Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buat Kamu, Sosok Pendekar Inspirasiku Yang Nyebelin

 


Assalamu'alaikum :)

Kalau baca dari judulnya, kira-kira ada yang sanggup nebak gak siapa gerangan sosok yang dimaksud?
Dia satria saya.
Dia wangsit saya.
Tapi... Dia juga nyebelin banget.

Iya, benar!
Dia suami saya, namanya Ade Kurniawan
Kok bisa? begini ceritanya.

Awal Perkenalan


Tersebutlah, di sebuah rumah kos yang sangat sederhana di sudut tempat Surabaya, tinggallah seorang gadis yang sangat lugu.
Dia yakni pendatang dari luar Jawa yang jauh-jauh ke Surabaya demi menuntut ilmu di sebuah akademi swasta di Surabaya.

Qadarullah, anak dari ibu kos tersebut juga kuliah di tempat yang sama, dan jurusan yang sama pula serta merupakan abang tingkat si gadis.
Si anak ibu kos itu punya beberapa sahabat erat yang sering main ke rumahnya, alasannya yakni letak rumah tersebut memang dekat dengan kampus.

Salah satu sahabat anak ibu kos tersebut, seorang cowok yang kurus, tinggi dan gondrong. Penampilannya, jikalau dilihat dari belakang persis menyerupai si gadis.
Sama-sama kurus, jangkung dengan potongan dan panjang rambut yang sama.
Qadarullah pula, si cowok gondrong tersebut lahir di Manado, tempat yang sama dengan kelahiran si gadis kurus dan lugu tersebut.

Karena banyaknya persamaan tersebut, ditambah keduanya jomblo, jadilah tiap hari dijodoh-jodohin oleh teman-temannya, hingga karenanya mereka jadian beneran.

Kebersamaan Hingga Terbentuk Chemistry


Sejak ketika itu, mereka selalu bersama.
Dari yang awalnya hanya ketemu pas kuliah dan malam minggu, hingga karenanya nyaris tiap hari bertemu meskipun keduanya gak ada jadwal kuliah bareng.

Hari berganti hari, bulan hingga tahun berganti pula. Banyak kisah yang karenanya mereka jalani. Berkali putus nyambung, karenanya mereka seolah tidak sanggup terpisahkan.

Seolah nama mereka telah menyatu.
Yaitu Ade dan Rey, menjadi Ade Rey, menyerupai nama seorang pegulat ya, lol.

Selama bertahun selalu bersama, di mana ada Ade, di situ ada Rey, demikian pula sebaliknya.
Hingga karenanya masa yang mereka khawatirkan tiba.
Si gadis karenanya wisuda duluan, gak perlu nanya mengapa si gadis duluan yang wisuda, padahal si cowok yakni abang tingkat si pemuda.

Jawabannya, alasannya yakni si cowok yakni lulusan anak SMU sedang si gadis yakni lulusan anak STM, dan jurusan kuliah mereka yakni semacam penerus dari ilmu STM, yaitu tehnik Sipil.
(Alasan saja sih, harusnya mau lulusan mana pun, kuliah ya sama saja harus serius, lol)


Setelah si gadis yang tidak lain yakni si Rey alias saya sendiri lulus dan di wisuda, orang renta saya kemudian memaksa saya segera balik ke Sulawesi, semoga saya sanggup menjadi seorang PNS, menyerupai harapan mereka semenjak dulu.

Di tempat asal saya, Buton, menjadi PNS yakni dambaan semua orang, apapun rela orang lakukan demi lulus menjadi PNS, dan orang renta saya pun sudah bertekad menyiapkan segalanya demi saya sanggup masuk PNS, maka dari itu saya harus segera pulang selepas wisuda.
Menjadi pasangan pembawa baki ijazah wisudawan abang senior

Sungguh, wisudanya saya semacam hal yang membahagiakan sekaligus menyedihkan, semacam perpisahan yang paling kami takutkan.
Semacam bakal ada satu sisi hidup kami yang hilang.
Maklum, bertahun-tahun gak pernah berpisah, tiba-tiba harus pisah.

