Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nabung Yang Bagus di Bank Apa?

Judulnya klasik banget. Ya gitulah. Setiap ingin membuka tabungan di bank, pertanyaan itu pasti muncul; nabung yang bagus di bank apa? atau, nabung enaknya di bank mana?

Saya ingin buat catatan sederhana. Semoga dapat memberi gambaran supaya tidak ragu dalam memilih produk tabungan dan bank itu sendiri. Dalam hal ini saya hanya bicara tabungan harian.

Langsung aja ya.

Memilih Bank : Bank Pemerintah atau Swasta, Tidak Penting!


Saya ingin mengajak siapapun yang baca artikel ini untuk keluar dari anggapan kebanyakan orang. Kalaupun kesan yang saya tangkap salah, paling tidak diantara teman-teman saya masih berlaku pendapat demikian, Katanya: nabung di bank pemerintah lebih aman!

Saya ingin mengatakan; kenapa juga harus beranggapan begitu. Bukankah dengan adanya undang-undang no 24 tahun 2004 tentang Lembagai Penjamin Simpanan ( LPS), berarti  tabungan dibank manapun aman. Pemerintah lewat LPS menjamin uang simpanan dibank hingga 2 milyar per nasabah per bank.

Bahasa kasarnya: biarpun bank itu bangkrut, duit kita tidak hilang karena diganti oleh pemerintah.

Dengan begitu, kita bisa leluasa memilih bank yang enak buat tempat menabung. Yang welcome pada semua kalangan masyarakat. Yang mau melayani. Yang tanggap menyelesaikan jika ada permasalahan pada nasabah, dll.

Hal demikian bisa diketahui dari mereka yang punya pengalaman menjadi nasabah dibank tersebut. Disinilah peran kamu netizen untuk berbagi pengalaman.  Makanya saya tidak bosan menghimbau kepada pengunjung blog ini untuk berbagi pengalaman pada kotak komentar. Supaya orang lain tahu dan menjadi bahan pertimbangan sebelum memutuskan.

Tentu saja itu hanya cara paling sederhana saat mempertimbangkan bank tempat menyimpan uang. Kalau mau tingkat lanjut, saya gak sanggup buat ngomong lebih jauh.

Misalnya; bagaimana rekam jejak top management. Bagaimana kesehatan bank itu. Berapa rasio kecukupan modalnya.Kemana bank  menyalurkan kredit ( jangan-jangan hanya membesarkan grup usahanya saja). Ada program CSR atau tidak, dan segambreng alasan lain yang tidak saya mengerti.

Okelah ya, sampai disini semoga alasan bisa diterima. Bank milik pemerintah, bank swasta, BPD, bahkan BPR,  tidak masalah. Kecuali Kalau kamu terlalu nasionalis idealis dengan berpikiran:  keuntungan bank pemerintah masuk kas Negara, sementara Keuntungan bank swasta masuk kekantong pungusaha.  Nah kalau ada yang beralasan demikian, saya nggak mau komentar deh.

Memilih Produk Tabungan: Sesuaikan Dengan Tujuan

Saya harus mengatakan ini, karena setiap orang yang ingin membuka tabungan, pasti punya tujuan. Nah tujuan itu harus sesuai dengan produk  yang di pilih.

Setiap orang punya tujuan berbeda. Tabungan yang cocok dengan si A belum tentu sesuai dengan si B. Orang yang membuka tabungan benar-benar  untuk menyisihkan sebagian pendapatan, berbeda dengan orang yang ingin menjadikan rekening bank sebagai sumber dana transaksi.

Ilustrasinya begini
-Sosialita yang gemar belanja seperti Syahrini pasti tidak sama kebutuhan produk tabungan dengan bu Rini, ibu rumah tangga di pedesaan yang menyisihkan sebagian uang belanja pemberian suami.

-Para pekerja kerah putih di kawasan thamrin membutuhkan dukungan produk perbankan berbeda dengan para Pedagang Kaki Lima ( PKL)  monas. (itu loh yang sering maen kucing-kucingan dengan anak buah pak Ahok, halo pak ahok…….)

-Begitu juga dengan elu elu pada anak muda dan mahasiswa, pasti kagak bakal mau disamakan dengan anak balita ( kalo anak muda gede badannya doang tapi kelakuan kayak anak TK, gue no comment deh)

Intinya saya bagi dua; rekening tabungan benar-benar untuk simpanan ( kalau di bilang sebagai investasi berlebihan kali ya), dan rekening yang di tujukan untuk transaksi.

Untuk Simpanan


Tabungan yang ditujukan benar-benar untuk dana simpanan, hendaknya memilih produk yang tidak mata duitan, dan Kalau perlu, keberadaan kantor bank tersebut dekat dengan rumah. Supaya tujuan menyimpang uang tersebut tercapai. Kalau tidak, bisa bisa saldo tabungan habis oleh berbagai macam ketentuan biaya. Baik biaya administrasi, maupun biaya saat setoran dikantor cabang.

Kan lucu kalau setoran saja ada biaya administrasinya, sementara niat awalnya sudah jelas mau nyimpan  uang. Belum apa-apa sudah kena biaya. Gak enak banget kan.

Kalau soal biaya administrasi produk tabungan, saya tidak mau bahas panjang lebar dihalaman ini. Karena di banyak halaman sudah saya tulis. Kalau mau lihat dalam satu halaman, silahkan baca : Saldo minimum supaya bunga bank dapat menutupi biaya administrasi. Dihalaman itu akan diketahui pada nominal berapa saldo pokok tidak berkurang.

Sementara faktor kedekatan dengan kantor  kantor cabang  dimaksudkan supaya tidak perlu ongkos mahal apabila mau setoran. Belum lagi sifat malas sering muncul kalau lokasi bank terlalu jauh.

Namun keberadaan kantor cabang dekat dengan rumah ini tidak mutlak apabila bank tersebut sudah mengembangkan branchless bangking secara maksimal.  Jadi nantinya kita bisa setor dari agen, misalnya melalui indomaret / alfamaret. Bahasan mengenai hal ini akan saya tulis pada artikel di kemudian hari, tunggu ya.

Baca :
Tabunganku, tabungan tanpa potongan bulanan
Tabungan syariah tanpa biaya administrasi bulanan.

Untuk Transaksi


Yang ingin menggunakan saldo tabungan untuk transaksi, mau tidak mau harus toleran dengan biaya. Yang terpenting biaya yang dikeluarkan sebanding dengan fasilitas yang ada. Dalam hal ini  harus ada semua fasilitas elektronik (ebanking). Minimal ada gitu fitur penting untuk transaksi, seperti;  kartu ATM yang berfungsi sebagai kartu debet, Internet banking, Mbanking (entah dalam aplikasi mobile atau sms).

Jangan sampai rekening tabungan yang sering di pakai untuk transaksi hanya tersedia kartu ATM saja, hanya karena si nasabah tidak mau ada potongan bulanan.

Kau lucu gitu misalnya ada seorang netizen yang sering belanja online, plus aktif maen social media, tapi begitu belanja online harus pergi ke mesin ATM dulu. Tidak salah sih, tapi kan jadi tidak efisien.
 
Contoh lain misalnya, sering nongkrong di coffee shop, tapi  ATM yang dimiliki tidak support ke merchant tersebut. Masasih mau bayar harus pergi ke galeri atm dulu buat ambil tunai.

**
Begitulah catatan sederhana cara memilih produk tabungan dan bank itu sendiri. Soal nabung di bank mana yang bunganya besar, silahkan baca artikel sebelumnya;  tabungan yang menguntungkan.

Begitulah kira-kira.