Akun Anonim Media Umum Dapat Dilacak Polisi
POLISI menyatakan sanggup melacak akun anonim, nama samaran, ataupun akun palsu di media sosial.
Akun media sosal abal-abal itu biasanya membuatkan fitnah dan ujaran kebencian yang menyerang seseorang.
Menurut Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Mohammad Fadil Imran, akun anonim sanggup dengan gampang dilacak.
Namun, ia mengakui, perlu waktu untuk menemukan siapa orang yang mengelola dan menjalankan akun tersebut.
"Bisa, tetap sanggup dilacak. Cuma butuh teknologi dan waktu," kata Fadil, Senin (27/2/2017), dikutip Liputan6.
Dijelaskan, akun anonim ini kerap membuatkan hoax, fitnah, dan ujaran kebencian (hate speech).
Hanya saja, Fadil mengaku pihaknya tak sanggup eksklusif bergerak menindak akun tersebut tanpa adanya laporan dari pihak yang merasa dirugikan.
"Tapi jikalau sudah viral kita melaksanakan profiling atau penyelidikan," ucap Fadil.
Dikutip Kumparan, Fadil juga mengatakan, setiap pelaku tindak kejahatan di media umum dipastikan tetaplah sanggup dilacak, sekalipun akun tersebut anonim.
Dari data yang didapat, media yang paling banyak disalahgunakan ialah Facebook, Twitter, dan Instagram.
Fadil menuturkan, Polisi Republik Indonesia melaksanakan "patroli online' untuk mengawasi pengguanaan media sosial.
"Kita dari tahun kemarin sudah ada Satgas Patroli Siber. Setiap hari melaksanakan patroli, memonitor, apabila ada konten-konten yang melanggar UU ITE kita akan melaksanakan pendalaman," ungkapnya.
Untuk akun anonim akan segera diblokir dan ditindak. Fadil menjelaskan, tidak ada satu pun akun media umum yang tidak meninggalkan jejak di internet.
"Anda online memakai komputer sanggup lihat IP-nya, kami sanggup tahu nomor komputernya. Sekuat apa pun orang sembunyi tetap ada namanya teknologi kan niscaya ada jejaknya," jelasnya.
Jelas ya, akun anonim ataupun nama palsu, tetap sanggup dilacak polisi. Polisi aja sanggup melacaknya, apalagi malaikat pencatat amal, niscaya lebih sanggup dan lebih cepat lagi mencatat amal perbuatan sang pembuat akun anonim dan nama palsu.
Sebarkan kebaikan, biar kebaikan pula yang didapat. Siapa yang menabur angin, akan menuai badai, bukan? (www.baticmedia.com).*
Sumber https://baticmedia.blogspot.com/
Akun media sosal abal-abal itu biasanya membuatkan fitnah dan ujaran kebencian yang menyerang seseorang.
Menurut Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Mohammad Fadil Imran, akun anonim sanggup dengan gampang dilacak.
Namun, ia mengakui, perlu waktu untuk menemukan siapa orang yang mengelola dan menjalankan akun tersebut.
"Bisa, tetap sanggup dilacak. Cuma butuh teknologi dan waktu," kata Fadil, Senin (27/2/2017), dikutip Liputan6.
Dijelaskan, akun anonim ini kerap membuatkan hoax, fitnah, dan ujaran kebencian (hate speech).
Hanya saja, Fadil mengaku pihaknya tak sanggup eksklusif bergerak menindak akun tersebut tanpa adanya laporan dari pihak yang merasa dirugikan.
"Tapi jikalau sudah viral kita melaksanakan profiling atau penyelidikan," ucap Fadil.
Dikutip Kumparan, Fadil juga mengatakan, setiap pelaku tindak kejahatan di media umum dipastikan tetaplah sanggup dilacak, sekalipun akun tersebut anonim.
Dari data yang didapat, media yang paling banyak disalahgunakan ialah Facebook, Twitter, dan Instagram.
Fadil menuturkan, Polisi Republik Indonesia melaksanakan "patroli online' untuk mengawasi pengguanaan media sosial.
"Kita dari tahun kemarin sudah ada Satgas Patroli Siber. Setiap hari melaksanakan patroli, memonitor, apabila ada konten-konten yang melanggar UU ITE kita akan melaksanakan pendalaman," ungkapnya.
Untuk akun anonim akan segera diblokir dan ditindak. Fadil menjelaskan, tidak ada satu pun akun media umum yang tidak meninggalkan jejak di internet.
"Anda online memakai komputer sanggup lihat IP-nya, kami sanggup tahu nomor komputernya. Sekuat apa pun orang sembunyi tetap ada namanya teknologi kan niscaya ada jejaknya," jelasnya.
Jelas ya, akun anonim ataupun nama palsu, tetap sanggup dilacak polisi. Polisi aja sanggup melacaknya, apalagi malaikat pencatat amal, niscaya lebih sanggup dan lebih cepat lagi mencatat amal perbuatan sang pembuat akun anonim dan nama palsu.
Sebarkan kebaikan, biar kebaikan pula yang didapat. Siapa yang menabur angin, akan menuai badai, bukan? (www.baticmedia.com).*
Sumber https://baticmedia.blogspot.com/