Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Istri Berbisnis Oriflame, Keluarga Senang Atau Terabaikan?

sumber : pixabay

Assalamu'alaikum :)

Postingan kali ini,  saya tulis alasannya ialah terinspirasi dari komen dua seorang di postingan saya wacana bisnis Oriflame.
 Baca : Terungkap! Orang Awam Wajib Tahu! Ternyata Ini 11 Kekurangan ORIFLAME di Banding Bisnis Networking Lainnya


Curhatan di kolom komen goresan pena saya



Benarkah keadaannya menyerupai itu?
Jawabannya, bisa iya, dapat enggak!

Berdasarkan pengalaman saya, memang iya.. 
Sumber dari sini
Seseorang yang tetapkan ingin sukses di bisnis Oriflame, yang mana JIKA patokan kesuksesan itu menyerupai upline-upline nya yang bonusnya di atas puluhan bahkan ratusan juta per bulan, pamer beli ini itu katanya gak perlu mikirin pricetag, jalan-jalan keluar negeri dan sebagainya.
Maka hal pertama yang harus dikorbankan ialah KELUARGA.

Jadi, jangan terpesona dengan ucapan orang, bunda bekerja di rumah, kerja sambil momong anak.
Yang ada anaknya kesal ditinggal pegang HP mulu ama ibunya, plus suami juga ikutan kesal.

Karena patokan kesuksesan ialah ingin menjadi KAYA menyerupai 'yang terlihat' dari uplinenya, jadinya semua kata upline diikuti.
Bukaaannn... bukan maksud saya kata upline itu buruk, upline memang kadang menyerupai ibu, gak mungkin mencelakai anaknya.
Tapiiii... sama menyerupai yang biasa ibu lakukan, hal yang terbaik bagi ibu kadang bukanlah yang terbaik bagi diri kita.

I mean, keadaan upline tidak melulu sama dengan keadaan kita.
Bisa jadi si upline menyemangati kalau bisnis itu waktunya disediakan, anak dan suami diberi pengertian bahwa apa yang kita lakukan ini untuk mereka juga.
Namun, yang lupa diingat oleh upline, anak dan suami kita gak melulu sama dengan anak dan suami mereka.

Bisa jadi si upline gampang meyakinkan suami, alasannya ialah emang suaminya semenjak dulu orangnya gampang diajak diskusi, nah kalau yang suaminya punya pemahaman bahwa istri itu tugasnya urus anak dan rumah, duduk kasus uang itu kiprah suami, nah itu yang juga luput dari pengertian upline.

Sumber : pinterest
Saat itu terjadi, tinggallah kita yang bingung, mau nurut upline? atau nurut suami?
Padahal, seharusnya upline dan suami itu didamaikan, biar keduanya dapat berjalan selaras. 

Namun, menurut pengalaman saya, dapat juga enggak..
Jika, seseorang tetapkan sukses di bisnis Oriflame, yang mana patokan kesuksesannya ialah untuk keluarga, maka saya rasa duduk kasus menyerupai yang dikeluhkan kedua orang di atas gak akan terjadi.
Jika patokan sukses demi keluarga, pastinya menciptakan sesorang pebisnis Oriflame, yang mana biasanya ialah seorang istri, akan mengedepankan keluarga di atas kepentingan bisnis.
Sumber dari sini

Meskipun itu SANGAT SULIT.

Mengapa?
Karena bisnis Oriflame itu bisnis jaringan, bisnis team, yang mana, kita menjadi anggota team dari upline dan juga memiliki team tersendiri.
Dan semua team tersebut berasal dari bermacam-macam latar belakang, ada ibu rumah tangga, ibu bekerja, thats way agak sulit mengatur waktu bekerja alasannya ialah kiprah kita sebagai upline sekaligus leader ialah membina atau mengajari para leader yang ada di team kita, yang mana para leader tersebut dapat jadi berasal dari banyak sekali latar belakang kesehariannya.

Misal, saya ibu rumah tangga, punya 3 orang leader di team saya, 1 IRT tulen punya anak satu, 1 IRT punya anak 3, 1 working mom.
Yang punya anak 1 mungkin waktunya lebih lapang, ketimbang yang punya anak 3, terutama kalau gak punya ART. Kaprikornus mungkin kami dapat sedikit menyamakan waktu untuk ngobrol atau komunikasi wacana bisnis kami, nah yang IRT punya anak 3 masih kecil-kecil tanpa ART pastinya lebih sedikit lagi waktu fokus yang dapat beliau sediakan.
Belum lagi untuk leader yang ibu bekerja, biasanya mereka punya waktu di pukul 12 siang (waktu istrahat) atau sore menjelang pulang dan malam.

Nah, bayangkan, kalau untuk komunikasi dengan leader 1 saya harus menyediakan waktu di pagi hari, leader 2 di siang hari, keader 3 di malam hari.
Terus waktu buat keluarga kapan?.

Belum lagi waktu untuk belajar, ikut seminar online, merekrut, mengajari downline yang gres direkrut.
Atuh maaahhh, pertama kali saya ikutan bisnis Oriflame, saya dapat mencapai level manajer dalam 2,5 bulan.
Tapiiiiiii.... saya tidur pukul 3 pagi setiap hari, abang Darrell gak keurus, apalagi suami, bahkan setiap hari suami harus telat gegara harus nganterin si abang sekolah alasannya ialah emaknya gak berpengaruh bangkit gegara ngantuk dan sakit kepala hahaha.

Beruntungnya, saya punya suami yang sabar, selalu mendukung saya, alasannya ialah beliau tau saya gak mungkin terbelakang melaksanakan hal yang sia-sia.
Dan memang benar, sesudah alhasil saya tepar, saya alhasil sadar kalau jalan yang saya lakukan itu salah.
Mengejar harapan memang benar, tapi sesudah menikah dan punya anak, bakalan beda banget jalannya dengan ketika kita masih single.

Solusinya ada 3 cara :

1. Komunikasikan dengan suami.

Berkomitmen tinggi terhadap pilihan mau mendalami bisnis Oriflame sampai sukses, kemudian pakai modal uang dengan cara HIRE ART atau ajun rumah tangga!
Saya rasa, gak ada cara lain yang dapat kita lakukan untuk dapat sukses di bisnis MLM yang dikerjakan dari rumah sebagai working home mom selain melibatkan orang lain untuk membantu kita.
Dengan adanya ART, kita dapat bebas dari kerjaan rumah yang seabrek itu, jadi waktunya dapat digunakan untuk mengerjakan bisnis lebih intens.

2. Disiplin mengatur waktu.

Meskipun sudah meng hire ART, semuanya gak bakal berjalan lancar kalau kita gak bakir mengatur waktu dan komit penuh akan pilihan kita.
Disiplin saja mengikuti semua jadwal yang sudah kita tulis sendiri, tapi alhasil gak komit, bakalan runyam juga.
Alhasil waktu online dapat termakan dengan malah stalking TL IG misalnya, stalking isu gosip atau juga dapat stalking TL FB pebisnis Oriflame lain yang sudah sukses, meskipun bahwasanya kita juga perlu melaksanakan itu biar semangat kita terjaga, namun kalau keblabasan, yang ada kita gak bakalan kerja, cuman berangan-angan mulu hahaha.

3. Tegas kepada rekan bisnis baik downline maupun upline.

Meskipun sudah didiskusikan dengan suami, sudah hire ART, sudah komit terhadap pilihan berbisnis, tapi kalau gak tegas pada rekan bisnis, dijamin kelimpungan sendiri juga.

Tegas yang saya maksudkan ini adalah, tegas mengatur jadwal sendiri dan memberitahukan kepada rekan bisnis bahwa kita punya jam kerja tersendiri yang sudah kita jadwalkan, jadi sebisanya mereka yang menyesuaikan.

Waktu adalah kunci kelanggengan dan keberkahan alasannya ialah ridho suami bagi kita.

Saya rasa, kitapun kalau berada di posisi suami, yang mana suami bekerja keras membanting tulang demi kemewahan hidup kita, tapi suami gak ada waktu buat kita, apa kita sebagai istri akan rela terus menerus?

Kembali ke pertanyaan dari judul di atas, istri berbisnis Oriflame, apakah menciptakan keluarga senang atau malah terlantar alasannya ialah terabaikan??

Jawabannya adalah, kembali ke pilihan sang istri.
Tujuan berbisnis itu apa?
Demi keluarga atau demi sekadar dilihat orang?

Kalau demi keluarga, kembalikan lagi ke diri sendiri, kalau suami sibuk kerja dan mendapat hasil uang banyak, tapi kita kesepian alasannya ialah suami sibuk mulu, apa kita rela?

Untuk orang yang komen di atas, semoga kalau beliau benar-benar seorang lelaki berantem dengan istrinya gegara bisnis Oriflame.
Coba deh istrinya diajak ngomong perlahan, beritahu dengan lembut, insha Allah perempuan bakal tersentuh kok.
Karena saya juga sangat yakin, sekeras apapun perjuangan sang istri, kalau suami gak ridho, percaya deh gak bakal berhasil.
Lalu apa yang diperjuangkan? keluarga berantakan, anak jadi korban?

Namun kalau yang komen ialah seorang wanita, menggunakan kata hati suaminya untuk curhat hehehe.
Pesan saya, coba deh komunikasikan dengan baik ke suami.
Komit untuk berbisnis dengan seimbang, jangan berat ke bisnis hanya alasannya ialah takut ditinggal upline atau downline?
Baca : Tips Meminta Restu Suami Untuk Berbisnis Oriflame #AlaRey
Pan mending ditinggal mereka, nanti bakal ada gantinya, ketimbang ditinggal suami dan anak hahaha.

Intinya, ketika kita berbisnis dan berjalan tidak sesuai harapan, sesungguhnya bukan bisnisnya yang salah, bukan pula orang lain baik itu rekan bisnis dalam hal ini upline dan downline.
Bukan pula suami yang gak pengertian.

Lalu salah siapa?
Tuh orangnya ada di kaca. liatlah sendiri di kaca!
Yup, diri kita sendiri hehehe.

Jadi, bijaklah dalam menentukan perjalanan hidup, terlebih kalau kita sudah berstatus istri dan ibu :)

Semoga manfaat

TPJ AV - 13 Agustus 2018

Love

REYNE RAEA