Tantangan Nyata Pertama Dalam Kehidupan, Dan Sang Pahlawan Inspirasi


Akhirnya, dengan berat hati saya memenuhi kemauan orang renta untuk pulang ke Sulawesi, sehabis mereka menunjukkan saya kesempatan selama sebulan untuk mencari kerja di Surabaya.
Jika dalam sebulan saya gak sanggup menemukan pekerjaan yang layak, saya harus segera pulang.

Dengan penuh kesedihan mendalam, kami karenanya berpisah sementara.
Saya karenanya pulang, dan si kak Ade (panggilan saya ke si cowok itu dulu) berjanji bakal segera mengerjakan skripsinya dan sehabis lulus serta wisuda, dia bakal menyusul saya ke Sulawesi.

Nyatanya?
Baru sebulan saya di Sulawesi, saya udah gak tahan lagi.
Beragam alasan, dari yang kangen berat dengan si pacar, juga gak nyaman dengan keadaan di sana yang mana saya selalu didikte untuk menjadi sesuai kemauan keluarga.
Kalau cuman kemauan orang renta sih gak masalah, tapi bahkan keluarga lain juga ikut-ikutan.

Karena nyaris tiap hari mengeluh dan merengek, karenanya mama mengalah, dia merelakan saya kembali ke Surabaya. Well meskipun gotong royong gak pernah benar-benar rela, bahkan dalam hatinya kesal dengan keputusan saya.

Bukan salah mama juga sih, siapa coba orang renta yang sudah susah payah menyekolahkan anaknya tinggi-tinggi, sehabis lulus malah sibuk mengejar cinta bukan karir.
Padahal saya mah kembali ke Surabaya bukan hanya alasannya yakni cinta, tapi memang alasannya yakni di Sulawesi gak merasa nyaman saja.

Alhasil?
Mama sih menunjukkan ongkos buat saya balik ke Surabaya, tapi bulan berikutnya, saya gak dikirimin duit dong.

Kebayang gak sih? saya yang seumur-umuran gak pernah tahu cara nyari duit, gak punya sesuatu yang sanggup dijual cepat untuk mendapat uang.
Tapi harus tinggal sendiri di kota sebesar Surabaya, sambil ngekos pula.

Lalu bagaimana saya harus membayar sewa kos?
Bagaimana pula saya harus membeli makan?
Sungguh eksekusi yang benar-benar tega berdasarkan saya, tapi sekali lagi, saya rasa mama juga tidak sepenuhnya salah, meski sejujurnya itu sedikit kejam hehehe.

Lalu bagaimana nasib saya?
Apakah terpaksa saya mengalah dan pulang lagi ke rumah orang renta meski hidup di sana selalu tertekan?
Atau mungkin mengambil langkah singkat, dengan menghalalkan segala cara demi mendapat duit untuk bertahan hidup?

Saat itulah muncul satria kehidupan saya.

Sebelum saya nekat mengambil jalan yang salah, si kak Ade karenanya yang mati-matian membantu saya untuk melunasi sewa kos serta uang makan saya.
Meskipun gotong royong semua itu gak gratis juga, alasannya yakni jadinya saya yang sibuk ngerjain skripsinya, sedang dia sibuk cari duit buat saya.

Dan syukur Alhamdulillah, dalam beberapa bulan kemudian karenanya si kak Ade karenanya lulus juga dan karenanya wisuda serta sanggup melamar kerjaan dengan memakai ijazahnya.

Sejak ketika itulah, dia mulai mengenal yang namanya tanggung jawab, meskipun kekerabatan kami gotong royong hanyalah sebatas kekerabatan pacaran saja.
Namun tanggung jawab dia untuk memastikan saya tetap semangat dan gak menentukan jalan singkat demi sanggup bertahan hidup.

Keadaan tersebut terus berlangsung, hingga karenanya sehabis setahun menganggur, alias sekitar 10 bulan semenjak kepulangan saya kembali ke Surabaya, karenanya saya mendapat pekerjaan juga meskipun dengan honor yang sangat minim.

Kehidupan saya semenjak lulus kuliah rasanya selalu berat, entahlah.. mungkin alasannya yakni orang renta tidak pernah benar-benar nrimo saya jauh dari mereka.

