Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

75 ASUHAN KEPERAWATAN DIARE PADA AN. S DI RUANG FLAMBOYAN RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN.docx

File Microsoft Word-nya bisa diunduh melalui halaman download

Transkript:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Gastroenteritis atau d iare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja. Diare dapat disebabkan oleh berbagai infeksi, selain penyebab lain seperti malabsorbsi. Diare sebenar nya merupakan salah satu gejala dari penyakit pada sistem gastrointestinal atau penyakit lain di luar saluran pencernaan. Penyakit diare terutama pada bayi perlu mendapatkan tindakan secepatnya karena dapat membawa ben cana bila terlambat (Ngastiyah 2012 , h. 223 ). Diare masih menjadi masalah global dengan derajat kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai negara terutama di negara berkembang seperti Indonesia . Diare juga seb agai salah satu penyebab utama tingginy a angka kesakitan dan kematian anak di dunia. Menurut World Health Organization (WHO) (2012) setiap tahun ditemuka n lebih dari satu milyar kasus g


astroenteritis. Diperkirakan 82% kematian akibat g astroenteritis rotavirus terjadi pada n egara berkembang. Negara berkembang memliki angka kematian akibat diare yang cukup tinggi, hal ini disebabkan karena akses kesehatan dan status gizi yang masih menjadi masalah, terutama di Asia dan Afrika. Di Indonesia sendiri diare masih merupakan masalah kesehatan mas y araka Indonesia karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare Departeme n Kesehatan dari tahun 2000 sampai dengan 2010 terlihat kecenderungan insidensinya naik. Pada tahun 2000 Insidence Rate (IR) penyakit d iare 301/1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374 /1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423/1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk. Diare merupakan penyebab utama kematian bay i dan anak balita di Indonesia. Hal ini disebabkan karena m asyarakat Indonesia umumnya masih menganggap sepele penyakit diare. Padahal penyakit ini jika tidak segera dita


ngani dapat menyebabkan pasien mengalami shock hipovolemik dan berujung pada kematian. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas, 2013 ) yang dilakukan oleh Kemenkes pada tahun 2013 , prevalensi diare klinis adalah 3,5%. Bila dilihat per kelompok umur insiden diare tertinggi tercatat pada anak umur < 1 tahun yaitu 5,5%. Sedangkan pada umur 1-4 tahun angka insiden diare tercatat sebanyak 5.1% . Diare dapat membunuh anak-anak karena diare sering menyebabkan dehidrasi tingkat berat. Kondisi dehidrasi berat pada anak seringkali tidak diketahui atau tidak disadari orang tua sehingga orang tua lalai dan mendapati anaknya sudah dalam kondisi kritis. Jika sudah kritis penangannya akan susah dan banyak yang berakhir dengan kematian. P enderita diare di Indonesia juga masih tergolong tinggi. Menurut data dari Kementrian Kesehatan RI di dapatkan data: pada tahun 2008 penderia sebanyak 4.844.230 penderita, 2009 sebanyak 4. 422.427 penderita, 2010 sebanyak 5.090.212 penderita, 2011 sebanya


k 4.182.416 penderita, 2012 sebanyak 2.843.801 penderita, dan 201 3 sebanyak 4.128.256 penderita. Diare juga termasuk dalam 10 penyakit yang sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Berdasarkan laporan Surveilans Terpadu Penyakit bersumber data KLB (STP KLB) tahun 2010, diare menempati urutan ke 6 frekue nsi KLB terbanyak setelah DBD, c hikungunya, k eracunan m akanan, d ifteri dan c ampak. Menurut Kementrian Kesehatan RI data KLB dan jumlah kematian diare di Indones ia tahun 2008 sampai dengan 2014 adalah sebagai berikut: pada tahun 2008 terjadi diare di 15 propinsi dengan 8133 kasus diare dan 239 kematian akbiat diare, pada tahun 2009 terjadi diare di 14 propinsi dengan 5756 kasus diare dan 100 kematian akibat diare, pada tahun 2010 terjadi di 11 propinsi dengan 4204 kasus dan 73 kematian akibat diare , pada tahun 2011 terjadi di 15 propinsi dengan 3003 kasus dan 12 kematian akibat diare, pada tahun 2012 terjadi di 17 propinsi dengan 1625 kasus dan 25 kematian akibat diare, pada


