Sistem Pernapasan Pada Insan Lengkap Organ Pernapasan, Fungsi, Jenis, Proses Dan Gambar
Sistem pernapasan pada manusia merupakan proses menghirup oksigen bebas dari udara dan mengeluarkan karbon dioksida serta uap air. Pada sistem pernapasan manusia, oksigen ialah kebutuhan utama bagi tubuh manusia, sedangkan karbon dioksida dan uap air ialah zat berbahaya yang tidak diharapkan di dalam tubuh dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh manusia. Tujuan dari sistem pernapasan pada insan yaitu untuk memperoleh energi.
Sistem pernapasan pada insan mencakup dua hal, yaitu prosedur pernapasan dan jalan masuk pernapasan. Mekanisme pernapasan mencakup ide dan ekspirasi pada pernapasan dada dan perut. Saluran pernapasan (Tractus Respiratorius) yaitu organ dalam tubuh insan yang berperan sebagai daerah pertukaran gas atau daerah lintasan yang diharapkan dalam proses pernapasan, berawal dari hidung atau ekspresi dan berakhir di paru-paru serpihan alveolus.
Untuk lebih jelasnya, pada kesempatan kali ini kami akan membahas wacana sistem pernapasan pada insan secara lengkap, mulai dari organ-organ dalam sistem pernapasan manusia, jenis-jenis pernapasan pada manusia, proses pernapasan pada insan dan gangguan pada sistem pernapasan manusia. Yuk pribadi saja kita simak pembahasan dibawah ini.
Untuk lebih jelasnya, pada kesempatan kali ini kami akan membahas wacana sistem pernapasan pada insan secara lengkap, mulai dari organ-organ dalam sistem pernapasan manusia, jenis-jenis pernapasan pada manusia, proses pernapasan pada insan dan gangguan pada sistem pernapasan manusia. Yuk pribadi saja kita simak pembahasan dibawah ini.
Organ-Organ Dalam Sistem Pernapasan Manusia
Pada sistem pernapasan manusia, terdapat 10 organ yang berperan sebagai alat pernapasan manusia, diantaranya yaitu hidung, sinus, faring (tekak), laring (pangkal tenggorokan), trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus, paru-paru dan diafragma.
Hidung
Hidung ialah salah satu organ dalam sistem pernapasan insan yang berfungsi sebagai daerah awal masuknya udara dari luar. Di dalam hidung, tepatnya rongga hidung terdapat silia (bulu-bulu halus), lapisan mukosa (selaput lendir), dan ujung-ujung saraf pembau. Silia ialah bulu-bulu halus yang berfungsi untuk mencegah dan menyaring benda gila atau partikel bubuk masuk ke dalam paru-paru dengan melalui bersin. Lapisan mukosa ialah selaput lendir yang melapisi rongga hidung dan bersifat lengket. Lapisan mukosa berfungsi untuk menangkap kotoran atau partikel bubuk yang masuk ke dalam hidung. Ujung-ujung saraf pembau berfungsi sebagai indera penciuman. Fungsi dari Hidung yaitu sebagai alat untuk menghirup dan menghembuskan udara, menyaring udara dari benda gila yang akan masuk ke paru-paru, mengatur suhu dan kelembaban udara, dan sebagai indera penciuman.
Sinus
Sinus ialah rongga atau ruangan yang berisi udara. Sinus terdapat pada tengkorak yang mencakup sekitar wajah, hidung, belakang tulang pipi, dan dahi. Sinus masih bekerjasama dengan hidung.
Faring (Tekak)
Faring (tekak) ialah persimpangan antara jalan masuk penguhubung hidung dengan tenggorokan (saluran pernapasan atau nasofarings) dan jalan masuk penghubung ekspresi dengan kerongkongan (saluran pencernaan atau orofarings). Saluran pencernaan terletak pada serpihan belakang, sedangkan jalan masuk pernapasan terletak pada serpihan depan. Faring tersusun atas otot lurik. Faring berperan dalam kemampuan dalam berbicara.