Selama 10 bulan menganggur tersebut, Alhamdulillah saya masih sanggup makan, masih sanggup tidur nyenyak di kos alasannya yakni semua ditanggung si kak Ade.
Bukan hanya menanggung biaya hidup saya, tapi juga menanggung beban hati saya yang nyaris depresi alasannya yakni tidak kunjung mendapat pekerjaan.

Jadilah, siang dia bekerja mencari uang, malam dia bakal ke kos menjemput saya, kemudian menyediakan pundak untuk saya sekadar bersandar melepaskan beban hati.

Sungguh menganggur tanpa ada duit itu sangat berat, terlebih hidup jauh dari orang tua.
Namun Alhamdulillah, Allah mempertemukan  saya dengan lelaki baik yang penuh perhatian.

Dialah satria saya, yang selalu menginspirasi saya dengan setiap usahanya.
Sesungguhnya dia bukan orang yang wah, namun kegigihannya dalam mengatasi semua duduk masalah yang saya hadapi, sungguh membuat saya menjadi seorang perempuan yang karenanya paham wacana beban kehidupan serta mengerti wacana arti sebuah usaha hidup.

Karena semua usahanyalah, saya kini ada di sini, menulis kisah ini, mengerjakan apa yang menjadi passion saya, hidup sesuai dengan impian saya, yang mana saya semenjak kecil bermimpi sanggup hidup dengan mandiri.

Bukan hanya berdikari secara finansial, namun berdikari dalam menentukan pilihan hidup, menyerupai menentukan jadi IRT atas kemauan sendiri, bukan paksaan maupun ide orang lain.
Semua dari diri saya sendiri, atas wangsit yang diajarkan oleh sang satria saya, abang Ade Kurniawan *tsah! :p

Tapi, Dia....


Manusia memang tak ada yang sempurna, alasannya yakni itulah Allah membuat insan untuk hidup berpasang-pasangan.

Sehebat-hebatnya si dia, se manis apapun perhatian yang dicurahkannya pada saya.
tepat saja ada hal-hal yang selalu bikin saya pengen gigit sandal *lol.

Salah satunya :

Si dia sering banget pikun dan menunda-nunda, sehingga lupa isi pulsa dan berakibat lost contact yang bikin saya jantungan.

Si lelaki manis tersebut, Alhamdulillah karenanya sanggup menjadi jodoh saya dalam ikatan yang sah menjadi suami istri.
Tapi semenjak awal dia memang punya passion bekerja di proyek, alhasil hingga ketika ini kami sering banget ditinggal lembur melulu.

Beliau kerja siang malam di proyek jalan, yang lokasinya pun agak jauh dari perkampungan warga.
Gara-gara dia sering lupa isi pulsa, saya kelimpungan ketika gak ada kabar sama sekali dari dia.

Sebagai istri tentulah saya panik, mulai berpikiran yang tidak-tidak, dan khawatir banget.

Eh pas dihubungi ternyata masalahnya cuman satu, dia lupa isi pulsa, dan mencari tempat ngisi pulsa di sekitar lokasi proyek yakni suatu hal yang tidak mengecewakan sulit alasannya yakni lokasinya agak jauh dari perkampungan.

Si dia sering banget meneruskan pikunnya serta suka menunda-nunda, hingga lupa bayar tagihan kebutuhan rumah.

Karena tidak memungkinkan untuk keluar ke sana ke mari, terlebih ketika ini ada bayi. Alhasil  saya lebih sering menitipkan duduk masalah pembayaran tagihan bulanan menyerupai PDAM, Listrik dan semacamnya kepada beliau.

Eh bukannya dibayar, dia malah lupa-lupa melulu, dan jikalau diingatkan hanya akan 'besok-besok' mulu.
Alhasil, hingga masanya habis, tagihan belum terbayar, maka terbitlah denda.
Ih sebal banget deh yang namanya bayar denda itu, meskipun nominalnya gak seberapa, tapi kebiasaan menunda itu sungguh gak nyaman di saya.

Dan banyak sekali lupa atau pikun lainnya, menyerupai lupa bawa uang cash ketika ke mana-mana, terlebih lupa bawa dompet.

