4 Tips Berbaur Dalam Sebuah Komunitas Bagi Seorang Introvert Ala Rey
Assalamu'alaikum :)
#SundayLifestyle
Beberapa waktu lalu, saya menghadiri sebuah event di Surabaya.
Saat itu, ternyata ada sebuah miss communication yang menjadikan saya dan beberapa sobat gak sanggup mengikuti program awalnya yaitu sebuah seminar.
Sedih sih, terlebih materi seminarnya itu bikin saya excited banget menghadiri event tersebut, yaitu perihal personal branding, yang saya tekuni banget.
Baca juga : Why Blogger? Antara Excuse Dan RealitaTapi, ternyata kesedihan tersebut tidak berlangsung lama, alasannya mbak Yuni rela gak ikutan masuk, demi menemani kami.
Alhasil, sehabis terbengong dengan acara masing-masing demi menanti program selanjutnya, kamipun terlibat percakapan yang berfaedah bareng si Flo.
Percakapan kami berfaedah banget, alasannya membahas perihal keberadaan para blogger di Surabaya, salah satunya perihal komunitas blogger Surabaya yang rasanya belum sesolid komunitas blogger di kawasan lain.
Mbak Yuni heran, mengapa sih para blogger newbie cenderung membisu saja dalam sebuah komunitas, seolah mereka gabung hanya untuk menanti job saja, tanpa mau berguru bareng biar ilmunya semakin banyak.
Si Flo, yang sebelumnya dari Semarang, ikut memberi testimoni, mungkin para blogger newbie itu sungkan jikalau harus banyak ngomong dalam komunitas, alasannya mereka merasa masih baru, belum punya banyak hal yang sanggup disumbangkan. Dan mungkin juga mereka salting bahkan malu, alasannya merasa beda.
Berbicara duduk kasus PERBEDAAN, bekerjsama saya termasuk blogger yang gak tau malu banget, lol.
Saya, seorang introvert, BEDAnya banget pula kalau masuk di komunitas blogger Surabaya.
Gimana enggak?
Dari segi bahasa saja, semua ngomong ala Suroboyo, saya nimpalin dengan bahasa Indonesia.
Sekilas, terkesan sok banget, lol.
Bayangkan, seorang introvert, gak suka jadi sentra perhatian, tapi tingkahnya bikin orang jadi menoleh dan memperhatikan, kan aneh banget gitu ya.
Gimana lagi?
Orang saya gak sanggup luwes berbahasa Suroboyo.
Sudah 18 tahun saya di Surabaya, terdiri dari 11 tahun di Surabaya, 4 tahun di Sidoarjo dan 3 tahun di Jombang.
Tapi saya belum sanggup fasih melafalkan bahasa Jawa.
Gak tau kenapa, pengecap saya keluh jikalau berbahasa daerah, bukan hanya bahasa Jawa, bahasa Buton pun saya gak bisa, hanya ngerti artinya saja.
Bahkan, bahasa Inggrispun kalau nekat ngomong ya kacau dan muncrat hahaha.
Maybe lidah saya Indonesia banget kali yaakk... maafkan...
Dalam keadaan menyerupai itu, saya tetap memaksakan diri masuk ke komunitas Blogger Surabaya, meskipun belum resmi, tapi setidaknya nama saya perlahan familier di antara teman-teman blogger Surabaya.
Dan saya juga tetap pede aja sahut-sahutan di grup, meskipun sekilas gak nyambung, mereka nulis pakai Suroboyoan, saya pakai bahasa Indonesia, hahahaha.
Semoga teman-teman blogger Surabaya baca ini, jadi gak risih lagi liat saya ngomong pakai bahasa Indonesia lagi, berasa sok banget, padahal kalau saya ngomong Suroboyoan, dijamin mereka semua ngakak, dan saya bosan diketawain mulu, hiks.
Lalu, bagaimana bisa, saya yang pemalu, introvert, beda dari yang lain, tapi sanggup maksain diri berbaur dengan lainnya?
