Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lupakan Komunikasi! Inilah Kunci Utama Pertama Dalam Rumah Tangga


Kunci Utama Dalam Rumah Tangga


Assalamu'alaikum :)

#FridayMarriage

Waktu, sejatinya terus mengajarkan aneka macam hal dalam hidup kita.
Tak heran, jikalau hari ini kita ngotot menganggap hal ini ialah yang paling benar, beberapa waktu kemudian, (seolah tiba-tiba) kita mengganti anggapan bahwa hal itulah yang paling benar.

Salah satunya, problem modal utama dalam berumah tangga.



Dulu, saya sangat baiklah dengan banyak pendapat yang menyampaikan bahwa KOMUNIKASI ialah kunci utama dalam keharmonisan rumah tangga.

Iya, komunikasi dua arah antara suami dan istri.
Saling menyebarkan aneka macam isi hati dan perasaan.
Saling mengungkapkan apa yang ada di hati masing-masing.
Saling berdiskusi perihal masa depan bersama, dan memutuskan semuanya atas dasar mufakat melalui komunikasi.

Sounds prefect right?

Kalau dipikir-pikir, benar juga ya?
Bahkan, bukan hanya dalam berumah tangga, dalam pergaulan sehari-hari di luar rumah tanggapun, komunikasi memegang peranan yang sangat penting.

Terlebih dalam sebuah rumah tangga yang notabene jadi kompleks alasannya ialah menyatukan 2 kepala yang isinya beda untuk seumur hidup kita.
Bahkan, banyak di antara pasangan suami istri yang sebelum menikah sudah berdiskusi dan setuju akan banyak hal penting dikala menjalankan berumah tangga nanti.
Pada kenyataannya, banyak juga yang bermasalah bahkan menentukan mengalah sesudah usang berumah tangga.
Baca : Ingin Menikah? Perhatikan Hal-Hal Penting Ini
Terlebih yang sebelum menikah, jarang membahas hal-hal penting pasca menikah nanti, ibarat saya dan pak suami, hiks.

Komunikasi, Kunci Utama Dalam Rumah Tangga (?)


Benarkah komunikasi ialah kunci utamanya?
Dengan anggapan bahwa segala sesuatu sanggup diselesaikan dengan baik melalui komunikasi.

Sayangnya, hal itu hanya sanggup terjadi dikala komunikasi yang terjadi ialah komunikasi yang baik, komunikasi dua arah, dan komunikasi yang sama rata.
Bukan berat di suami atas nama dia ialah kepala keluarga, atau berat di istri, atas nama demi istri senang.

Bagaimana, jikalau yang terjadi ialah komunikasi satu arah dan komunikasi berat sebelah?
Karena ternyata salah satu pihak TIDAK PANDAI BERKOMUNIKASI dengan baik.

Tidak perlu mencari rujukan di luar, saya bakal menyebarkan mengenai pengalaman sendiri.

Saya dan suami ialah pasangan yang sangat jelek dalam berkomunikasi.
Iya..
Sejujurnya ibarat itu.
Bukan untuk membuka malu keluarga, tapi demi untuk pembelajaran yang insha Allah bermanfaat bagi lainnya.

Saya ialah pribadi yang sangat tidak sabaran, pemarah, ingin semuanya sempurna, dan harus selalu berpikir cepat termasuk dalam hal membahas sesuatu.

Sedang suami? Kebalikan 180 derajat dari saya.
Beliau ialah seorang yang amat sangat sulit mengekspresikan perasaannya.
Saking sulitnya, suatu hari, dulu sewaktu kami belum menikah.
Entah angin apa yang menciptakan dia jadi aneh, alasannya ialah tiba-tiba dia memuji saya (hal yang sama sekali tidak pernah dia lakukan secara langsung).

"Rey, matamu bagus!"

Detik berikutnya, saya terpanah, dan 5 detik kemudian saya tertawa terpingkal-pingkal hahaha.
Saya tahu, reaksi saya salah, alasannya ialah reaksi tersebut menciptakan dia sama sekali gak pernah mau memuji saya lagi sampai dikala ini.

Tapi bagaimana sanggup saya menahan rasa geli, sungguh hal itu menciptakan saya geli gak sanggup menahan tawa yang bergelak hahaha.

