Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sistem Zonasi Bukan Hanya Untuk Ppdb


Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Sesjen Kemendikbud) Didik Suhardi mengungkapkan bahwa sistem zonasi bukan hanya diterapkan untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Ia menuturkan, zonasi yakni suatu kebijakan untuk mempercepat pelaksanaan pemerataan kualitas pendidikan di seluruh Tanah Air.

Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi mengatakan, Kemendikbud memfokuskan sistem zonasi di tempat yang belum mempunyai sekolah yang berkualitas. “Sistem zonasi kita fokuskan untuk daerah-daerah yang di zonasi itu tidak ada sekolah yang berkualitas. Tapi ini masih digodok belum selesai,” ujar Didik dalam aktivitas Lokakarya Peningkatan Motivasi dan Kerja Sama Sumber Daya Manusia, di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/10/2018).

Didik menambahkan, Kemendikbud harus membuat lebih banyak lagi sekolah favorit, dengan menerapkan aktivitas intervensi dalam peningkatan pendidikan. “Makanya diharapkan aktivitas intervensi. Intervensi dapat dalam bentuk aktivitas peningkatan kualitas guru, peningkatan sarana prasarana, perbaikan proses mencar ilmu mengajar, perbaikan kegiatan kesiswaan, dan lain-lain,” ujarnya.

Menurut Didik, harus ada intervensi terhadap sekolah-sekolah, yakni sekolah mana saja yang sudah mendekati Standar Nasional Pendidikan (SNP). “Dan itu yang akan diintervensi sehingga ada sekolah anggun di setiap zona,” tuturnya. Ia menuturkan, kalau masyarakat ingin mengakses titik zonasi, dapat mengunjungi laman khusus, yaitu zonamutu.data.kemdikbud.go.id.

Didik kembali menegaskan bahwa zonasi bukan hanya untuk PPDB, melainkan untuk keseluruhan aktivitas yang tujuan utamanya yakni mewujudkan percepatan pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia, dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, maupun pendidikan masyarakat. Zonasi ditetapkan bahu-membahu antara pemerintah sentra dengan pemerintah daerah, bukan hanya oleh pemerintah pusat.

“Tentu dengan zonasi nanti harapannya sekolah favorit itu ada di setiap zonasi, bukan hanya di tempat-tempat tertentu. Di semua zonasi harapannya yakni sekolah favorit. Tentu kita akan mempercepat di setiap zona ini ada sekolah yang berkualitas. Makara sekolah berkualitas itu ada di mana-mana,” tutur Didik. 
Sumber : kemdikbud.go.id/