Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Tips Semoga Traveling Tidak Dibebani Buah Tangan Ala Rey


Assalamu'alaikum :)

#SabtuTraveling

Jalan-jalan atau traveling?
Asyik banget!
Terutama jikalau travelingnya ke tempat yang belum pernah kita datangin sebelumnya (setidaknya bagi saya)

Bagi saya, traveling ke tempat yang belum pernah aku datangin sebelumnya itu, bagaikan merefresh mood dan semangat, apalagi kalau travelingnya dibayarin. Suami maksudnya, lol.

Kalaupun bayar sendiri, sebisanya tidak menguras isi rekening hingga ludes.
Baca : Mendadak Mudik Idulfitri Tahun 2016 (Alhamdulillah)
Selain merefresh semangat dan memperbaiki mood, traveling juga berarti sanggup materi lagi buat nulis di blog, hahaha.

Sayangnya.
Kebahagiaan dalam traveling tersebut kadang berkurang hanya alasannya ialah suatu hal yang mainstream tapi nyebelin.
Apalagi kalau bukan problem OLEH-OLEH.

Budaya Minta Oleh-Oleh


Rasanya, budaya minta buah tangan sudah mendarah daging dalam masyarakat.
Jangankan liat kita mau traveling, gres liat kita beli koper saja sudah di wanti-wanti minta oleh-oleh.
Meskipun kadang, niat tersebut terselubung kalimat candaan.
Tapi sulit dibedakan itu candaan apa serius?

Hal tersebut yang bikin mood traveling kita jadi memburuk alasannya ialah terbebani.
Jangankan mau traveling, bahkan sekadar mau pulang kampung saja kadang bikin beban banget jikalau mengingat buah tangan titipan baik secara halus maupun terang-teranga.
Baca juga : Mendadak Traveling Keliling Pulau Jawa Bersama Bayi 8 Bulan (Part 1)
Padahal, buah tangan itu kan butuh duit buat belinya, iya kalau duit kita berlebihan gitu, kalau bahkan untuk traveling saja ngos-ngosan ngumpulin dananya, makan aja asal kenyang, nginap pun asal sanggup istrahat aja, kemudian gimana harus mikirin beli buah tangan juga?

Meskipun kalau seandainya ada yang nitip duit buat beliin oleh-oleh, tapi.. iya gitu kalau waktu kita cukup untuk muter-muter cari pesanan buah tangan tersebut.
Kan jadi bikin program travelingnya jadi gak asyik.

Tips Agar Traveling Tidak Dibebani Oleh-Oleh


Saya, ialah salah satu dari segelintir orang yang selalu bebas beban buah tangan ketika traveling. Jarang banget, bahkan kayaknya gak pernah deh mau ribet sama oleh-oleh, kecuali atas kemauan aku sendiri.

Lalu, apa teman-teman kesal pada aku dan menganggap aku pelit?
Gak tau sih, yang terperinci mereka masih mau tuh berteman dengan saya, dan rajin banget ngasih aku buah tangan jikalau habis bepergian, padahal aku gak pernah minta hahaha.
(Rezeki anak sholeha).

Begini tips saya, semoga bepergian tak terbebani buah tangan : 

1. Jangan pernah meminta buah tangan pada sahabat yang sedang berlibur

Ini mungkin alasannya ialah huruf yang terbentuk semenjak kecil, aku selalu dihentikan keras oleh bapak jikalau berani meminta-minta pada orang lain, termasuk meminta oleh-oleh. Karenanya, hal tersebut terbentuk hingga dewasa, dan aku gengsi banget kalau minta-minta (kecuali dikasih, itupun jadi berasa punya hutang, lol).
Baca juga : Dino Park Jatim Park 3, Seru-Seruan Di Wisata Zaman Now
Karena hal tersebut, teman-teman juga jadi segan meminta buah tangan pada saya, kalaupun ada, hanya dalam tahap bercanda.

2. Silent traveling.

Sering terjadi, aku gak pernah ngasih jejak sedikitpun di sosmed kalau lagi sedang traveling, kalaupun pengen ninggalin jejak semoga terekam di kenangan sosmed, aku bakalan setting 'private'.
Nantilah setahun kemudian sehabis kenangannya muncul, gres di share.

Kalaupun pengen share foto-foto narsis, demi konten misalnya, aku bakalan share sehabis kembali ke rumah.
Seperti waktu kami traveling ke Jakarta beberapa bulan lalu, gak ada satu orangpun yang tau kami sedang traveling, nantilah sehabis balik aku share foto, semua pada heboh, padahal late post, hahaha.

Selain menghindari penitipan oleh-oleh, kami juga males kalau tertangkap berair keluarga, dijamin bakalan ada ceramah.
"Rey, kalau punya uang lebih itu ditabung, jangan jalan-jalan melulu"
Semacam dalam 365 hari aku traveling sebanyak 360 hari, ckckck.
Padahal gak setahun sekali aku sanggup jalan-jalan gitu.

3. Cuek.

Kadang, meskipun kita gak pernah minta buah tangan pada teman, kemudian silent traveling, tetep saja ada yang 'ngomel' minta buah tangan atau minimal traktiran alasannya ialah habis traveling.
"Rey, mana oleh-olehnya? manis ya, jalan-jalan gak ajak-ajak, udah gitu gak bawain buah tangan pula"

Biasanya, kalau udah sanggup pernyataan gitu, aku bakalan ngeles dengan cuek.

"Iyaaaa, sori kemaren itu gak ada rencana sama sekali, tiba-tiba aja nyasar"
(tapi emang iya sih, kebanyakan kami travelingnya mendadak)

"Sori, kemaren rempong ama anak, jadi gak sempat mikirin oleh-oleh"
(itu juga faktual sih, traveling bawa bayi itu rempong maksimal!)

4. Alasan bagasi.

Yang ini biasanya kepakai ketika mudik, atuh mah gulung tikar saya.
Sudahlah tiket PP bikin rekening hampir minus (jika bisa) ketambahan buah tangan pergi pulang pula.
Belum lagi yang nitip buah tangan aneh-aneh, minta sarung khas tempat asal lah, kain khas dan semacamnya. Dipikir kain gitu murah apa. Padahal sanggup mencapai jutaan lebih loh per buahnya.
Baca juga : Tips Traveling Bersama Bayi usia 6-12 bulan
Jadi, cara terbaik untuk menolak adalah, dengan alasan, "Sori ya, kemaren bagasinya gak cukup gegara perlengkapan kami saja sudah berkoper-koper"

Dengan 4 tips tersebut, jadilah kami bebas ke sana ke mari tanpa beban oleh-oleh.
Bahkan, saking seringnya gak beli oleh-oleh, kadang udah belipun lupa dibagikan ke teman, hanya keluarga dan tetangga yang kebagian.

Kalau teman-teman, punya tips embel-embel apa semoga gak dimintai buah tangan ketika traveling?
Share di komen yuk.

Semoga manfaat

Sidoarjo, 22 September 2018

Wassalam

Reyne Raea