Laring (Pangkal Tenggorokan)
Laring atau pangkal tenggorokan terdapat pada serpihan belakang faring. Pada laring terdapat epiglotis (katup pangkal tenggorokan) dan pita suara. Epiglotis berfungsi untuk membuka katup laring pada ketika bernapas dan menutup katup laring pada ketika menelan makanan, sehingga masakan tidak masuk ke dalam trakea. Laring berfungsi untuk melindungi jalan masuk pernapasan, menghasilkan suara, mengarahkan masakan masuk ke kerongkongan, serta menghubungkan faring dan trakea.
Trakea
Adalah jalan masuk pernapasan yang menghubungkan laring dengan bronkus. Trakea berada di bawah laring. Trakea tersusun atas 3 lapisan, yaitu lapisan luar, lapisan tengah dan lapisan dalam.
Bronkus
Adalah percabangan dari trakea yang menghubungkan trakea dengan paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Bronkus tersusun oleh tulang rawan, otot polos, dan lapisan mukosa. Bronkus berfungsi untuk meneruskan udara dari trakea menuju ke paru-paru dan melindungi paru-paru dari kotoran atau partikel gila menyerupai debu.
Bronkiolus
Bronkiolus ialah cabang dari bronkus yang terletak di dalam alveolus. Bronkiolus yang bercabang-cabang menjadi cabang yang semakin kecil, halus serta dindingnya semakin tipis. Bronkiolus mempunyai struktur jaringan yang terdiri dari otot polos dan sel epitel kuboid bersilia. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan. Bronkiolus berfungsi untuk meneruskan udara dari bronkus menuju ke alveolus.
Alveolus
Alveolus ialah daerah terjadinya pertukaran gas oksigen dengan gas karbon dioksida secara difusi. Alveolus terdiri dari sekumpulan alveol (tunggal: alveolus) yang mempunyai struktur berbentuk bola-bola kecil yang diselimuti oleh pembuluh-pembuluh darah. Alveoli dilapisi oleh epitel pipih yang berfungsi untuk memudahkan darah mengikat oksigen dalam rongga alveolus.
Paru-Paru
Paru-paru ialah organ yang mempunyai peranan penting dalam sistem pernapasan manusia. Fungsi utama dari paru-paru utama yaitu sebagai daerah pertukaran gas oksigen dengan gas karbon dioksida, menampung udara yang dihirup dan menyediakan oksigen untuk sistem kerja di dalam tubuh. Paru-paru terdiri dari paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Paru-paru kiri mempunyai dua lobus (gelambir), sedangkan paru-paru kanan mempunyai tiga lobus (gelambir).
Pada paru-paru juga terdapat pleura yaitu sebuah selaput atau lapisan yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari ukiran atau meminimalisir ukiran selama proses respirasi. Dalam menampung udara yang dihirup, paru-paru mempunyai kapasistas tertentu. Berdasarkan banyaknya kapasitas udara, kapasitas paru-paru dibedakan menjadi 6 jenis, yaitu :
Diafragma
Adalah otot pernapasan utama yang memisahkan rongga dada dengan perut. Diafragma bisa mengalami kontraksi dan rileksasi secara bergantian, sehingga udara bisa masuk ke dalam paru-paru. Diafragma berperan dalam proses pernapasan perut.
Organ-Organ Dalam Sistem Pernapasan Manusia |
Hidung
Hidung ialah salah satu organ dalam sistem pernapasan insan yang berfungsi sebagai daerah awal masuknya udara dari luar. Di dalam hidung, tepatnya rongga hidung terdapat silia (bulu-bulu halus), lapisan mukosa (selaput lendir), dan ujung-ujung saraf pembau. Silia ialah bulu-bulu halus yang berfungsi untuk mencegah dan menyaring benda gila atau partikel bubuk masuk ke dalam paru-paru dengan melalui bersin. Lapisan mukosa ialah selaput lendir yang melapisi rongga hidung dan bersifat lengket. Lapisan mukosa berfungsi untuk menangkap kotoran atau partikel bubuk yang masuk ke dalam hidung. Ujung-ujung saraf pembau berfungsi sebagai indera penciuman. Fungsi dari Hidung yaitu sebagai alat untuk menghirup dan menghembuskan udara, menyaring udara dari benda gila yang akan masuk ke paru-paru, mengatur suhu dan kelembaban udara, dan sebagai indera penciuman.
