Sistem Saraf Pada Insan Lengkap Struktur, Fungsi Dan Gangguan Dan Gambarnya
Sistem Saraf Pada Manusia |
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi yang berfungsi untuk memberikan impuls(rangsangan) dari reseptor ke susunan saraf sentra untuk diproses dan direspon oleh tubuh. Unit terkecil penyusun dan pelaksanaan kerja sistem saraf disebut neuron atau sel saraf. Sistem saraf berperan penting dalam iritabilitas (kemampuan menanggapi rangsangan) yang memungkinkan makhluk hidup bisa beradaptasi serta cepat tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkunga sekitarnya.
Dalam menanggapi rangsangan (impuls), sistem saraf harus mempunyai tiga komponen, yaitu sebagai berikut:
- Reseptor yaitu alat peserta rangsangan berupa alat indera.
- Penghantar impuls merupakan belahan dari saraf itu sendiri.
- Efektor yaitu belahan yang merespon rangsangan dari penghantar impuls. Bagian yang bertindak sebagai efektor yaitu otot dan kelenjar.
Sistem saraf dibedakan menjadi 2 yaitu sistem saraf sentra dan sistem saraf tepi. Sistem saraf sentra terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf otonom dan sistem saraf somatik. Berikut beberapa fungsi sistem saraf pada insan yaitu:
- Untuk mendapatkan warta dalam bentuk rangsangan.
- Melakukan proses terhadap warta yang diterima.
- Untuk memberi respon (tanggapan) terhadap rangsangan.
- Sebagai alat komunikasi untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar.
- Sebagai alat koordinasi untuk mengendalikan fungsi alat-alat tubuh kita.
- Sebagai sentra kesadaran, pikiran, dan kemauan.
Struktur Saraf Pada Manusia
Sistem saraf pada insan terdiri dari sel saraf (neuron) dan sel glia.
Sel Saraf (Neuron)
Bagian-Bagian Sel Saraf (Neuron) |
Sel saraf atau neuron yaitu unit terkecil penyusun sistem saraf. Sel saraf berfungsi untuk menghantarkan rangsangan (impuls) dari alat indra menuju ke otak untuk diproses dan kemudian hasil proses (berupa tanggapan) dari otak akan dikirim ke efektor/otot. Setiap satu neuron terdiri dari tiga belahan utama yaitu tubuh sel, dendrit, dan akson. Berikut bagian-bagian dari sel saraf (neuron) yaitu :
- Badan Sel, yaitu belahan terbesar dari sel saraf (neuron). Fungsi dari tubuh sel yaitu untuk mendapatkan impuls dari dendrit dan kemudian meneruskannya ke akson. Badan sel terdiri dari inti sel dan sitoplasma.
- Dendrit, yaitu serabut sel saraf yang bentuknya bercabang-cabang dan berukuran pendek. Bagian ini merupakan ekspansi dari tubuh sel. Fungsi dari dendrit yaitu untuk mendapatkan serta menghantarkan impuls ke tubuh sel.
- Akson, yaitu serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran dari tubuh sel belahan sitoplasma. Akson disebut juga sebagai neurit. Fungsi dari akson yaitu untuk menghantarkan impuls saraf dari tubuh sel ke neuron atau jaringan lainnya. Setiap neuron biasanya terdapat satu akson.
- Nukleus, yaitu inti sel saraf yang berfungsi untuk mengatur kegiatan dari neuron.
- Sel Schwann, yaitu jaringan yang berfungsi untuk menyediakan masakan untuk akson serta proses regenerasi akson.
- Selubung Mielin, yaitu selubung lemak yang tidak bisa menghantarkan impuls (sebagai isolator). Fungsi dari selubung mielin yaitu untuk melindungi akson dari benturan atau kerusakan.
- Nodus Ranvier, yaitu belahan akson yang tidak terbungkus oleh selubung mielin. Fungsi dari nodus ranvier yaitu untuk mempercepat transmisi impuls saraf.
- Sinapsis, yaitu titik temu antara ujung akson pada neuron satu dengan ujung dendrit pada neuron lainnya. Setiap sinapsis terdapat celah sempit yang dinamakan celah sinapsis. Pada ujung akson di setiap sinapsis terdapat kantong yang dinamakan bulbus akson. Kantong tersebut mengandung zat kimia yang dinamakan neurotransmiter (berupa kolinesterase dan asetilkolin) yang berfungsi untuk memberikan impuls saraf pada sinapsis.
Neuron bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung akson dan ujung dendrit merupakan penghubung antara sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
- Sel saraf sensorik, yaitu sel saraf yang berfungsi untuk membawa impuls (rangsangan) dari reseptor (panca indra) menuju ke sistem saraf sentra (otak dan sumsum tulang belakang).
- Sel saraf motorik, yaitu sel saraf yang berfungsi untuk membawa impuls (rangsangan) dari sistem saraf sentra (otak dan sumsum tulang belakang) menuju ke efektor (otot dan kelenjar).
- Sel saraf penghubung, yaitu sel saraf yang berfungsi untuk menghubungkan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik. Sel saraf penghubung banyak ditemukan di dalam sumsum tulang belakang dan otak.
