Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rahasia Mendapat Kesuksesan Dipelajari Berdasarkan Hadis

(Bagian 4)
Banyak terjadi dalam kehidupan, kita melihat dalam kehidupan sehari-hari yang di dalam dunia pendidikan sewaktu disekolah, ada seseorang yang waktu sekolah dulu sangat terbelakang dalam hal pelajaran dan pernah tidak naik kelas, namun dalam kehidupannya kini ia lebih sukses dari seseorang yang mungkin lebih arif di waktu sekolah. Orang-orang beropini bahwa rizkinya memang di beri lebih dari tuhan, pendapat ini tidak salah tetapi kita tidak mempelajari kenapa rizkinya di lebihkan padahal dalam hal kemampuan di dunia pendidikan ada yang lebih arif darinya tetapi dari segi ekonomi kini jauh di bawanya. Cobalah kita merenung dan mengkajinya, niscaya rizkinya di  ebihkan oleh dewa ada jalan dan sebabnya. Bisa saja ia seorang pekerja keras atau seorang yang rajin, namun kalau hanya di lihat dari sisi itu tidak menjadi dasar utamanya, lantaran masih banyak orang yang pekerja keras dan rajin tetapi perekonomiannya tidak berkembang. Palajarin dan lihat dengan baik-baik bahwa ia seseorang yang terbelakang di sekolah tersebut tetapi bisa sukses, kalau kita bisa sadari bahwasanya dia  telah menerapkan Hukum Tarik-Menarik.



Bila kita mengamati belakang layar ini, kekuatan pikiran dan kekuatan niat yang tertuang dalam tekatnyalah yang membuatnya sanggup dan bisa menyerupai itu, mungkin ia tidak menyadari bahwa ia telah memakai Hukum Tarik-Menarik dalam kehidupannya. Dia mungkin terbelakang dalam pelajaran di sekolah tetapi kebodohannya dalam pelajaran di sekolah tersebut tidak menjadi penentu bahwa kesuksesan tidak mengiringinya, lantaran bisa jadi ia tanpa di sadarinya memakai Hukum Tarik-Menarik yang di implementasikannya secara langsung, dengan saat ia berpokus kepada kekayaan atau uang dan saat itu juga bahwasanya ia telah memanggil hal tersebut untuk datang, saat ia telah melihatnya di dalam benak maka secara tidak eksklusif ia telah menggenggamnya di tangan.

Masi banyak hal-hal yang bisa kita lihat dan pelajari, menyerupai juga kisah preman tobat. Kalau kita kaji maka hal yang sama akan tertuang di sini, ialah Hukum Tarik-Menarik. Memang kita harus mengakui bahwa tobatnya pereman tersebut atas kehendak dan izin yang maha kuasa. Tetapi coba kita berpikir lebih dalam lagi, seorang pereman tobat itu niscaya ada lantaran yang mengakibatkan akibat, pereman tersebut secara tidak eksklusif atau mungkin ia sudah menyadari bahwa Hukum Tarik-Menarik telah dilakukannya. Karena ia telah berfokos kepada penyesalan atas perbutannya selama ini dan menciptakan secara tidak eksklusif bahwa ia telah menarik pintuh tobat.



Penjelasan penulis diatas masi ada sebagian yang menjadi pertanyaan di benak ini yaitu, mengapa hal-hal yang tidak kita inginkan masih terus bermunculan, bahwasanya jawapannya ada pada diri kita sendiri, dari pertanyaan tersebut suda menggambarkan bahwa kita memikirkan apa yang tidak kita inginkan, kita lebih memikirkan apa yang tidak kita inginkan daripada apa yang kita inginkan. Cobalah sesuatu apa yang tidak kita inginkan tidak kita pikirkan ataupun terpikir dengan kita, maka secara tidak eksklusif kita telah menjauhi apa yang tidak kita inginkan tersebut.

Kalau kita kaji intinya itu tergantung dengan apa yang tertanam di pikiran dan benak kita Hukum Tarik-Menarik, kita telah tarik apa yang ditanam dalam pikiran kita dan secara eksklusif apa yang di pikiran kita akan menarik, menyerupai di dalam satu hadis yang menyampaikan bahwa, yaitu: “Aku mengikuti sangkaan hambaKu padaKu, jikalau sangkaannya baik maka sepakat yang didapatkan, jikalau sangkaannya jelek maka buruklah yang didapatkan” (HR Ahmad).

Hadis ini secar tidak eksklusif menyebutkan Hukum Tarik-Menarik, apabila sangkaan kita baik bisa malakukan sesuatu dan atau mendapat sesuatu maka insak Allah sangkaan itu akan mengikuti kita.
Inilah sebagian klarifikasi rahasianya aturan tarik-menarik, dan akan saya jelaskan lebih lagi di goresan pena saya yang berikitnya...!!!
Terimakasih.

Sumber https://segigiralam.blogspot.com/