Sinus
Sinus ialah rongga atau ruangan yang berisi udara. Sinus terdapat pada tengkorak yang mencakup sekitar wajah, hidung, belakang tulang pipi, dan dahi. Sinus masih bekerjasama dengan hidung.
Faring (Tekak)
Faring (tekak) ialah persimpangan antara jalan masuk penguhubung hidung dengan tenggorokan (saluran pernapasan atau nasofarings) dan jalan masuk penghubung ekspresi dengan kerongkongan (saluran pencernaan atau orofarings). Saluran pencernaan terletak pada serpihan belakang, sedangkan jalan masuk pernapasan terletak pada serpihan depan. Faring tersusun atas otot lurik. Faring berperan dalam kemampuan dalam berbicara.
Laring (Pangkal Tenggorokan)
Laring atau pangkal tenggorokan terdapat pada serpihan belakang faring. Pada laring terdapat epiglotis (katup pangkal tenggorokan) dan pita suara. Epiglotis berfungsi untuk membuka katup laring pada ketika bernapas dan menutup katup laring pada ketika menelan makanan, sehingga masakan tidak masuk ke dalam trakea. Laring berfungsi untuk melindungi jalan masuk pernapasan, menghasilkan suara, mengarahkan masakan masuk ke kerongkongan, serta menghubungkan faring dan trakea.
Trakea
Adalah jalan masuk pernapasan yang menghubungkan laring dengan bronkus. Trakea berada di bawah laring. Trakea tersusun atas 3 lapisan, yaitu lapisan luar, lapisan tengah dan lapisan dalam.
- Lapisan luar trakea terdiri dari jaringan ikat.
- Lapisan tengah trakea terdiri dari cincin tulang rawan yang berbentuk menyerupai karakter C dan otot polos.
- Lapisan dalam trakea terdiri dari jaringan epitelium bersilia yang berfungsi untuk menghasilkan lendir. Fungsi dari lendir tersebut yaitu untuk menyaring udara dari mikroorganisme atau partikel debu yang akan masuk ke dalam paru-paru.
Bronkus
Adalah percabangan dari trakea yang menghubungkan trakea dengan paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Bronkus tersusun oleh tulang rawan, otot polos, dan lapisan mukosa. Bronkus berfungsi untuk meneruskan udara dari trakea menuju ke paru-paru dan melindungi paru-paru dari kotoran atau partikel gila menyerupai debu.
Bronkiolus
Bronkiolus ialah cabang dari bronkus yang terletak di dalam alveolus. Bronkiolus yang bercabang-cabang menjadi cabang yang semakin kecil, halus serta dindingnya semakin tipis. Bronkiolus mempunyai struktur jaringan yang terdiri dari otot polos dan sel epitel kuboid bersilia. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan. Bronkiolus berfungsi untuk meneruskan udara dari bronkus menuju ke alveolus.
Alveolus
Alveolus ialah daerah terjadinya pertukaran gas oksigen dengan gas karbon dioksida secara difusi. Alveolus terdiri dari sekumpulan alveol (tunggal: alveolus) yang mempunyai struktur berbentuk bola-bola kecil yang diselimuti oleh pembuluh-pembuluh darah. Alveoli dilapisi oleh epitel pipih yang berfungsi untuk memudahkan darah mengikat oksigen dalam rongga alveolus.
Paru-Paru
Paru-paru ialah organ yang mempunyai peranan penting dalam sistem pernapasan manusia. Fungsi utama dari paru-paru utama yaitu sebagai daerah pertukaran gas oksigen dengan gas karbon dioksida, menampung udara yang dihirup dan menyediakan oksigen untuk sistem kerja di dalam tubuh. Paru-paru terdiri dari paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Paru-paru kiri mempunyai dua lobus (gelambir), sedangkan paru-paru kanan mempunyai tiga lobus (gelambir).
Pada paru-paru juga terdapat pleura yaitu sebuah selaput atau lapisan yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari ukiran atau meminimalisir ukiran selama proses respirasi. Dalam menampung udara yang dihirup, paru-paru mempunyai kapasistas tertentu. Berdasarkan banyaknya kapasitas udara, kapasitas paru-paru dibedakan menjadi 6 jenis, yaitu :
- Volume Tidal ialah udara yang masuk keluar saat pernapasan dalam keadaan normal. Volume tidal mempunyai kapasitas udara sebanyak 500 ml.
