Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Interaksi Sosial, Lengkap Pengertian, Syarat, Bentuk, Teladan Dan Gambar

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas secara lengkap seputar Interaksi Sosial, dimana kita akan mengawali pembahasan dari pengerti interaksi sosial, syarat interaksi sosial, macam interaksi sosial, pola interaksi sosial dan gambar / ilustrasi interaksi sosial. Untuk mempersingkat waktu mari eksklusif saja kita simak pembahasannya dibawah ini.

Pengerian Interaksi Sosial

Menurut Soerjono Soekanto interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang berkaitan dengan kekerabatan antara orang perorang, antara orang dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok. Sedangkan menurut Kimball Young interaksi sosial adalah kekerabatan sosial yang dinamis antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

Sehingga pengertian Interaksi Sosial secara umum adalah kekerabatan dan efek timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial juga sanggup diartikan sebagai proses saling mempengaruhi antara individu atau kelompok melalui simbol-simbol dan bahasa. Jadi, sederhananya, interaksi sosial itu membahas bagaimana orang / kelompok berinteraksi dengan orang / kelompok lain dalam masyarakat dan kehidupan sosial.

Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Menurut Gillin, interaksi sosial terjadi ketika memenuhi 2 syarat, yaitu adanya kontak sosial (social contact) dan komunikasi (communication).

1. Kontak Sosial
Kontak sosial (social contact) yakni bertemunya dua pihak atau lebih secara fisik, baik dengan alat maupun tanpa alat. kontak sosial merupakan awal terjadinya interaksi sosial di mana tiap-tiap pihak saling bereaksi meski tidak harus bersentuhan secara fisik. Berdasarkan sifatnya kontak sosial sanggup dibagi menjadi 2 yaitu:
  1. Kontak sosial primer (kontak sosial langsung) yakni kekerabatan timbal balik antar individu atau antar kelompok yang terjadi secara fisik (tatap muka). Contohnya, berbicara dan berjabat tangan.
  2. Kontak sosial sekunder (kontak sosial tidak langsung) yakni kekerabatan timbal balik antar individu atau antar kelompok yang melalui perantara. Contohnya, komunikasi lewat media umum atau lewat telepon atau memberikan pesan lewat orang lain / perantara.

2. Komunikasi
Komunikasi (communication) yakni proses penyampaian pesan kepada seseorang, sehingga pesan sanggup diterima dan dipahami. Komunikasi sanggup berlangsung bila memenuhi 2 persyaran, yaitu:
  1. Ada pengirim (sender), yaitu pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
  2. Ada akseptor (receiver), yaitu pihak yang mendapatkan pesan dari pihak lain.
  3. Ada pesan (message), yaitu maksud atau gosip atau isi yang akan disampaikan oleh pihak pertama (pihak pengirim pesan) ke pihak lainnya (pihak kedua / akseptor pesan).
  4. Ada umpan balik (feedback), yaitu jawaban dari akseptor pesan (pihak kedua).
Berdasarkan bentuknya, komunikasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
  1. Komunikasi mulut (verbal) yakni komunikasi dengan menggunakan kata-kata (verbal) yang sanggup dimengerti oleh kedua belah pihak. Contohnya, berbicara eksklusif atau telepon menggunakan ponsel.
  2. Komunikasi arahan (nonverbal) yakni komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol atau gestur tubuh. Contohnya, mengangguk tanda setuju, menggelengkan kepala tanda tidak baiklah dan menyapa sahabat dengan melambaikan tangan.