Sudahlah antri lama-lama, hingga di kasir eh lupa bawa dompet hahaha

Buat kamu, Untung Ada TCASH

Karena perilaku dan sifat si dia yang manis, so sweet tapi bikin tidak mengecewakan kesal itu, tidak jarang bikin kami jadi berantem untuk duduk masalah yang gotong royong sangat sepele.
Tapi justru hal yang sepele namun berulang menyerupai itu yang banyak mendatangkan duduk masalah kecil menjadi duduk masalah besar.

Sampai karenanya saya kenal dengan TCASH.
Hah? TCASH?


Apa itu TCASH?

TCASH yakni layanan uang elektronik dari Telkomsel yang sanggup dipakai oleh seluruh pelanggan Telkomsel maupun non Telkomsel untuk semua transaksi, hanya dengan memakai aplikasinya, kapanpun dan di manapun. Namun berbeda dengan pulsa dan sanggup menyimpan uang serta menggunakannya untuk semua transaksi.

TCASH juga telah mempunyai izin dari Bank Indonesia sebagai penyedia layanan keuangan elektronik, sehingga kita gak perlu was-was dalam menggunakannya.

TCASH pertama kali diperkenalkan oleh Telkomsel pada tahun 2007 sebagai bab dari bisnis digitalnya, namun alasannya yakni ketika itu masih rendahnya minat masyarakat terhadap layanan finansial, barulah pada bulan Oktober 2015 TCASH kembali diperkenalkan, ketika pemerintah lebih menggencarkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

Dengan bermacam-macam layanannya, kini TCASH telah sukses menjangkau sekitar 25 juta pelanggan di 34 provinsi, serta sanggup dipakai di lebih dari 75.000 merchant outlets.
Aplikasi TCASH Wallet pun telah diunduh sebanyak lebih dari 8 juta kali, melalui app store dan play store.







 

Menggunakan TCASH untuk pembayaran maupun pembelian itu sangat mudah, semudah menggerakan jempol kita di layar smartphone kita, seperti,

Membeli Pulsa Buat Kamu si satria wangsit saya

Daripada jantungan, hati was-was gak karuan menanti kabar dari si dia, mending saya yang inisiatif menghubungi si dia.
Dan Alhamdulillah (ye kan, asal dia baik-baik saja, Alhamdulillah banget deh) ternyata masalahnya cuman alasannya yakni si dia kehabisan pulsa maupun paket data internet.

Dan gak perlu menunggu lama, saya eksklusif ambil smartphone, dan buka aplikasi TCASH

1. Pada halaman depan aplikasi TCASH klik 'Pulsa/Data'


2. Pilih 'BELI UNTUK NOMOR LAIN'


3. Pilih apa yang hendak di beli, pulsa atau data internet? misal saya beliin pulsa


3. Masukan nomor yang akan di isi, jikalau nomor tersebut sudah ada di kontak, maka cukup mencarinya dalam list kontak kita.


 4. Pilih berapa nominal yang akan dibelikan


5. Cek kembali, apakah sudah menyerupai yang kita pilih sebelumnya? jikalau sudah fix klik KONFIRMASI

6. Masukan PIN TCASH

7. Jika berhasil, akan ada laporan menyerupai ini, juga di SMS.


Praktis banget bukan?
Jadi, si dia sanggup segera memberi kabar, dan saya gak perlu panik deg-degan di rumah memikirkan pak suami yang lembur demi sebongkah berlian, aamiin :D


Membeli Kebutuhan  Buat Kamu si satria wangsit saya

Daripada kesal berulang hanya alasannya yakni menitipkan pembayaran tagihan kebutuhan kepada orang yang suka menunda-nunda sesuatu plus pelupa pula.
Mending saya inisiatif bayar sendiri, gak perlu sibuk tiba ke kantor PDAM atau ke sana ke mari deh. Cukup ambil smartphone kemudian buka aplikasi TCASH.

1. Pada halaman depan aplikasi TCASH klik 'Bayar/Beli'


 2. Klik 'TAGIHAN BARU'



3. Klik 'PDAM (TAGIHAN BILL)'
 
4. Masukan nomor pelanggan PDAM


5. Pilih area lokasi

 

6. Akan muncul informasi tagihan, periksa kembali, jikalau sudah benar, klik 'KONFIRMASI', kemudian masukan PIN


7. Jika berhasil akan ada keterangan menyerupai ini, dan ada pula laporan melalui SMS



Praktis bukan?