- Volume Komplementer ialah kapasitas maksimal udara yang dihirup dengan sekuat-kuatnya. Volume komplementer memiliki kapasitas udara sebanyak 1.500 ml.
- Volume Suplementer ialah kapasitas maksimal udara yang dihembuskan dengan sekuat-kuatnya. Volume suplementer mempunyai kapasitas udara sebanyak 1.500 ml.
- Volume Residu ialah sisa udara yang masih tertinggal di dalam paru-paru sehabis dihembuskan dengan sekuat-kuatnya. Volume residu mempunyai kapasitas udara sebanyak 1.000 ml.
- Kapasitas Vital Paru-Paru ialah jumlah dari volume komplementer + volume tidal + volume suplementer. Kapasitas vital paru-paru mempunyai kapasitas udara sebanyak 3.500 ml.
- Kapasitas Total Paru-Paru ialah jumlah dari volume residu + kapasitas vital paru-paru. Kapasitas total paru-paru mempunyai kapasitas udara sebanyak 4.500 ml.
Diafragma
Adalah otot pernapasan utama yang memisahkan rongga dada dengan perut. Diafragma bisa mengalami kontraksi dan rileksasi secara bergantian, sehingga udara bisa masuk ke dalam paru-paru. Diafragma berperan dalam proses pernapasan perut.
Janis-Jenis Pernapasan Pada Manusia
Berdasarkan mekanismenya, pernapasan pada insan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
Pernapasan Dada
Pernapasan dada merupakan pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk dalam prosedur pernapasan. Penapasan dada dikelompokkan menjadi 2 tahap, yaitu :
1. Tahap Inspirasi
Pada tahap inspirasi, otot antar tulang rusuk terjadi kontraksi, sehingga menimbulkan tulang rusuk terangkat serta rongga dada mengembang. Pada ketika rongga dada mengembang, tekanan udara di dalam lebih kecil dibandingkan tekanan udara di luar, sehingga udara yang ada di luar masuk ke dalam rongga dada dan kemudian diteruskan menuju ke paru-paru. Di dalam paru-paru, tepatnya di alveolus, oksigen dalam udara akan diikat oleh hemoglobin darah.
2. Tahap Ekspirasi
Pada tahap ekspirasi, otot antar tulang rusuk terjadi relaksasi, sehingga menimbulkan tulang rusuk menurun serta rongga dada mengempis atau kembali menyerupai semula. Pada ketika rongga dada mengempis, tekanan udara di dalam lebih besar dibandingkan tekanan udara di luar, sehingga udara di luar yang berupa karbon dioksida keluar dari paru-paru.
Pernapasan Perut
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang melibatkan otot diafragma dalam prosedur pernapasan. Penapasan perut dikelompokkan menjadi 2 tahap, yaitu :
1. Tahap Inspirasi
Pada tahap inspirasi, otot diafragma mendatar ketika terjadi kontraksi, sehingga menimbulkan rongga dada mengembang. Pada ketika rongga dada mengembang, tekanan udara di dalam lebih kecil dibandingkan tekanan udara di luar, sehingga udara di luar yang kaya oksigen akan masuk.
2. Tahap Ekspirasi
Pada tahap ekspirasi, otot diafragma terjadi relaksasi atau kembali ke posisi semula, sehingga menimbulkan rongga dada mengempis atau mengecil. Pada ketika rongga dada mengempis, tekanan udara di dalam lebih besar dibandingkan tekanan udara di luar, sehingga udara di dalam yang kaya karbon dioksida akan keluar.
Pernapasan Dada
Pernapasan dada merupakan pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk dalam prosedur pernapasan. Penapasan dada dikelompokkan menjadi 2 tahap, yaitu :
1. Tahap Inspirasi
Pada tahap inspirasi, otot antar tulang rusuk terjadi kontraksi, sehingga menimbulkan tulang rusuk terangkat serta rongga dada mengembang. Pada ketika rongga dada mengembang, tekanan udara di dalam lebih kecil dibandingkan tekanan udara di luar, sehingga udara yang ada di luar masuk ke dalam rongga dada dan kemudian diteruskan menuju ke paru-paru. Di dalam paru-paru, tepatnya di alveolus, oksigen dalam udara akan diikat oleh hemoglobin darah.