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Berdasarkan kajian sosiologi, interaksi sosial sanggup dibagi dalam 2 bentuk yaitu interaksi sosial asosiatif dan interaksi sosial disosiatif. Interaksi sosial asosiatif yakni bentuk interaksi sosial "positif" yang mengarah pada kesatuan. contohnya seperti kerja sama, akulturasi, asimilasi, dan akomodasi. Sedangkan interaksi sosial disosiatif yakni bentuk interaksi sosial "negatif" yang mengarah pada perpecahan. contohnya mirip kontradiksi (konflik), kontravensi, dan persaingan (kompetisi). Untuk lebih jelasnya berikut pola dari bentuk-bentuk interaksi sosial:

1. Kerja Sama (cooperation)
 Pada kesempatan kali ini kita akan membahas secara lengkap seputar  Materi Interaksi Sosial, Lengkap Pengertian, Syarat, Bentuk, Contoh dan Gambar
Gotong Royong  atau Kerja Sama Untuk Membersihkan Sungai Dari Sampah
Kerja sama yakni suatu perjuangan bersama antar individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama merupakan interaksi yang sangat penting dalam kehidupan insan alasannya yakni insan merupakan mahluk sosial yang saling membutuhkan. Contohnya: bantu-membantu / kolaborasi untuk membersihkan sungai dari sampah.

Baca Juga : Pengertian Interaksi Sosial Lengkap Ciri, Faktor Pendorong, Bentuk Dan Sifat Interaksi Sosial

2. Akulturasi (acculturation)
 Pada kesempatan kali ini kita akan membahas secara lengkap seputar  Materi Interaksi Sosial, Lengkap Pengertian, Syarat, Bentuk, Contoh dan Gambar
Masjid Kudus Mencerminkan Adanya Interaksi Budaya Jawa, Hindu, dan Islam
Akulturasi yakni proses yang timbul dari suatu kebudayaan untuk mendapatkan segala unsur–unsur gres kebudayaan absurd tanpa menghilangkan kebudayaan sendiri. Contohnya: Bangunan Masjid Kudus mencerminkan adanya interaksi budaya Jawa, Hindu, dan Islam.

3. Asimilasi (assimilation)
Asimilasi yakni sebuah proses ke arah peleburan / percampuran kebudayaan yang melebur menjadi satu (kebudayaan baru) sehingga setiap pihak sanggup mencicipi kebudayaan tunggal sebagai kepunyaan bersama. Contohnya: Warga di Pekalongan yang beretnis Jawa, Arab dan Tionghoa, menggunakan bahasa Jawa sebagai identitas sosial mereka, alasannya yakni hal tersebut telah melebur menjadi kebudayaan masyarakat setempat meskipun beretnis Arab dan Tionghoa.

4. Akomodasi (accommodation)
Akomodasi yakni upaya yang dilakukan untuk mengatasi sebuah pertikaian atau konflik oleh pihak-pihak yang bertikai sehingga tercipta sebuah perdamaian dan kestabilan. Akomodasi sebagai proses sosial mempunyai beberapa bentuk, di antaranya yakni sebagai berikut:
  1. Mediasi, Mediasi yakni suatu kondisi ketika pihak ketiga membantu menuntaskan kontradiksi antar pihak-pihak yang berkonflik dan pihak ketiga hanya bertindak sebagai perantara atau penasehat, sehingga keputusan final tetap dikembalikan kepada pihak-pihak yang berkonflik. Contohnya: pak ustad memberikan nasehat kepada warga yang bertengkar.
  2. Arbitrasi, Arbitrasi yakni suatu kondisi ketika pihak ketiga yang mempunyai kedudukan lebih tinggi membantu menuntaskan / meredakan kontradiksi antar pihak-pihak yang berkonflik dan pihak ketiga sanggup memberikan keputusan yang mengikat pihak-pihak yang berkonflik. Contohnya: guru BK memberi eksekusi kepada kedua murid yang bertengkar.
  3. Konsiliasi, Konsiliasi yakni perjuangan yang digunakan pihak tertentu untuk menyatukan keinginan antara kedua belah pihak yang berkonflik / berselisih sehingga sanggup meyelesaikan masalah. Contohnya, ketika terdapat 2 ibu-ibu yang berantem memperubutkan 1 buah tempe dipasar, untuk melerainya si penjual tempe mencari jalan tengah dengan membagi tempe menjadi 2 pecahan dan menjualnya ke ibu-ibu tersebut dengan harga yang sama.
  4. Kompromi, Kompromi yakni bentuk perjuangan dalam meredakan duduk kasus melalui akad di antara dua pihak yang berselisih paham atau pihak yang saling berbeda pendapat. Contohnya: ketika kita berebut untuk menonton akses tv dengan adik kita, tentu akan terjadi konflik yang membutuhkan kompromi. Solusi / akad yang dihasilkan dari kompromi yakni dengan cara mengganti akses tersebut ketika jeda iklan ditayangkan.
  5. Koersi, Koersi yakni bentuk fasilitas yang pelaksanaannya dengan menggunakan paksaan, ancaman, tekanan, maupun kekerasan. Contohnya: pedagang asongan atau pengemis yang digusur secara paksa oleh satpol PP dan dinas sosial.
  6. Ajudikasi, Ajudikasi yakni proses penyelesaian duduk kasus lewat meja hijau (jalur hukum). Contohnya: hakim memberikan hukuman aturan kepada pencuri.

5. Pertentangan (konflik)
 Pada kesempatan kali ini kita akan membahas secara lengkap seputar  Materi Interaksi Sosial, Lengkap Pengertian, Syarat, Bentuk, Contoh dan Gambar
Ilustrasi Tawuran Antar Mahasiswa
Pertentangan yakni proses sosial yang dilakukan individu atau kelompok dalam mencapai tujuannya disertai dengan kekerasan atau paksaan. Pertentangan terjadi dikarenakan adanya perbedaan antar individu / kelompok, perbedaan kepentingan, perbedaan kebudayaan, dan perubahan sosial. Contohnya: Tawuran antar Mahasiswa / pelajar SMA.

Baca Juga : 10 Faktor Penyebab Tawuran Pelajar dan Cara Mengatasinya

6. Kontravensi
Kontravensi yakni suatu perasaan tidak suka yang disembunyikan, kontravensi ditandai dengan gejala-gejala adanya perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian, atau keragu-raguan terhadap seseorang / kelompok. Kontravensi sanggup tertuju pada suatu pandangan, pikiran, keyakinan, atau planning yang dikemukakan oleh seseorang atau kelompok lain. Contohnya: ketua kelas di kelasmu mempunyai suatu rencana, tetapi teman-teman di kelasmu kurang baiklah terhadap planning tersebut sehingga berkembang rasa benci atau tidak suka namun masih disembunyikan. Tindakan teman-teman kelasmu tersebut termasuk kontravensi.

7. Persaingan (kompetisi)
 Pada kesempatan kali ini kita akan membahas secara lengkap seputar  Materi Interaksi Sosial, Lengkap Pengertian, Syarat, Bentuk, Contoh dan Gambar
Persaingan Antara Ajax dengan Panathinaikos dalam Final Liga Champion Tahun 1971
Persaingan yakni suatu proses sosial di mana seseorang atau kelompok berusaha mengalahkan pihak lain tanpa menggunakan kekerasan atau ancaman. Tujuannya mencapai sesuatu yang lebih daripada yang lainnya, baik itu dalam bentuk prestasi, harta benda atau dalam bentuk popularitas. Contohnya: persaingan / kompetisi sepakbola pada liga champion, semua tim berusaha menang.

5 Ciri-Ciri Interaksi Sosial

Secara umum, terdapat 5 ciri-ciri interaksi sosial. Berikut ini merupakan 5 ciri interaksi sosial lengkap beserta penjelasannya:

1. Jumlah Pelaku Lebih Dari 1 Orang
Proses interaksi sosial tidak sanggup terjadi ketika hanya ada satu orang. Proses interaksi sosial gres akan terjadi dikala ada individu/kelompok yang berinteraksi dengan individu/kelompok lain.

2. Terdapat Komunikasi Antar Pelaku
Proses interaksi sosial melibatkan komunikasi yang dijalin oleh individu/kelompok tidak hanya secara lisan, akan tetapi komunikasi sanggup dilakukan dengan menggunakan simbol-simbol tertentu melalui arahan atau gestur tubuh.

3. Ada Maksud dan Tujuan Interaksi.
Para pelaku mempunyai tujuan dalam menjalin interaksi sosial. Contohnya, di pasar terjadi interaksi antara penjual dengan pembeli. Pembeli mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu barang yang ia butuhkan dalam berinteraksi dengan penjual. Sementara, penjual mempunyai tujuan untuk menjual / memperlihatkan barang hingga terjual kepada pembeli dengan berinteraksi.

4. Ada Dimensi Waktu (masa lampau, kini, dan akan datang).
Yang dimaksud dengan dimensi waktu dalam interaksi sosial yakni waktu berlangsungnya suatu interaksi sosial. dimensi waktu ini sanggup berupa masa lampau, masa sekarang dan masa mendatang yang memilih sifat agresi yang sedang berlangsung, artinya interaksi sosial pernah terjadi di masa lampau, interaksi sosial sanggup terjadi di masa kini, dan pada masa yang akan tiba interaksi sosial juga terjadi.

5. Terdapat Reaksi yang Ditimbulkan.
Interaksi sosial akan menimbilkan suatu reaksi yang ditimbulkan oleh pihak lain dalam sebuah kontak sosial. Misalkan kalau seseorang mengajak bicara orang lain, maka orang lain tersebut akan menanggapi dengan mendengarkan dan memberi tanggapan.

Faktor Pendorong Interaksi Sosial

Interaksi sosial dipengaruhi oleh banyak sekali faktor sebagai dasar timbulnya interaksi sosial. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang melandasi terjadinya interaksi sosial.

1. Empati
Empati yakni kepeduliaan terhadap orang atau kelompok lain yang ditandai dengan tindakan nyata. Contohnya: Budi membantu Kokom yang terjatuh dari sepeda hingga membawanya ke puskesmas terdekat.

2. Simpati
Simpati yakni rasa tertarik pada orang lain yang seperti berada dalam keadaan orang lain sehingga sanggup menjadikan perasaan emosional tertentu (senang, sedih). Contoh: Ani merasa kasihan dikala mengetahui Kokom terjatuh dari sepeda.

3. Sugesti
Sugesti yakni suatu pandangan, pendapat, dan sikap yang diberikan pada orang lain dan diterima oleh pihak lain sehingga orang tersebut mengikuti pengaruh/pandangan tersebut. Contohnya: Dokter mempengaruhi pasiennya bahwa kalau pasien meminum obat yang diberikan secara rutin makan pasien tersebut akan sembuh, kemudian pasien tersebut percaya dan mengikutinya.

4. Identifikasi
Identifikasi yakni suatu dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain. Proses identifikasi membutuhkan suatu figur yang ideal bagi pelakunya. Contohnya: Budi secara keseluruhan ibarat sosok sang idola Justin Bieber dari mulai penampilan fisik hingga dengan perilakunya.

5. Imitasi
Imitasi yakni suatu proses mencar ilmu dengan cara menggandakan atau mengikuti sikap orang lain. Contoh: Andi yang bercita-cita menjadi seorang tentara berpenampilan menggunakan pakaian tentara seolah dirinya berperan sebagai tentara sungguhan.


Sekian artikel mengenai Interaksi Sosial, Lengkap Pengertian, Syarat, Bentuk, Contoh dan Gambar. Semoga artikel ini sanggup bermanfaat bagi sobat baik untuk mengerjakan kiprah maupun untuk sekedar menambah wawasan ihwal pola interaksi sosial, bentuk interaksi sosial, faktor interaksi sosial, pengerian interaksi sosial, syarat terjadinya interaksi sosial, ciri-ciri interaksi sosial dan faktor pendorong interaksi sosial. Terimakasih atas kunjungannya.

Interaksi Sosial, Lengkap Pengertian, Syarat, Bentuk, Contoh dan Gambar
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR


Sumber http://www.markijar.com/