Well, saya rasa semuanya alasannya tataran hidup semenjak saya memasuki dunia kerja.
Sejak kerja, saya memaksa diri saya untuk lebih peduli, lebih ramah, lebih berani menyapa duluan, lebih memperlihatkan diri bahwa saya bersahabat.
Karena memang tuntutan bekerja.
Terlebih sehabis saya ikutan bisnis marketing online.
Bagaimana mungkin saya tetap memelihara perilaku introvert dan pemalu, sedang saya seorang marketer online?
Hal tersebut terbawa hingga saya tetapkan mendalami profesi blogger, dan Alhamdulillah saya sanggup bertemu dengan teman-teman senior blogger Surabaya, menyerupai mbak Yuni, mbak Nurul, Mbak Avy dan lainnya.
Dan dikala memasuki dunia blogger, bertemu eksklusif dengan blogger senior di Surabaya, saya sama sekali gak punya sobat yang dikenal.
Bahkan dikala mengikuti event pertama, di sebuah kafe di Surabaya, saya dengan pede saja gitu datang, bawa bayi pula hahaha.
Berbekal lihat foto di medsos, saya mengenali blogger-blogger yang lain, memberanikan diri untuk menyapa mereka duluan, padahal aslinya malu dan tengsin abis, lol.
Baca juga : Antara kemanusiaan Dan ProfesionalismeDari pengalaman tersebut, saya jadi ingin menyebarkan tips buat teman-teman yang mungkin hingga dikala ini masih merasa sendirian dan tidak nyaman berada di sebuah komunitas, khususnya komunitas blogger. Secara, biar bagaimanapun juga dalam dunia perbloggeran, kita butuh sebuah komunitas untuk menimba ilmu biar lebih terarah.
Tips berbaur dalam sebuah komunitas bagi seorang introvert menyerupai saya ialah :
1. Menanamkan pikiran positif, bahwa MENYAPA DULUAN tidak akan membunuh kita.
Satu hal yang sering menciptakan banyak orang jadi resah dan termenung (eh resah dna termenung apa bedanya ya? lol) sendirian dalam sebuah komunitas adalah, alasannya hanya menunggu didekati atau disapa orang, takut untuk menyapa duluan, takut dicuekin, takut dijutekin dan banyak sekali ketakutan lainnya.
![]() |
Bersama para bunda blogger di sebuah event susu anak |
Bagi saya, semua ketakutan tersebut saya simpan dalam-dalam. Nekat saja menyapa duluan, meski mungkin sanggup saja saya berada di situasi 'krik-krik' alias di cuekin alasannya gak nyambung.
Tapi hambar saja.
Di cuekin atau dijutekin gak bakal membunuh saya kok.
Paling tengsin bentar, hahaha.
Baca juga : Bukan Salahku Jika Terlahir IntrovertLagian, masa iya di antara banyak orang semuanya bakal jutek dan gak bersahabat? nyatanya sehabis saya SKSD alias sok kenal sok dekat, ternyata semua teman-teman blogger tuh pada lucu-lucu dan baik banget.
See... tetap berpikir posiif benar-benar membantu saya sanggup berbaur di mana saja.
2. Tak perlu sungkan, asal sopan di dalam grup.
Terkadang, kita sudah gabung di sebuah grup, kemudian membisu saja dan setia jadi silent reader.
Mungkin resah dan malu plus sungkan mau ikutan ngobrol di grup, takut dicuekin, takut gak nyambung dan sebagainya.
![]() |
Ketemu sobat baru, bahkan kembaran yang usang berpisah *tsah :p |
Yup, i know! Saya juga sering menyerupai itu.
Namun, kembali lagi, hingga kapan kita jadi silent reader, kalau tiap dikala gak berani menandakan siapa kita ke orang lain.
Terlebih dikala tetapkan jadi blogger, dan ingin diundang ke event-event yang ada bersama blogger lainnya.
Mau gak mau, harus melawan rasa sungkan tersebut dan mencoba ikutan berpartisipasi dalam sebuah grup.