2. Tahap Ekspirasi
Pada tahap ekspirasi, otot antar tulang rusuk terjadi relaksasi, sehingga menimbulkan tulang rusuk menurun serta rongga dada mengempis atau kembali menyerupai semula. Pada ketika rongga dada mengempis, tekanan udara di dalam lebih besar dibandingkan tekanan udara di luar, sehingga udara di luar yang berupa karbon dioksida keluar dari paru-paru.
Pernapasan Perut
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang melibatkan otot diafragma dalam prosedur pernapasan. Penapasan perut dikelompokkan menjadi 2 tahap, yaitu :
1. Tahap Inspirasi
Pada tahap inspirasi, otot diafragma mendatar ketika terjadi kontraksi, sehingga menimbulkan rongga dada mengembang. Pada ketika rongga dada mengembang, tekanan udara di dalam lebih kecil dibandingkan tekanan udara di luar, sehingga udara di luar yang kaya oksigen akan masuk.
2. Tahap Ekspirasi
Pada tahap ekspirasi, otot diafragma terjadi relaksasi atau kembali ke posisi semula, sehingga menimbulkan rongga dada mengempis atau mengecil. Pada ketika rongga dada mengempis, tekanan udara di dalam lebih besar dibandingkan tekanan udara di luar, sehingga udara di dalam yang kaya karbon dioksida akan keluar.
Proses Pernapasan Pada Manusia
Menurut Rotundo dan McLaren (1985 : 579), pernapasan bisa dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu pernapasan internal, pernapasan eksternal dan pernapasan seluler.
Manusia bernafas memakai paru-paru yaitu dengan cara menghirup udara berupa gas oksigen dari luar dan menghembuskan karbon dioksida dan uap air yang merupakan zat sisa metabolisme tubuh. Proses dimulai dari menghirup udara bebas dari luar berupa oksigen melalui hidung (tahap inspirasi). Di dalam hidung, terjadi penyaringan udara dari partikel bubuk atau kotoran oleh silia (bulu-bulu halus) serta adaptasi suhu dan tekanan udara di dalam tubuh oleh selaput lendir. Pernapasan juga bisa dilakukan melalui mulut, tetapi udara yang dihirup tidak melalui proses penyaringan kotoran atau partikel debu.
Setelah melalui hidung, udara diteruskan menuju faring dan laring, kemudian masuk ke dalam trakea (tenggorokan). Di dalam trakea juga dilakukan penyaringan udara kembali oleh lapisan lendir. Dari trakea, udara diteruskan ke bronkus dan bronkiolus. Setelah itu proses berakhir di dalam paru-paru, tepatnya di alveolus. Di dalam alveolus terjadi proses pertukaran gas secara difusi, dimana oksigen akan diikat oleh hemoglobin dan kemudian didistribusikan ke seluruh serpihan tubuh melalui vena pulmonalis dan jantung. Sedangkan karbon dioksida akan dikeluarkan dari paru-paru menuju ke luar tubuh melalui hidung atau ekspresi (tahap ekspirasi).
Baca Juga : 6 Bagian Paru-Paru Lengkap Fungsi, Gambar dan Penjelasan
- Pernapasan Internal ialah proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam darah dan sel-sel tubuh. Pada proses ini, oksigen akan berpindah secara difusi dari darah ke sel tubuh, sedangkan karbon dioksida akan keluar dari sel tubuh menuju ke darah.
- Pernapasan Eksternal ialah proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida di dalam paru-paru. Pada proses ini, oksigen akan masuk ke dalam darah, sedangkan karbon dioksida akan keluar dari darah menuju ke luar tubuh.
- Pernapasan Seluler ialah proses terjadinya reaksi kimia di dalam sel mitokondria. Pada proses ini, oksigen akan mengikat gula (glukosa) biar energi bisa dihasilkan dan kemudian di simpan di dalam ATP, sedangkan karbon dioksida dan uap air ialah hasil sampingan.