Bukan hanya sulit mengekspresikan perasaannya, bahkan untuk berkomunikasipun dia agak sulit.
Terlebih ada hambatan dalam bahasa yang kami pakai sehari-hari.
Beliau sering memakai bahasa Jawa dengan teman-temannya, sedang saya? sampai 18 tahun hidup di pulau Jawa, pengecap saya belum juga fasih berbahasa Jawa.

Karena hambatan tersebut, kami jadi malas berkomunikasi langsung, alasannya ialah yang terjadi hanyalah menciptakan kami akan berantem dan menciptakan saya ngomel berkepanjangan, serta pak suami hanya membisu saja mendengarkan semua omelan saya tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya, yang menciptakan saya semakin kesal dan semakin murka kemudian jadinya berhenti sendiri tanpa ada yang menenangkan.
Ya, saya berhenti alasannya ialah capek ngomong hahaha.

Serius, ngomel itu gak asyik.
Kalau sanggup saya lebih milih menulis omelan ketimbang mengomel langsung, capeeekkk, lol.
Baca : Suami Nyebelin Tapi Ngangenin
Kadang, dikala saya capek ngomel, saya memancing dia untuk berbicara, semoga dia juga sanggup mengungkapkan isi hatinya, dengan aneka macam cara jadinya dia mau membuka suara, namun ucapan yang keluar dari verbal dia malah menciptakan saya makin kesal.
Karena kebanyakan gak nyambung atau memang nyambung tapi dia tidak pandai memberikan maksudnya.

Sungguh kami pasangan yang tidak baik dalam hal komunikasi.

Lalu, bagaimana sanggup kami bertahan sampai dikala ini dalam mengayuh biduk rumah tangga bersama, sedang komunikasi yang menjadi kunci utama dalam mempertahankan keharmonisan rumah tangga sama sekali sulit dilakukan?

Jawabannya ialah CHEMISTRY yang dibuat oleh CINTA

CINTA Adalah Kunci Utama Pertama Dalam Rumah Tangga


Cinta ituuuu..
Melengkapi
Memaafkan
Mengisi kekurangan
Memaksimalkan kelebihan
Mengobati luka

CINTA ITU MENYEMPURNAKAN!

Ada yang bilang, hidup itu gak makan cinta, gak bakal kenyang.
Kata siapa??

Coba saja makan makanan favorit kita, dikala pasangan sudah tak cinta lagi dengan kita dan berpaling dengan kita?
Apakah rasa makanan tersebut tetap sama?
Tentu beda!

Tapi, coba saja makan nasi goreng sederhana yang cuman berbumbukan bawang, cabai dan garam sepiring berdua, alasannya ialah ekonomi keluarga sedang anjlok, tapi makannya penuh cinta ibarat dua orang remaja  yang pertama kali jatuh cinta??
Perut krucuk-krucuk alasannya ialah belum kenyang juga masih sanggup ditahan.
DEMI CINTA.

Suami yang nyebelin, gak sanggup berkomunikasi dengan baik, lelet dalam berpikir, gak punya uang banyak, belum sanggup beliin ini itu?

Demi CINTA, semua sanggup ditahan.
Didoakan, didukung dengan penuh kasih sayang semoga sang suami sanggup sukses.

Coba kalau tanpa cinta? ditambah godaan pesona lelaki lain?
Dijamin eksklusif babay deh.

Istri pemarah, gak sanggup masak, gak pandai mengasuh anak, boros dan sebagainya.

Demi CINTA, semua sanggup dijalani.
Dibimbing dengan penuh kasih sayang, sehingga istri jadi perempuan sholeha yang lebih baik lagi.

Coba kalau tanpa cinta? ditambah godaan perempuan lain?
Dijamin eksklusif dibalikin tuh ke rumah orang tuanya, dengan semua alasan tersebut.

Sounds lebay sih, tapi CINTA is work!

Jadi, masihkah kamu menyayangi pasanganmu?
Karena CINTA ialah kunci utama pertama dalam keharmonisan rumah tangga.
Diikuti dengan komunikasi dan sebagainya.

Sidoarjo, 26 Oktober 2018

Wassalam

Reyne Raea