Memang sih, ada kemungkinan bakal 'krik-krik', tapi kalau saya pribadi, menghibur diri saja dengan perkataan "ah mungkin semua lagi pada sibuk gak sempat balas"
Dengan kalimat tersebut, baper saya jadi hilang, dan gak kapok untuk tetap menyumbang partisipasi dalam sebuah percakapan di grup.
Namun...
Jangan lupakan watak dalam mengeluarkan pendapat, biar terhindar dari 'gesekan'.
Gak lucu kan, belum juga sanggup masuk komunitas secara mendalam, eh udah bikin kesal orang hahaha.
3. Menjalin persahabatan dan berinteraksi di semua postingan sosial media atau blog sobat komunitas.
Nah, jurus ini bekerjsama yang nomor satu buat saya, gak tau kenapa saya tulis di nomor 3 hahaha.
Salah satu cara awalnya saya sanggup masuk ke dalam komunitas teman-teman blogger Surabaya adalah, dengan SKSD di media umum dan blog teman-teman.
Bisa menyamar dalam gerombolan para single dan menulari aura emak pada mereka hahaha |
Saya cari semua akun media sosial, khususnya instagram dengan berbekalkan hashtag #BloggerSurabaya atau #BloggerSidoarjo bahkan #BloggerMalang kemudian saya follow deh akunnya.
Setelah follow, saya kepoin postingannya, meninggalkan jejak love atau komen yang sopan.
Bahkan kepoin blognya dari link di bio nya, dan tak lupa meninggalkan jejak di komen.
Dengan cara tersebutlah saya bertemu dengan mbak Yuni yang sering menjadi leader para blogger di Surabaya, hehehe.
Bukan hanya blogger Surabaya dan sekitarnya, saya juga mencari akun semua blogger se Indonesia, sanggup dari hashtag, maupun melalui follower di akun komunitas Blogger, menyerupai KEB, Blogger Perempuan maupun Mom Blogger dan semacamnya.
4. Jauhi Baper gak asyik (Bawa Perasaan) dan peluk si Baper asyik (Bawa Perubahan).
Yang namanya berkomunitas, kita niscaya bakalan ketemu sama bermacam-macam huruf orang.
Ada yang jutek, ada yang ramah, ada yang saklek (apa ya bahasa Indonesianya saklek itu?lol), ada yang disiplin banget, ada yang santai tapi komit dan sebagainya.
![]() |
Bisa foto ama dedek gemash hahaha |
Sudah niscaya kesemuanya bakal mengundang yang namanya baper gak asyik alias bawa perasaan.
Agar aman, jangan deh ajak-ajak si baper gak asyik itu.
Mending masukan kantung aja dulu, kemudian kunci di lemari besi, biar gak ikut-ikutan masuk ke komunitas. Dengan gitu gak bakalan kita jadi sakit hati alasannya baper.
Baca juga : I Love Me, Karena Saya Adalah Wanita Yang BeruntungAda sobat yang ngomongnya keras, kita down.
Ada yang tegas kita mau nangis.
Ada yang ramah tapi nyelekit, kita pingsan *eh, hahaha.
Cuek aja deh, toh kita juga gak tiap hari ketemu sesama sobat komunitas.
Makara mending ngajak si baper asyik alias bawa perubahan.
Keluarkan semua ide-ide kita, biar memperlihatkan perubahan yang baik buat komunitas.
*jiaaaahhh... si Rey bijak banget yak lol.
Dengan keempat cara tersebut, Alhamdulillah saya sanggup dengan gampang ikutan berbaur dalam sebuah komunitas, meskipun bekerjsama saya seorang introvert, gak suka jadi sentra perhatian, dan anehnya kelakuannya suka jadi perhatian, salah satunya cara berbicara yang beda dengan sobat lainnya, lol.
Nah, kalau teman-teman, ada yang masih kesulitan masuk komunitas?
Atau sudah berusaha masuk tapi merasa gak diterima?
Share di komen yuk.
Semoga manfaat :)
Sidoarjo, 16 September 2018
Wassalam
Reyne Raea