Manusia bernafas memakai paru-paru yaitu dengan cara menghirup udara berupa gas oksigen dari luar dan menghembuskan karbon dioksida dan uap air yang merupakan zat sisa metabolisme tubuh. Proses dimulai dari menghirup udara bebas dari luar berupa oksigen melalui hidung (tahap inspirasi). Di dalam hidung, terjadi penyaringan udara dari partikel bubuk atau kotoran oleh silia (bulu-bulu halus) serta adaptasi suhu dan tekanan udara di dalam tubuh oleh selaput lendir. Pernapasan juga bisa dilakukan melalui mulut, tetapi udara yang dihirup tidak melalui proses penyaringan kotoran atau partikel debu.
Setelah melalui hidung, udara diteruskan menuju faring dan laring, kemudian masuk ke dalam trakea (tenggorokan). Di dalam trakea juga dilakukan penyaringan udara kembali oleh lapisan lendir. Dari trakea, udara diteruskan ke bronkus dan bronkiolus. Setelah itu proses berakhir di dalam paru-paru, tepatnya di alveolus. Di dalam alveolus terjadi proses pertukaran gas secara difusi, dimana oksigen akan diikat oleh hemoglobin dan kemudian didistribusikan ke seluruh serpihan tubuh melalui vena pulmonalis dan jantung. Sedangkan karbon dioksida akan dikeluarkan dari paru-paru menuju ke luar tubuh melalui hidung atau ekspresi (tahap ekspirasi).
Baca Juga : 6 Bagian Paru-Paru Lengkap Fungsi, Gambar dan Penjelasan
Gangguan Pada Sistem Pernapasan Manusia
Berikut beberapa gangguan atau penyakit pada sistem pernapasan manusia, diantaranya yaitu :Flu (Influenza)
Influenza ialah gangguan pada sistem pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza. Influenza tergolong penyakit menular. Penularan sanggup melalui udara atau cairan yang berasal dari penderita flu ketika bersin atau batuk. Gejala umum yang ditimbulkan antara lain demam, hidung tersumbat dan mengeluarkan lendir, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk, tubuh terasa tidak yummy dan lesu.
Faringitis
Faringitis ialah peradangan yang terjadi pada serpihan faring yang disebabkan oleh abuh virus, bakteri, alergi atau iritasi pada tenggorokan. Gangguan ini ditandai dengan sakit tenggorokan atau sering disebut dengan radang tenggorokan.
Laringitis
Laringitis ialah peradangan yang terjadi pada laring atau pita bunyi yang disebabkan oleh infeksi, penggunaan pita bunyi yang berlebihan, atau iritasi pada laring. Gejala umum yang timbul yaitu bunyi parau atau serak bahkan hilang sama sekali.
Asma
Asma ialah gangguan yang disebabkan oleh penyempitan pada jalan masuk pernapasan. Gangguan ini umumnya ditandai dengan sesak napas dan diikuti dengan bunyi mengi (wheezing). Penyebab dari gangguan asama yaitu debu, asap, serbuk sari bunga, udara dingin, bulu hewan dan olahraga.
Bronkitis
Bronkitis ialah gangguan yang terjadi lantaran adanya peradangan pada selaput lendir bronkus. Bronkitis umumnya ditandai dengan batuk berdahak biasa, sampai dahak yang sanggup berubah warna.
Emfisema
Emfisema ialah gangguan yang terjadi pada lantaran alveolus lantaran kehilangan elastisitasnya. Emfisema merupakan salah satu kondisi yang tergolong dalam penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Seseorang yang menderita emfisema, biasanya mempunyai volume paru-paru lebih besar dari pada orang yang normal atau sehat. Hal ini disebabkan oleh karbon dioksida yang terperangkap di dalam paru-paru. Penyebab dari emfisema yaitu kekurangan enzim alfa-1-antitripsin dan asap rokok. Gejala yang ditimbulkan dari emfisema yaitu sesak napas dalam kurun waktu lama, nafsu makan berkurang serta berat tubuh menurun.
