebagai Jenderal Sudirman. Saya gak berakal modeling, jadi ya ala kadarnya saja, apalagi buatnya cepet-cepet.


Gameplay :
Gameplay-nya gak jauh beda sama game 1st person shooter lainnya. Cuman nembak-nembak doank.


AI :
Ini nih musuh + teman yang digerakkan  dengan AI. Untuk menciptakan AI saya menggabungkan algoritma FSM dan A*. FSM saya gunakan sebagai pengambilan keputusan terhadap state keadaan tertentu, sedangkan A* memastikan kalau AI sanggup berjalan lebih realistis alasannya yaitu sanggup berjalan menghindari penghalang dan memastikan AI tidak nyasar di hutan. Sekali lagi jangan komen model 3D + animasi nya ya.. Maklum lah cepet-cepet...


Intro :
Dan ini ada intro sebelum memulai level. Disini intronya menceritakan wacana apa yang akan dihadapi di level itu. Jangan di komen bahasa inggrisnya, soalnya saya sedikit cupu sama bahasa iggris, sehingga memaksa saya pake google translate, dan sangat minim sekali pengeditan. Itu juga dikerjakan H-beberapa hari sebelum sidang TA.



Ini muncul sosok Jenderal Sudirman di intro. Seperti pada kisah aslinya, Jenderal Sudirman harus ditandu alasannya yaitu sakit paru-paru yang dideritanya. Lagi-lagi saya ingatkan, jangan komen model 3D nya yah ^^



Level :
Ini saya tunjukkan sedikit screenshot level. Ada dua level di permainan ini, level 1 Palagan Ambarawa dan level 2 Agresi Militer Belanda II




Ini nih ada sosok tandu Jenderal Sudirman ketika dalam permainan


Nah.. Mungkin itu saja yang sanggup saya share. Mungkin Sobat bertanya-tanya... Loh.. kok cuman gambar doank? Mana nih aplikasinya? Hahaha.. Lain kali aja deh.. Masi banyak bug nya.. Lagian jujur deh saya males kalo mengembangkan game ini, soalnya ini membawa nama sejarah. Saya takut ada kritikan alasannya yaitu mungkin saya ada kesalahan dalam menceritakan sejarah. Oke deh.. mungkin cukup sekian yang sanggup saya tulis, kurang lebihnya mohon maaf. Terimakasih sudah membaca, tetap semangat dan terus berkarya.. ^^

Sumber http://duniadigit.blogspot.com/