Selain PDAM, sanggup juga untuk membayar banyak sekali tagihan lainnya, menyerupai Listrik baik tagihan maupun beli token, TV berbayar dari beberapa jenis, Gas PGN, Telepon rumah, Asuransi, bahkan untuk berdonasi sekalipun.

Semuanya jadi lebih gampang semudah menggerakan jempol saja.

Selain menghindari pertengkaran alasannya yakni duduk masalah sepele, memakai TCASH juga meringankan beban si pak suami yang waktu dan energinya sudah habis buat bekerja, tapi kudu mikirin bayar tagihan.

Pun juga, TCASH menjadi penyelamat ketika berada di suatu keadaan yang mana pada lupa bawa dompet, namun butuh banget buat bayar sesuatu, misal makan atau sekadar minum saja.
Asal smartphone ada di tangan, semua sanggup diatasi dengan mudah.
Tinggal tap atau snap TCASH di banyak sekali merchant TCASH saja.


Salah satu promo di merchant TCASH

Pokoknya TCASH hadir #BuatKamu deh pak suami sayang :D

Sejatinya, dalam hidup ini kita tidak akan pernah sendirian.
Allah bakal mengirimkan orang-orang yang tanpa kita sadari bakal menjadi sosok wangsit maupun satria penyelamat kita.

Maka janganlah berputus asa akan semua tantangan dalam hidup ini.

Dan teruntuk lelaki manis gondrong yang kini telah bertransformasi menjadi sosok lelaki manis yang makin peduli akan keluarganya.

Terimakasih atas semua support yang diberikan ketika saya terpuruk dulu.
Terimakasih sudah selalu ada dalam setiap hari-hari penuh usaha dulu tanpa kenal lelah ataupun mengalah menemani dan mendukung saya sepenuh hati.
Terimakasih atas inspirasimu yang mengajarkan kepada saya bahwa hidup yakni perjuangan.
Terimakasih atas semua perhatian sehingga setiap harinya saya sanggup menjadi perempuan remaja yang mencar ilmu menua dengan bijak.

Daaannn, terimakasih pula telah setia mengisikan saldo TCASH saya, hahaha
#BuatKamu ? #PakeTCASH saja deh :D


Hal-hal penting wacana TCASH :
  • TCASH kini sudah sanggup dipakai dengan nomor selain telkomsel, jadi meski hanya punya nomor lain misal XL, sanggup juga kok mendaftarkan nomornya di aplikasi TCASH.

Sumber gambar : https://twitter.com/TCASH_ID

  • Untuk pembayaran di merchant yang berhubungan dengan TCASH, ketika ini sebagian besar hanya sanggup memakai TCASH TAP, yaitu dengan menempelkan stiker TCASH yang sudah diaktifkan melalui TCASH Wallet ke logo TCASH TAP Merchant. Meskipun demikian ada beberapa merchant juga yang sudah menerapkan SNAP TCASH.

Sumber gambar : https://twitter.com/TCASH_ID
Sumber gambar : https://twitter.com/TCASH_ID
Sumber gambar : https://twitter.com/TCASH_ID


  • Untuk mempunyai stiker TCASH, sanggup dilakukan dengan pemesanan online melalui aplikasi dan website TCASH dan bakal secara gratis jikalau kita tinggal di wilayah JABODETABEK, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Medan dan Palembang. Selain itu sanggup juga didapatkan di GraPARI maupun Indomaret.
  • Jika HP atau smartphone kita sudah support NFC Phone, maka tidak perlu memakai stiker TCASH. Cukup merubah pengaturan yang ada di aplikasi TCASH Wallet, pilih Photo Profil, Pengaturan, TCASH Tap, dan pilih NFC Phone.
  • Selain kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh TCASH dalam transaksi keuangan, ada pula promo-promo menarik yang sayang banget jikalau dilewatkan. Promo tersebut sanggup dilihat dari aplikasi TCASH Wallet maupun website TCASH

Sumber gambar : https://twitter.com/TCASH_ID

Sumber gambar : https://twitter.com/TCASH_ID

Keterangan lebih lanjut, sanggup dilihat pada :

Sidoarjo, 04 November 2018

Wassalam

Reyne Raea


Referensi : Website TCASH https://www.tcash.id/