Pneumonia
Pneumonia adalag peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh infeks virus, basil atau jamur. Bakteri yang menimbulkan peradangan pada paru-paru yaitu Mycoplasma Pneumoniae dan Streptococcus. Gejala umum dari gangguan ini yaitu demam, batuk berdahak (dahaknya kental dan bisa berwarna hijau, kuning, cokelat, atau bernoda darah) dan sesak napas.
Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru ialah gangguan yang disebabkan oleh adanya sel kanker di dalam paru-paru. Kanker paru-paru tergolong penyakit yang sangat berbahaya lantaran sanggup menyababkan janjkematian bagi penderitanya. Penyebab dari kanker paru-paru diantaranya yaitu merokok bagi perokok aktif dan menghisap asap rokok bagi perokok pasif, faktor keturunan, radiasi radio aktif, serta materi kimia dan gas beracun, menyerupai radon dan asbestos. Gejala umum yang timbul yaitu batuk, sesak napas, sakit pada dada, batuk berdarah, berat tubuh menurun dan gampang lelah. Gejala umum akan terlihat jikalau gangguan ini telah tumbuh besar dan menyebar.
TBC (Tuberculosis)
TBC (Tuberculosis ialah gangguan yang terjadi lantaran adanya peradangan pada dinding alveolus yang diakibatkan oleh abuh basil Mycobacterium Tuberculosis. TBC merupakan penyakit menular. Penularan TBC biasanya melalui udara yang dikeluarkan oleh penderita TBC ketika batuk. TBC bisa menginfeksi sebagian organ tubuh, menyerupai otak, paru-paru, ginjal, tulang, jalan masuk pencernaan, kelenjar getah bening, dan lainnya.
Sinusitis
Sinuitis ialah gangguan pada sistem pernapasan lantaran terjadinya peradangan pada rongga hidung serpihan sinus.
Pleuritis
Pleuritis ialah gangguan pada sistem pernapasan lantaran terjadinya peradangan pada pleura (selaput pembungkus paru-paru).
Flu Burung
Flu burung atau disebut juga dengan Avian Influenza ialah gangguan yang diakibatkan oleh virus influensa tipe A yang menginfeksi burung/unggas dan mamalia. Flu burung merupakan penyakit menular. Penularan Flu burung melalui udara atau kontak pribadi melalui minuman, makanan, dan sentuhan. Virus tersebut akan mati dalam suhu yang tinggi, sebaliknya bisa bertahan hidup pada suhu dingin. Gejala umum yang timbul yaitu keluhan pernapasan, demam tinggi, dan keluhan pada perut.
Flu babi (Swine Influenza)
Flu babi (Swine Influenza) adalah gangguan yang terjadi akhir virus Orthomyxoviridae yang sering menyerang atau menginfeksi babi. Menurut Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit di Amerika Serikat, tanda-tanda yang ditimbulkan oleh gangguan ini hampir sama dengan influenza, menyerupai batuk, demam, muntah-muntah, sakit pada kerongkongan, panas dingin, sakit pada tubuh dan kepala, serta lemah lesu.
Asbestosis
Asbestosis ialah gangguan pada jalan masuk pernapasan yang disebabkan oleh serat-serat asbes yang terhirup, kemudian mengendap di dalam paru-paru dan menimbulkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) dan penebalan pleura. Asbestos terdiri atas serat silikat mineral dengan struktur kimiawi yang berbeda. Gejala yang timbul dari asbestosis yaitu secara bertahap, dimulai dari terbentuknya jaringan parut dalam jumlah yang banyak sampai paru-paru kehilangan elastisitasnya.
Sekian artikel mengenai Sistem Pernapasan Pada Manusia Lengkap Organ Pernapasan, Fungsi, Jenis, Proses dan Gambar. Semoga artikel ini sanggup bermanfaat bagi teman baik untuk mengerjakan kiprah maupun untuk sekedar menambah pegetahuan seputar organ-organ dalam sistem pernapasan manusia, jenis-jenis pernapasan pada manusia, proses pernapasan pada insan dan gangguan pada sistem pernapasan manusia. Terima kasih atas kunjungannya.
Sistem Pernapasan Pada Manusia Lengkap Pernapasan, Fungsi, Jenis, Proses dan Gambar
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR