Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembaca Media Online Naik 500 Persen, Media Cetak Turun 30 Persen

 Jumlah pembaca media online atau media siber  Pembaca Media Online Naik 500 Persen, Media Cetak Turun 30 Persen
Jumlah Pembaca Media Online Naik 500 Persen.

Jumlah pembaca media online atau media siber (cyber media) naik 500 persen. Jumlah pembaca media cetak menurun 30 persen. Pendengar radio menurun 10 persen. Penonton televisi meningkat 200 persen.

Demikian dikemukakan Ketua Dewan Pers, Yoseph Adi Prasetyo, dalam program Rakernas I Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di Surabaya, Rabu (26/7/2017).

Peningkatan jumlah pembaca media online yang mencapai 500% ini dalam kurun waktu lima tahun. 

“Saat ini masyarakat sudah beralih ke media online untuk mendapat informasi berita,” ungkapnya

Dalam kurun waktu lima tahun saja dari 2011 sampai 2016, pembaca media cetak menurun 30%, Pendengar radio menurun 10%, Pemeriksa televisi menurun 10%.

"Sedangkan pembaca media cyber (online) naik sampai 500% dalam kurun waktu lima tahun saja,” tegas Yosep menyerupai dikutip Waspada Online.

Data peningkatan jumlah pembaca media online didukung hasil survei Nielsen Consumer & Media View.

Nielsen Indonesia menyatakan, di Indonesia ketika ini pembaca media digital sudah lebih banyak ketimbang media cetak. Jumlah pembeli koran terus merosot sebab masyarakat beranggapan bahwa informasi seharusnya sanggup didapat secara gratis.

Saat ini masyarakat cenderung membaca koran di kantor, sekolah, dan perpustakaan, sehingga tak perlu mengeluarkan biaya.

Data survei 2017 menunjukkan, jumlah pembaca media online 6 juta orang atau jauh lebih banyak dibandingkan pembaca media cetak sebanyak 4,5 juta orang.

Disebutkan, media cetak hanya menjadi pilihan kelima masyarakat untuk mendapat informasi dengan penetrasi sebesar 8%. 

Urutan pertama ditempati televisi dengan 96%, diikuti papan iklan di jalanan 52%, penggunaan internet sebesar 43%, dan radio sebanyak 37%.

Survei Nielsen juga menemukkan, 36% pembaca media cetak yakni pemimpin perusahaan atau birokrat mapan. Dengan jumlah pengeluaran yang lebih tinggi daripada masyarakat biasa, mereka punya tendensi untuk beralih ke media digital.

Tak hanya jumlah pembaca, pengeluaran iklan untuk media cetak pun berkurang berkurang 13%. Produsen media cetak juga berkurang sebesar 23%. Nielsen mencatat ada 268 media cetak pada 2013, namun merosot tajam menjadi hanya 192 media pada 2017.

Peluang bisnis bagi media cetak sepertinya juga cukup baik sebab 2018 merupakan tahun politik sehingga kemungkinan organisasi politik untuk beriklan di media cetak pun semakin tinggi. Selain itu, 56% pembaca media cetak menentukan koran dibanding media digital sebab tingkat kepercayaannya tinggi.*


Sumber https://baticmedia.blogspot.com/