tahun 2013 terjadi di 6 propinsi dengan 633 kasus dan 7 kematian akibat diare, pada tahun 2014 terjadi di 5 propinsi dengan 2549 kasus dan 29 kematian akibat diare . Tidak hanya itu menurut data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) 2010 diare menempati peringkat pertama penyakit terbanyak di rumah sakit d i Indonesia dengan jumlah kasus 71.889 dan 1.289 kematian akibat diare. Menurut DepKes RI, 2012 diperkirakan setiap tahunnya ditemukan sekitar 60 juta kasus diare di Indonesia. Sedangkan data profil kesehatan Jawa Tengah menyebutkan tahun 2012 jumlah kasus diare yang ditemkan di Jawa Tengah sekitar 213.435 penderita dengan jumlah kematian 1.289 dan sebagian besar yaitu sekitar 70-80 % terjadi pada anak-anak di bawah 5 tahun. Seringkali penderita diare mengalami dehidrasi dan jika tidak ditangani segera bisa berujung pada kematian. Berdasarkan data dari RSUD kajen juga di dapatkan data bahwa diare merupakan penyakit yang paling banyak diderita pasien di RSUD kajen. Diare masih menjadi


penyakit paling banyak di derita pasien di RSUD kajen dari tahun 2013 sampai dengan 2015 dengan data sebagai berikut: pada tahun 2013 jumlah penderita diare di RSUD kajen sebanyak 788 kasus diare, pada tahun 2014 sebanyak 808 kasus diare, pada tahun 2015 sebanyak 760 kasus diare. Dari 3 periode tersebut kebanyakan penderita diare adalah usia anak 1-4 tahun. Kesimpulan y ang dapa t diambil dari da t a di a t as adalah kasus kejadian diare baik di Indonesia maupun dunia masih tinggi. Diare masih menjadi maslah u t ama mas y araka t Indones ia. Hal ini dibuk t ikan dengan ma sih t inggin y a angka penderi t a diare dari t ahun ke t ahun. Pada umumn y a masalah u ta ma dari diare adalah kekurangan cairan a t au dehidrasi. Dehidrasi akan sanga t berbaha y a jika t idak segera di t angani dengan cepa t t eru t ama pada ba y i dan bali t a. Jika t idak segera di t angani besar kemungkinan akan berujung pada kema t ian. Maka dari i t u penderita diare harus seg e ra mendapat pertolongan dengan


cepa t . Untuk mengatasi masalah itu perawat harus ikut berperan aktif dalam penurunan angka kematian diare dengan cara mengajarkan masyarakat untuk hidup sehat, memberikan informasi atau memberikan pendidikan kesehatan tentang faktor penyebab diare, pencegahan, perolongan per t ama pada diare berupa rehidrasi cairan dan pembuaan laru t an gula garam, perawatan penyakit diare serta melaksanakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tahap-tahap proses keperawatan yang meliputi pe ngkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, serta evaluasi tindakan. Maka dari itu penulis tertarik untuk membuat karya tulis ilmiah dengan judul “ A suhan K eperawatan Diare P ada An. S di R uang F lamboyan RSUD K ajen K abupaten P ekalongan” Tujuan Tujuan Umum Penulis mampu menerapkan asuhan keperawatan diare pada anak dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan dengan baik dan benar. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penulisan karyatulis ilmiah dengan judul Asuhan Kepera


watan Diare adalah mampu: Melakukan pengkajian diare pada anak dengan baik dan benar. Merumuskan diagnosa keperawatan diare pada anak dengan baik dan benar. Menyususn rencana keperawatan diare pada anak dengan baik dan benar. Melakukan tindakan keperawatan diare pada anak dengan baik dan benar. Melakukan evaluasi keperawatan diare pada anak dengan baik dan benar. Manfaat Bagi Penulis Dengan diselesaikannya karya tulis ilmiah ini, penulis dapat menyalurkan pengetahuan penulis tentang ilmu pengetahuan yang didapatkan dari perkuliahan, serta dapat meningkatka wawasan dan ketrampilan tentang karya tulis ilmiah, khususnya yang berhubungan dengan asuhan keperawatan diare pada anak. Bagi Ilmu Pengetahuan Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, terutama pengetahuan yang erat kaitannya dengan kasus diare dan pemberian asuhan keperawatan pada anak. Bagi Institusi Pendidikan Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak ins


titusi pendidikan khususnya mengenai asuhan keperawatan dengan diare Bagi Profesi Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik khususnya pada klien anak denga n diare dan sebagai suatu refer e nsi dan sumber p engetahuan bagi tenaga keperawatan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan secara komprehensif, sehingga berimplikasi pada peningkatan kualitas keadaan klien.