Berdasarkan bentuknya, neuron dibedakan menjadi 3 jenis yaitu sebagai berikut :
- Sel Saraf Bipolar yaitu sel saraf yang mempunyai dua juluran pada belahan tubuh sel yang saling berlawanan, dimana satu juluran yaitu dendrit dan juluran yang lainnya yaitu akson. tersusun dari akson dan dendrit. Sel saraf bipolar bentuknya agak lonjong atau elips. Sel saraf ini merupakan sel saraf penghubung yang berkhasiat untuk menghubungkan aneka macam sel saraf di dalam sumsum tulang belakang dan otak.
- Sel Saraf Unipolar yaitu sel saraf yang hanya mempunyai satu juluran pada belahan tubuh sel yang kemudian membelah menjadi dua cabang, dimana satu cabang menuju ke neuron sensorik saraf spinal dan cabang yang lainnya menuju ke perifer, sehingga bentuknya ibarat abjad T. Sel saraf ini merupakan sel saraf sensorik yang berkhasiat untuk membawa sinyal dari sistem saraf perifer (bagian tubuh) menuju ke sistem saraf pusat.
- Sel Saraf Multipolar yaitu sel saraf yang mempunyai satu akson yang bisa bercabang dan dua atau lebih dendrit. Sel saraf ini merupakan sel saraf yang paling banyak dan umum ditemui. Sel saraf multipolar bentuknya multigonal. Sel saraf ini berperan sebagai motoneuron yang membawa sinyal dari sistem saraf sentra menuju ke belahan tubuh yang lain, ibarat kulit, otot, atau kelenjar.
Sel Glia
Sel Glia merupakan sel non neuron (bukan sel saraf) yang berfungsi untuk mempertahankan homeostasis, memberi nutrisi pada sel saraf, mentransmisi sinyal yang ada di dalam sistem saraf dan membentuk mielin. Macam-macam dari neuroglia yaitu oligodendrosit, astrosit, makroglia, dan mikroglia.
Baca Juga : Penjabaran Lengkap Sistem Peredaran Darah Manusia
Baca Juga : Penjabaran Lengkap Sistem Peredaran Darah Manusia
Impuls Saraf
Impuls yaitu pesan atau rangsangan yang diterima oleh alat indera (reseptor) dari lingkungan luar, selanjutnya dibawa oleh sel saraf. Impuls saraf bisa terjadi lantaran adanya rangsangan dari luar tubuh, ibarat tekanan, panas, dan dingin. Rangsangan tersebut kemudian diterima oleh reseptor. Adanya rangsangan dari luar tubuh menjadikan perbedaan terhadap potensial di tempat yang berdekatan, sehingga menimbulkan denyut listrik pada selaput sel saraf (neuron).
Kecepatan pada penjalaran impuls saraf melewati neuron sekitar 300 km/jam atau sekitar 83 m/sekon. Namun, pada dikala impuls berjalan melalui serabut neuron yang panjang atau bercabang, kekuatan penjalaran impuls saraf tidak berkurang. Hal itu terjadi lantaran energi yang dipakai dalam penjalaran impuls saraf tidak berasal dari sel sarafnya, melainkan berasal dari energi yang tersimpan di dalam impuls. Impuls saraf yang dibawa ke otak akan di seleksi, kemudian diproses untuk memilih bentuk respon terhadap rangsangan tersebut. Kemudian hasil respon dari otak dikirim ke efektor (kelenjar atau otot).
Rangsangan yang diterima oleh alat indera (reseptor) dan dikirim ke efektor akan menjadikan terjadinya perubahan atau gerakan pada efektor baik secara sadar maupun tidak sadar. Berikut jenis gerakan pada efektor, yaitu :
1. Gerak Sadar
Gerak sadar yaitu gerakan yang disadari atau disengaja. Rangsangan yang ditimbulkan disampaikan melewati jalan yang panjang. Contoh gerak sadar yaitu gerakan mengambil pensil dan gerakan memegang buku ketika ingin membaca atau belajar. Berikut alur perjalanan dari gerak sadar :
2. Gerak Refleks
Gerak refleks yaitu gerakan yang tidak disadari atau tidak disengaja. Rangsangan yang ditimbulkan disampaikan melewati jalan yang singkat sekali, tanpa melalui otak. Contoh gerak refleks yaitu gerakan menutup kelopak mata secara cepat ketika ada benda asing yang mengenai atau masuk ke mata. Berikut alur perjalanan dari gerak refleks:
Pada sistem saraf sentra juga terdapat jembatan varol yang tersusun dari serabut saraf yang menghubungkan otak besar dengan sumsum tulang belakang dan menghubungkan otak kecil belahan kanan dan kiri. Fungsi dari jembatan varol yaitu untuk menghantarkan impuls dari kedua belahan otak kecil.
Pada belahan otak dan sumsum tulang belakang terdapat 3 materi esensial, diantarnya yaitu:
Otak
Otak yaitu sentra pengendali dari segala kegiatan manusia. Otak terdapat di dalam rongga tengkorak dan dilapisi oleh meninges (selaput otak). Maninges terdiri dari dura mater (selaput paling luar), pia mater (selaput paling dalam) dan arachnoid (selaput tengah). Dari ketiga selaput maninges terdapat cairan serebrospinal yang berkhasiat untuk meminimalisir goncangan atau benturan.
Otak pada insan tersusun dari tiga belahan yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan sumsum lanjutan (medula oblongata).
1. Otak Besar (Cerebrum)
Otak besar yaitu sentra pengendali segala kegiatan tubuh secara sadar, ibarat berbicara, berpikir, melihat, mengingat, bergerak, dan mendengar. Otak besar terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kiri dan belahan kanan. Tiap belahan pada otak insan dinamakan hemister. Otak belahan kiri berfungsi untuk mengendalikan dan mengatur belahan tubuh sebelah kanan, sedangkan otak belahan kanan berfungsi untuk mengendalikan dan mengatur bagian tubuh sebelah kiri.
Otak besar terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar (korteks) berwarna kelabu dan berisi badan-badan sel saraf. Lapisan dalam berwarna putih dan berisi serabut-serabut saraf (akson/neurit).
2. Otak Kecil (Cerebellum)
Otak kecil terdapat di belahan bawah otak besar. Otak kecil tersusun dari dua lapisan yaitu lapisan dalam (berwarna putih) dan lapisan luar (berwarna kelabu). Otak kecil terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Kedua belahan tersebut dihubungkan oleh jembatan varol. Fungsi dari otak kecil yaitu mengkoordinasikan kerja otot secara sadar dan sebagai sentra keseimbangan tubuh.
3. Sumsum Lanjutan (Medula Oblongata)
Sumsum lanjutan disebut juga dengan medula oblongata. Sumsum lanjutan terdapat di persambungan antara sumsum tulang belakang dengan otak. Sumsum lanjutan berfungsi untuk menghantarkan impuls yang tiba menuju ke otak, mengendalikan muntah, mengatur suhu tubuh, sentra pernapasan, mengatur beberapa gerak refleks.
Baca Juga : Bagian Otak Manusia Dan Fungsinya, Lengkap Penjelasan Dan Gambar
Sumsung Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang disebut juga dengan medula spinalis yang terletak di dalam tulang belakang. Sumsum tulang belakang tersusun dari dua lapisan, yaitu lapisan luar (berwarna putih) dan lapisan dalam (berwarna kelabu). Sumsum tulang belakang dilindungi oleh tulang punggung yang keras.
Di dalam sumsum tulang belakang, terdapat saraf motorik, saraf sensorik, dan saraf penghubung. Saraf-saraf tersebut berfungsi sebagai penghantar rangsangan (impuls) dari otak dan ke otak. Fungsi dari sumsum tulang belakang yaitu menghubungkan rangsangan dari otak ke saraf motorik, menghubungkan rangsangan dari saraf sensorik ke otak dan sebaliknya, serta sebagai sentra gerak refleks.
Sistem Saraf Somatis
Sistem saraf somatis merupakan sistem saraf sadar, dimana segala kegiatan yang kita lakukan di bawah imbas sistem ini. Contoh : pada dikala seseorang mendengar bunyi bel rumah berbunyi, rangsangan tersebut akan diterima oleh indera pendengaran dan kemudian hingga ke otak. Otak menterjemahkan pesan/rangsangan tersebut, kemudian mengirimnya ke belahan kaki dan terjadi gerakan kaki berjalan mendekati pintu dan gerakan tangan untuk membuka pintu.
Sistem saraf somatis tersusun dari :
Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang bekerja secara otomatis atau tidak sadar. Sistem saraf otonom mengatur kegiatan organ belahan dalam, ibarat pembuluh darah, otot perut, alat-alat reproduksi dan jantung. Menurut fungsinya, saraf otonom terbagi menjadi dua macam, yaitu sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
1. Sistem Saraf Simpatik
Sistem saraf ini dinamakan juga dengan sistem saraf torakolumbar, lantaran saraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 hingga ke-12. Sistem saraf ini tersusun atas 25 pasang ganglion (simpul saraf) yang ada di sumsum tulang belakang, tepatnya di sepanjang tulang belakang belahan depan yang mencakup ruas tulang leher hingga tulang ekor. Setiap ganglion dihubungkan dengan sistem saraf spinal (saraf sumsum tulang belakang) yang menuju ke organ-organ tubuh, ibarat paru-paru, jantung, pembuluh darah, ginjal, dan pencernaan.
Berikut fungsi dari sistem saraf simpatik, yaitu :
2. Sistem Saraf Parasimpatik,
Sistem saraf ini dinamakan juga dengan sistem saraf kraniosakral, lantaran saraf preganglion keluar dari kawasan sakral dan otak. Sistem saraf parasimpatik tersusun dari jaring-jaring yang dihubungkan dengan ganglion tersebar di seluruh tubuh. Fungsi dari sistem saraf parasimpatik merupakan kebalikan dari fungsi sistem saraf simpatik.
Berikut fungsi dari sistem saraf parasimpatik, yaitu :
Kedua sistem saraf tepi diatas bekerja secara berlawanan (antagonis) dalam mengatur kerja suatu organ. Kelenjar atau organ yang dikendalikan oleh sistem saraf parasimpatik dan sistem saraf simpatik dinamakan sistem pengendalian ganda.
Stroke yaitu gangguan yang terjadi kerusakan pada otak akhir pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah pada otak. Stroke sanggup menimbulkan kelumpuhan permanen atau sementara pada tubuh, kesulitan untuk makan atau berkata-kata, dan koordinasi otot menjadi mati. Stroke disebabkan oleh kadar kolesterol tinggi, diabetes mellitus, tekanan darah tinggi (hipertensi), gangguan pembuluh darah, obesitas, kelainan turunan, dan gaya hidup yang tidak sehat.
Encephalitis
Encephalitis yaitu peradangan pada otak lantaran adanya infeksi virus dimana otak akan mengalami pembengkakan. Gangguan ini sangat serius lantaran sanggup menimbulkan kematian. Gejala yang ditimbulkan dari gangguan ini yaitu demam, muntah, sakit kepala yang berlebihan, sering galau dan mengantuk.
Alzheimer
Alzheimer yaitu gangguan yang ditandai dengan melemahnya daya ingat. Gejala yang sering ditimbulkan dari gangguan ini yaitu pikun. Penderita alzheimer pada tahap kronis akan mengalami perubahan perilaku, disorientasi, halusinasi, serta gangguan otak dalam melaksanakan penalaran, perencanaan, persepsi, dan berbahasa.
Epilepsi
Epilepsi yaitu gangguan pada sistem saraf sentra yang disebabkan oleh contoh kegiatan listrik otak yang abnormal, sehingga menimbulkan penderitanya mengalami kejang-kejang, hingga kehilangan kesadaran. Epilepsi dibedakan menjadi 2 jenis yaitu epilepsi simptomatik dan idiopatik. Elepsi simptomatik yaitu kejang-kejang lantaran adanya penyakit/gangguan yang menjadikan kerusakan pada otak, seperti cedera parah pada kepala, infeksi otak, stroke dan sebagainya. Epilepsi idiopatik yaitu kejang-kejang yang belum diketahui penyebabnya.
Meningitis atau Radang Selaput Otak
Meningitis atau Radang Selaput Otak yaitu peradangan yang terjadi pada selaput yang berfungsi melindungi atau menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Gangguan ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, benalu atau jamur. Penderita meningitis akan mengalami sakit kepala, demam yang cukup tinggi, dan kaku pada leher.
Sindrom Raye
Sindrom Raye yaitu gangguan yang menyerang pada orang bau tanah yang mempunyai infeksi virus, dimana pada masa mudanya pernah mengonsumsi aspirin (biasanya terdapat di tablet flu) yang bisa menimbulkan alergi. Gangguan ini tergolong jarang atau langka. Sindrom raye sanggup menjadikan pembengkakan pada otak, dan sanggup berakibat fatal. Biasanya seseorang yang terkena sindrom ini mempunyai kekebalan tubuh rendah. Cara untuk menghindari gangguan ini yaitu dengan tidak mengonsumsi aspirin.
Hidrocephalus
Hidrocephalus yaitu gangguan yang terjadi lantaran adanya penumpukan cairan di dalam otak, sehingga terjadi peningkatan tekanan otak serta sanggup melemahkan fungsi otak. Hidrocephalus biasanya menyerang manula dan bayi.
Vertigo
Vertigo yaitu gangguan berupa sakit kepala yang ditandai dengan tanda-tanda sekeliling atau diri sendiri serasa berputar-putar. Penderita gangguan ini biasanya akan kehilangan keseimbangan dalam jangka waktu tertentu, sehingga membuatnya kesulitan untuk bangun dan bahkan berjalan. Selain itu, ada tanda-tanda lain yang diakibatkan oleh vertigo yaitu mual dan muntah. Vertigo dibedakan menjadi 2 jenis yaitu vertigo ringan dan vertigo berat. Vertigo ringan biasanya sakit kepala tidak terlalu terasa. Sedangkan vertigo berat, sakit kepala sangat terasa hingga bisa menghambat aktivitas.
Parkinson
Parkinson yaitu gangguan yang terjadi pada sistem saraf yang menjadikan terjadinya degenerasi sel saraf pada belahan otak tengah. Fungsi utama dari belahan tersebut yaitu untuk mengendalikan pergerakan tubuh atau sistem motoriknya. Gejala yang ditimbulkan dari parkinson, diantaranya yaitu gemetaran (tremor) secara terus menerus pada satu organ, tubuh terasa lemah, beberapa belahan tubuh Gangguan ini biasanya menyerang seseorang ketika sedang beristirahat. Faktor penyebab gangguan ini yaitu genetika, usia, pencemaran lingkungan, dan jumlah protein tidak normal pada sel saraf (lewy body).
Lumpuh Otak
Lumpuh otak disebut juga dengan cerebral palsy yaitu gangguan saraf yang menyerang atau memengaruhi sistem koordinasi dan pergerakan tubuh. Gangguan ini terjadi lantaran adanya duduk masalah serius pada belahan cerebrum (otak besar). Pada umumnya gangguan ini menyerang anak-anak. Gangguan ini merupakan penyebab utama terjadinya kelumpuhan kronis pada anak-anak.
Migrain
Migrain yaitu gangguan berupa nyeri kepala yang berdenyut-denyut yang hanya menyerang salah satu sisi kepala, atau disebut juga dengan sakit kepala sebelah. Gangguan ini bisa berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari. Pada umumnya, migrain disebabkan oleh konsumsi MSG dan kopi secara berlebihan, kurang tidur, tidur berlebihan, tidak makan, stress, perubahan cuaca atau tekanan udara, asap rokok, dan sebagainya.
Polio
Polio yaitu gangguan yang menyerang pada sistem saraf akhir tidak/belum melaksanakan vaksinasi polio terutama bagi balita dan anak-anak. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi virus polio. dan tergolong menular. Polio bisa menimbulkan otot menjadi lumpuh, demam, kemampuan menelan dan bernapas menjadi terganggu, serta sakit kepala yang sanggup menyebabkan hilangnya refleks. Polio bisa dicegah dengan melaksanakan imunisasi polio.
Neuritis
Neuritis yaitu peradangan pada saraf perifer (saraf tepi) yang terdapat di luar sumsum tulang belakang dan otak. Gejala dari neuritis yaitu duduk masalah pendengaran, otot melemah, hingga duduk masalah penglihatan. Neurititis sanggup disebabkan oleh tumor, cedera, infeksi tertentu dan konsumsi minuman beralkohol.
Penyakit Huntington
Penyakit Huntington yaitu gangguan yang disebabkan oleh faktor genetika (keturunan) yang menjadikan kemampuan sel saraf di otak mengalami penurunan secara sedikit demi sedikit hingga sel tersebut mati. Penyakit Huntington sanggup mempengaruhi fungsi kognitif, gerakan tubuh, dan sikap penderita. Gejala gangguan ini dimulai sebelum usia 20 tahun dan muncul pada usia 40 hingga 50 tahun.
Transeksi
Transeksi yaitu gangguan yang disebabkan oleh rusaknya salah satu segmen pada belahan sumsum tulang belakang lantaran kecelakaan yang menimbulkan benturan keras. Transeksi bisa menimbulkan simpulan hidup kalau terjadi di belahan bersahabat kepala, dan kelumpuhan kalau terjadi di belahan bawah.
Multiple Sclerosis (Sklerosis Ganda)
Multiple Sclerosis adalah gangguan progresif (semakin hari semakin parah) yang menyerang selubung mielin pada saraf yang terdapat dalam sumsum tulang belakang dan otak akhir sistem kekebalan tubuh yang keliru. Gejala yang ditimbulkan dari multiple sclerosis yaitu gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, kesemutan, kelelahan kronis, mati rasa, gangguan kognitif, penurunan fungsi kandung kemih, kejang-kejang dan otot kaku.
Sekian artikel mengenai Sistem Saraf Pada Manusia Lengkap Struktur, Fungsi dan Gangguan dan Gambarnya. Semoga artikel ini sanggup bermanfaat bagi sahabat baik untuk mengerjakan kiprah maupun untuk sekedar menambah pegetahuan seputar apa itu sistem saraf pada manusia, struktur saraf pada insan (sel saraf (neuron) dan sel glia), impuls saraf, sistem saraf sentra (otak dan sumsum tulang belakang), sistem saraf tepi (sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom) serta gangguan pada sistem saraf manusia. Terima kasih atas kunjungannya.
Sumber http://www.markijar.com/
Impuls yaitu pesan atau rangsangan yang diterima oleh alat indera (reseptor) dari lingkungan luar, selanjutnya dibawa oleh sel saraf. Impuls saraf bisa terjadi lantaran adanya rangsangan dari luar tubuh, ibarat tekanan, panas, dan dingin. Rangsangan tersebut kemudian diterima oleh reseptor. Adanya rangsangan dari luar tubuh menjadikan perbedaan terhadap potensial di tempat yang berdekatan, sehingga menimbulkan denyut listrik pada selaput sel saraf (neuron).
Kecepatan pada penjalaran impuls saraf melewati neuron sekitar 300 km/jam atau sekitar 83 m/sekon. Namun, pada dikala impuls berjalan melalui serabut neuron yang panjang atau bercabang, kekuatan penjalaran impuls saraf tidak berkurang. Hal itu terjadi lantaran energi yang dipakai dalam penjalaran impuls saraf tidak berasal dari sel sarafnya, melainkan berasal dari energi yang tersimpan di dalam impuls. Impuls saraf yang dibawa ke otak akan di seleksi, kemudian diproses untuk memilih bentuk respon terhadap rangsangan tersebut. Kemudian hasil respon dari otak dikirim ke efektor (kelenjar atau otot).
Rangsangan yang diterima oleh alat indera (reseptor) dan dikirim ke efektor akan menjadikan terjadinya perubahan atau gerakan pada efektor baik secara sadar maupun tidak sadar. Berikut jenis gerakan pada efektor, yaitu :
1. Gerak Sadar
Gerak sadar yaitu gerakan yang disadari atau disengaja. Rangsangan yang ditimbulkan disampaikan melewati jalan yang panjang. Contoh gerak sadar yaitu gerakan mengambil pensil dan gerakan memegang buku ketika ingin membaca atau belajar. Berikut alur perjalanan dari gerak sadar :
Bagan Gerak Sadar |
2. Gerak Refleks
Gerak refleks yaitu gerakan yang tidak disadari atau tidak disengaja. Rangsangan yang ditimbulkan disampaikan melewati jalan yang singkat sekali, tanpa melalui otak. Contoh gerak refleks yaitu gerakan menutup kelopak mata secara cepat ketika ada benda asing yang mengenai atau masuk ke mata. Berikut alur perjalanan dari gerak refleks:
Bagan Gerak Refleks |
Bagian Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf Tepi |
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf sentra berfungsi untuk mengendalikan dan mengatur kerja jaringan saraf hingga ke neuron. Sistem saraf sentra tersusun dari otak dan sumsum tulang belakang. Bagian otak mencakup cerebrum (otak besar), cerebellum (otak kecil), dan medula oblongata (sumsum lanjutan). Sumsum tulang belakang berada pada ruas-ruas tulang belakang, sedangkan otak berada pada tulang tengkorak.Pada sistem saraf sentra juga terdapat jembatan varol yang tersusun dari serabut saraf yang menghubungkan otak besar dengan sumsum tulang belakang dan menghubungkan otak kecil belahan kanan dan kiri. Fungsi dari jembatan varol yaitu untuk menghantarkan impuls dari kedua belahan otak kecil.
Pada belahan otak dan sumsum tulang belakang terdapat 3 materi esensial, diantarnya yaitu:
- Substansi alba yaitu materi putih yang berasal dari serabut saraf.
- Substansi grissea yaitu materi kelabu yang berasal dari tubuh sel.
- Sel-sel neuroglia atau jaringan ikat yang terdapat pada sistem saraf pusat, yang terletak di antara sel-sel saraf.
Otak
Otak yaitu sentra pengendali dari segala kegiatan manusia. Otak terdapat di dalam rongga tengkorak dan dilapisi oleh meninges (selaput otak). Maninges terdiri dari dura mater (selaput paling luar), pia mater (selaput paling dalam) dan arachnoid (selaput tengah). Dari ketiga selaput maninges terdapat cairan serebrospinal yang berkhasiat untuk meminimalisir goncangan atau benturan.
Otak pada insan tersusun dari tiga belahan yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan sumsum lanjutan (medula oblongata).
1. Otak Besar (Cerebrum)
Otak besar yaitu sentra pengendali segala kegiatan tubuh secara sadar, ibarat berbicara, berpikir, melihat, mengingat, bergerak, dan mendengar. Otak besar terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kiri dan belahan kanan. Tiap belahan pada otak insan dinamakan hemister. Otak belahan kiri berfungsi untuk mengendalikan dan mengatur belahan tubuh sebelah kanan, sedangkan otak belahan kanan berfungsi untuk mengendalikan dan mengatur bagian tubuh sebelah kiri.
Otak besar terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar (korteks) berwarna kelabu dan berisi badan-badan sel saraf. Lapisan dalam berwarna putih dan berisi serabut-serabut saraf (akson/neurit).
2. Otak Kecil (Cerebellum)
Otak kecil terdapat di belahan bawah otak besar. Otak kecil tersusun dari dua lapisan yaitu lapisan dalam (berwarna putih) dan lapisan luar (berwarna kelabu). Otak kecil terbagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Kedua belahan tersebut dihubungkan oleh jembatan varol. Fungsi dari otak kecil yaitu mengkoordinasikan kerja otot secara sadar dan sebagai sentra keseimbangan tubuh.
3. Sumsum Lanjutan (Medula Oblongata)
Sumsum lanjutan disebut juga dengan medula oblongata. Sumsum lanjutan terdapat di persambungan antara sumsum tulang belakang dengan otak. Sumsum lanjutan berfungsi untuk menghantarkan impuls yang tiba menuju ke otak, mengendalikan muntah, mengatur suhu tubuh, sentra pernapasan, mengatur beberapa gerak refleks.
Baca Juga : Bagian Otak Manusia Dan Fungsinya, Lengkap Penjelasan Dan Gambar
Sumsung Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang disebut juga dengan medula spinalis yang terletak di dalam tulang belakang. Sumsum tulang belakang tersusun dari dua lapisan, yaitu lapisan luar (berwarna putih) dan lapisan dalam (berwarna kelabu). Sumsum tulang belakang dilindungi oleh tulang punggung yang keras.
Di dalam sumsum tulang belakang, terdapat saraf motorik, saraf sensorik, dan saraf penghubung. Saraf-saraf tersebut berfungsi sebagai penghantar rangsangan (impuls) dari otak dan ke otak. Fungsi dari sumsum tulang belakang yaitu menghubungkan rangsangan dari otak ke saraf motorik, menghubungkan rangsangan dari saraf sensorik ke otak dan sebaliknya, serta sebagai sentra gerak refleks.
Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi atau sistem saraf perifer berfungsi untuk menghubungkan saraf sentra dengan reseptor (alat indera). Sistem saraf tepi terdiri dari seluruh saraf yang membawa impuls dari sistem saraf sentra dan ke sistem saraf pusat. Kerja sama diantara sistem saraf sentra serta sistem saraf tepi menghasilkan perubahan cepat pada tubuh dalam menanggapi rangsangan dari lingkungan luar. Sistem saraf tepi terbagi menjadi 2 macam, yaitu sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.Sistem Saraf Somatis
Sistem saraf somatis merupakan sistem saraf sadar, dimana segala kegiatan yang kita lakukan di bawah imbas sistem ini. Contoh : pada dikala seseorang mendengar bunyi bel rumah berbunyi, rangsangan tersebut akan diterima oleh indera pendengaran dan kemudian hingga ke otak. Otak menterjemahkan pesan/rangsangan tersebut, kemudian mengirimnya ke belahan kaki dan terjadi gerakan kaki berjalan mendekati pintu dan gerakan tangan untuk membuka pintu.
Sistem saraf somatis tersusun dari :
- Saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), berjumlah 31 pasang . Fungsi dari saraf sumsum tulang belakang yaitu untuk memberikan rangsangan dari reseptor (alat indera) ke sistem saraf sentra serta memberikan rangsangan dari sistem saraf sentra ke efektor (seluruh otot rangka tubuh).
- Saraf otak (saraf cranial), berjumlah 12 pasang. Saraf otak terletak pada belahan kepala yang keluar dari otak dan melalui lubang yang ada pada tulang tengkorak.
Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang bekerja secara otomatis atau tidak sadar. Sistem saraf otonom mengatur kegiatan organ belahan dalam, ibarat pembuluh darah, otot perut, alat-alat reproduksi dan jantung. Menurut fungsinya, saraf otonom terbagi menjadi dua macam, yaitu sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
1. Sistem Saraf Simpatik
Sistem saraf ini dinamakan juga dengan sistem saraf torakolumbar, lantaran saraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 hingga ke-12. Sistem saraf ini tersusun atas 25 pasang ganglion (simpul saraf) yang ada di sumsum tulang belakang, tepatnya di sepanjang tulang belakang belahan depan yang mencakup ruas tulang leher hingga tulang ekor. Setiap ganglion dihubungkan dengan sistem saraf spinal (saraf sumsum tulang belakang) yang menuju ke organ-organ tubuh, ibarat paru-paru, jantung, pembuluh darah, ginjal, dan pencernaan.
Berikut fungsi dari sistem saraf simpatik, yaitu :
- Memperbesar pembuluh darah.
- Mempertinggi tekanan darah.
- Mempercepat denyut jantung.
- Memperlambat gerak peristaltis.
- Menghambat sekresi empedu.
- Memperbesar pupil.
- Memperbesar bronkus.
- Meningkatkan sekresi adrenalin.
- Menurunkan sekresi ludah.
2. Sistem Saraf Parasimpatik,
Sistem saraf ini dinamakan juga dengan sistem saraf kraniosakral, lantaran saraf preganglion keluar dari kawasan sakral dan otak. Sistem saraf parasimpatik tersusun dari jaring-jaring yang dihubungkan dengan ganglion tersebar di seluruh tubuh. Fungsi dari sistem saraf parasimpatik merupakan kebalikan dari fungsi sistem saraf simpatik.
Berikut fungsi dari sistem saraf parasimpatik, yaitu :
- Memperkecil pembuluh darah.
- Memperendah tekanan darah.
- Memperlambat denyut jantung.
- Mempercepat gerak peristaltis.
- Memperlancar sekresi empedu.
- Memperkecil pupil.
- Memperkecil bronkus.
- Menurunkan sekresi adrenalin.
- Meningkatkan sekresi ludah.
Kedua sistem saraf tepi diatas bekerja secara berlawanan (antagonis) dalam mengatur kerja suatu organ. Kelenjar atau organ yang dikendalikan oleh sistem saraf parasimpatik dan sistem saraf simpatik dinamakan sistem pengendalian ganda.
Gangguan Pada Sistem Saraf Manusia
StrokeStroke yaitu gangguan yang terjadi kerusakan pada otak akhir pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah pada otak. Stroke sanggup menimbulkan kelumpuhan permanen atau sementara pada tubuh, kesulitan untuk makan atau berkata-kata, dan koordinasi otot menjadi mati. Stroke disebabkan oleh kadar kolesterol tinggi, diabetes mellitus, tekanan darah tinggi (hipertensi), gangguan pembuluh darah, obesitas, kelainan turunan, dan gaya hidup yang tidak sehat.
Encephalitis
Encephalitis yaitu peradangan pada otak lantaran adanya infeksi virus dimana otak akan mengalami pembengkakan. Gangguan ini sangat serius lantaran sanggup menimbulkan kematian. Gejala yang ditimbulkan dari gangguan ini yaitu demam, muntah, sakit kepala yang berlebihan, sering galau dan mengantuk.
Alzheimer
Alzheimer yaitu gangguan yang ditandai dengan melemahnya daya ingat. Gejala yang sering ditimbulkan dari gangguan ini yaitu pikun. Penderita alzheimer pada tahap kronis akan mengalami perubahan perilaku, disorientasi, halusinasi, serta gangguan otak dalam melaksanakan penalaran, perencanaan, persepsi, dan berbahasa.
Epilepsi
Epilepsi yaitu gangguan pada sistem saraf sentra yang disebabkan oleh contoh kegiatan listrik otak yang abnormal, sehingga menimbulkan penderitanya mengalami kejang-kejang, hingga kehilangan kesadaran. Epilepsi dibedakan menjadi 2 jenis yaitu epilepsi simptomatik dan idiopatik. Elepsi simptomatik yaitu kejang-kejang lantaran adanya penyakit/gangguan yang menjadikan kerusakan pada otak, seperti cedera parah pada kepala, infeksi otak, stroke dan sebagainya. Epilepsi idiopatik yaitu kejang-kejang yang belum diketahui penyebabnya.
Meningitis atau Radang Selaput Otak
Meningitis atau Radang Selaput Otak yaitu peradangan yang terjadi pada selaput yang berfungsi melindungi atau menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Gangguan ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, benalu atau jamur. Penderita meningitis akan mengalami sakit kepala, demam yang cukup tinggi, dan kaku pada leher.
Sindrom Raye
Sindrom Raye yaitu gangguan yang menyerang pada orang bau tanah yang mempunyai infeksi virus, dimana pada masa mudanya pernah mengonsumsi aspirin (biasanya terdapat di tablet flu) yang bisa menimbulkan alergi. Gangguan ini tergolong jarang atau langka. Sindrom raye sanggup menjadikan pembengkakan pada otak, dan sanggup berakibat fatal. Biasanya seseorang yang terkena sindrom ini mempunyai kekebalan tubuh rendah. Cara untuk menghindari gangguan ini yaitu dengan tidak mengonsumsi aspirin.
Hidrocephalus
Hidrocephalus yaitu gangguan yang terjadi lantaran adanya penumpukan cairan di dalam otak, sehingga terjadi peningkatan tekanan otak serta sanggup melemahkan fungsi otak. Hidrocephalus biasanya menyerang manula dan bayi.
