Guruku Idolaku
Assalamu'alaikum :)
Memasuki hari ke empat challenge #ODOPJULI2018, tema hari ini tidak mengecewakan menantang juga bagi saya, karena... aku lupa siapa guru yang menjadi idola aku hahaha.
Ya ampun, sungguh masa sekolah aku dulu gak ada indah-indahnya untuk dikenang, atau mungkin ada yang indah, tapi aku sudah lupa (jangan di referensi ya pemirsah, lupa akan jasa gurunya hahaha).
Masa sekolah aku gak ada yang istimewa, meskipun di SD aku termasuk murid yang pandai, tapi rasanya jarang banget ada guru yang peduli, kecuali dikala pelulusan SD yang mana aku mengharumkan nama sekolah alasannya jadi murid yang punya Danem (eh bener gak ya penyebutannya?) tertinggi se kecamatan, lol.
Hal tersebut alasannya aku tumbuh besar di tempat yang selalu mengedepankan..
"kamu anaknya siapa?"
"Bapakmu kerja apa?"
"Kamu bagus gak?"
"Kamu punya apa?"
Jelaslah aku kalah jauh dari teman-teman yang
Oke, mari kita sudahi nyinyiran nya, lol.
Jika harus menentukan satu guru favorit aku yang menginspirasi adalah, wali kelas aku sewaktu SMP, namanya ibu Zayana.
Beliau ialah sosok yang manja namun keibuan bagi muridnya.
Sosok yang keibuan tersebutlah yang bisa menaklukan murid-murid kelas aku yang kebanyakan bandel-bandel, khususnya cowoknya.
Selain itu, dia gak pernah membeda-bedakan muridnya.
Mau anaknya siapa kek, cantik/ganteng atau enggak kek, semuanya sama.
Selain menjadi wali kelas kami, dia juga mengajar mata pelajaran PPKN eh apa PMP ya? lupa, maklum terlalu tempo doeloe hahaha.
Dan jika dia udah ngajar, dijamin sedetik pun gak rela dia korupsi waktu.
Biar kata ngajarnya di jam terakhir, terus kelas lainnya udah pada pulang dan sekolah jadi sepi.
Gak bakal dia sudahi pelajarannya, sebelum jamnya habis.
Pernah suatu waktu, menyerupai biasa dia mengajar di kelas kami di jam terakhir.
Kelas-kelas lain biasanya rada bandel, selalu mencuri waktu semoga bisa pulang lebih cepat, sekolah sudah sepi, bahkan guru-guru sebagian sudah pulang.
Tiba-tiba terdengar dentang bel berbunyi, ibu Zayana melihat jam tangannya, belum waktunya pulang, masih kurang beberapa menit lagi.
Seketika dia keluar dari kelas untuk melihat siapa yang iseng bunyikan bel, dan ternyataaaa..
SUAMINYA SENDIRI hahaha.
Bahkan suaminya aja kesal kelamaan nunggu, dan dibalas dengan tatapan tajam si guru disiplin tersebut.
Meskipun sangat disiplin, tapi bukan berarti dia sangat saklek dalam menunjukkan nilai.
Beliau sangat murah hati dalam menunjukkan nilai, thats way selalu disayang banget ama murid-muridnya, hehehe.
Terakhir kali aku pulang ke Buton, si ibu Zayana Alhamdulillah masih sehat dan masih ngajar.
Selain wali kelas tersebut, aku juga mengidolakan guru bahasa Inggris, namanya bapak Puasa (kalau gak salah, hahaha).
Ya ampuuunn, aku pikun banget ya hingga lupain nama-nama guru.
Mengapa mengidolakan beliau?
Karena aku suka pelajaran bahasa Inggris (dulu).
Dan guru tersebut sayang banget ama aku gegara aku selalu sanggup nilai bagus untuk mata pelajarannya.
Selain itu, dia selalu menunjukkan aku tantangan untuk mengajari aku MELAMPAUI BATAS saya.
You know dengan apa?
Beliau nyuruh aku menggambar dong, aku diminta gambar di kertas yang lebar sebagai materi prakarya untuk ngajar.
Kalau gak salah aku gambar banyak macam benda dulu, salah satunya ialah kucing, kemudian aku beri keterangan 'CAT' di bawahnya.
Ya ampun, sayapun juga takjub sehabis akibatnya bisa menggambar semua tantangannya.
Gak disangka-sangka, aku yang minat seni nya ecek-ecek, ternyata bisa juga menggambar.
Selain bapak saya, sungguh merekalah yang mengajari aku perihal DISIPLIN dan MELAMPAUI BATAS DIRI, yang Alhamdulillah bisa aku terapkan dalam kehidupan aku hingga dikala ini.
Terimakasih ibu Zayana dan bapak Puasa, jasa-jasa kalian tak pernah bisa terbalaskan, semoga Allah menunjukkan keberkahan atas semua dedikasi mengajari kami dari gak bisa/tau menjadi bisa/tau.
Kalau teman-teman punya guru favorit yang menginspirasi?
Share di komen yuk!
Semoga manfaat :)
TPJ AV - 27 Juli 2018
Love