Vertigo
Vertigo yaitu gangguan berupa sakit kepala yang ditandai dengan tanda-tanda sekeliling atau diri sendiri serasa berputar-putar. Penderita gangguan ini biasanya akan kehilangan keseimbangan dalam jangka waktu tertentu, sehingga membuatnya kesulitan untuk bangun dan bahkan berjalan. Selain itu, ada tanda-tanda lain yang diakibatkan oleh vertigo yaitu mual dan muntah. Vertigo dibedakan menjadi 2 jenis yaitu vertigo ringan dan vertigo berat. Vertigo ringan biasanya sakit kepala tidak terlalu terasa. Sedangkan vertigo berat, sakit kepala sangat terasa hingga bisa menghambat aktivitas.
Parkinson
Parkinson yaitu gangguan yang terjadi pada sistem saraf yang menjadikan terjadinya degenerasi sel saraf pada belahan otak tengah. Fungsi utama dari belahan tersebut yaitu untuk mengendalikan pergerakan tubuh atau sistem motoriknya. Gejala yang ditimbulkan dari parkinson, diantaranya yaitu gemetaran (tremor) secara terus menerus pada satu organ, tubuh terasa lemah, beberapa belahan tubuh Gangguan ini biasanya menyerang seseorang ketika sedang beristirahat. Faktor penyebab gangguan ini yaitu genetika, usia, pencemaran lingkungan, dan jumlah protein tidak normal pada sel saraf (lewy body).
Lumpuh Otak
Lumpuh otak disebut juga dengan cerebral palsy yaitu gangguan saraf yang menyerang atau memengaruhi sistem koordinasi dan pergerakan tubuh. Gangguan ini terjadi lantaran adanya duduk masalah serius pada belahan cerebrum (otak besar). Pada umumnya gangguan ini menyerang anak-anak. Gangguan ini merupakan penyebab utama terjadinya kelumpuhan kronis pada anak-anak.
Migrain
Migrain yaitu gangguan berupa nyeri kepala yang berdenyut-denyut yang hanya menyerang salah satu sisi kepala, atau disebut juga dengan sakit kepala sebelah. Gangguan ini bisa berlangsung selama beberapa jam hingga beberapa hari. Pada umumnya, migrain disebabkan oleh konsumsi MSG dan kopi secara berlebihan, kurang tidur, tidur berlebihan, tidak makan, stress, perubahan cuaca atau tekanan udara, asap rokok, dan sebagainya.
Polio
Polio yaitu gangguan yang menyerang pada sistem saraf akhir tidak/belum melaksanakan vaksinasi polio terutama bagi balita dan anak-anak. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi virus polio. dan tergolong menular. Polio bisa menimbulkan otot menjadi lumpuh, demam, kemampuan menelan dan bernapas menjadi terganggu, serta sakit kepala yang sanggup menyebabkan hilangnya refleks. Polio bisa dicegah dengan melaksanakan imunisasi polio.
Neuritis
Neuritis yaitu peradangan pada saraf perifer (saraf tepi) yang terdapat di luar sumsum tulang belakang dan otak. Gejala dari neuritis yaitu duduk masalah pendengaran, otot melemah, hingga duduk masalah penglihatan. Neurititis sanggup disebabkan oleh tumor, cedera, infeksi tertentu dan konsumsi minuman beralkohol.
Penyakit Huntington
Penyakit Huntington yaitu gangguan yang disebabkan oleh faktor genetika (keturunan) yang menjadikan kemampuan sel saraf di otak mengalami penurunan secara sedikit demi sedikit hingga sel tersebut mati. Penyakit Huntington sanggup mempengaruhi fungsi kognitif, gerakan tubuh, dan sikap penderita. Gejala gangguan ini dimulai sebelum usia 20 tahun dan muncul pada usia 40 hingga 50 tahun.
Transeksi
Transeksi yaitu gangguan yang disebabkan oleh rusaknya salah satu segmen pada belahan sumsum tulang belakang lantaran kecelakaan yang menimbulkan benturan keras. Transeksi bisa menimbulkan simpulan hidup kalau terjadi di belahan bersahabat kepala, dan kelumpuhan kalau terjadi di belahan bawah.
Multiple Sclerosis (Sklerosis Ganda)
Multiple Sclerosis adalah gangguan progresif (semakin hari semakin parah) yang menyerang selubung mielin pada saraf yang terdapat dalam sumsum tulang belakang dan otak akhir sistem kekebalan tubuh yang keliru. Gejala yang ditimbulkan dari multiple sclerosis yaitu gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan, kesemutan, kelelahan kronis, mati rasa, gangguan kognitif, penurunan fungsi kandung kemih, kejang-kejang dan otot kaku.
Sekian artikel mengenai Sistem Saraf Pada Manusia Lengkap Struktur, Fungsi dan Gangguan dan Gambarnya. Semoga artikel ini sanggup bermanfaat bagi sahabat baik untuk mengerjakan kiprah maupun untuk sekedar menambah pegetahuan seputar apa itu sistem saraf pada manusia, struktur saraf pada insan (sel saraf (neuron) dan sel glia), impuls saraf, sistem saraf sentra (otak dan sumsum tulang belakang), sistem saraf tepi (sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom) serta gangguan pada sistem saraf manusia. Terima kasih atas kunjungannya.
Sistem Saraf Pada Manusia Lengkap Struktur, Fungsi dan Gangguan dan Gambarnya
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR