Tips Memulai Bisnis Rumahan Bagi Irt Menurut Pengalaman Pribadi
Assalamu'alaikum :)
#MondayBusiness
#MonBizByRey
Terbiasa mendapat honor tiap bulan sebab berprofesi sebagai karyawan kantoran, sungguhlah menjadi duduk masalah ketika memutuskan jadi IRT atau SAHM.
Terlebih, kalau sebelumnya perekonomian keluarga disanggah juga oleh honor dari kita.
Otomatis, ketika memutuskan berhenti bekerja, ekonomi keluarga terasa sedikit bahkan banyak goyangnya.
Mau gak mau, nyaris semua ibu zaman now memutuskan untuk berbisnis dari rumah, begitu juga saya.
Baca : Pentingnya Target Market di Media Sosial Bagi Seorang BloggerSebelumnya alhasil berhenti jadi karyawan kantoran di tahun 2011 lalu, saya sudah mulai memikirkan membangun perjuangan sendiri.
Bukan..
Bukan menyerupai alasan aak muda zaman now yang bosan jadi karyawan, pengen jadi bos!
Kalau saya mah, cuman ingin bersahabat terus dengan anak.
Rasanya gak tega membiarkan anak bersama orang lain, gak tega bayangin anak dicubit atau dibentak orang lain.
Cukup saya saja yang cubit dan bentak, yang lain? langkahin dulu gunung berapi deh! lol.
Dulunya, saya pengen bikin perjuangan jualan pisang goreng di Surabaya, secara...
Waktu itu sulit banget dapetin pisang goreng yang lezat di Surabaya.
Selain itu, saya pikir waktu bekerja kalau jualan pisang goreng itu sedikit, bukanya setelah Magrib, maksimal pukul 9 malam sudah tutup.
Itu pemikiran saya dulu, saya lupa kalau sebelumnya harus nyiapin ini itu, dan itu juga masuk jam kerja harusnya hahaha.
Waktu itu hingga udah nyusun list barang yang harus di inventaris buat bisnis, meskipun hingga alhasil saya benar-benar berhenti kerja, perjuangan tersebut hanyalah di angan-angan hahaha.
Waktu berlalu, ternyata jadi IRT itu GAK ENAK BANGET!
Secara, saya itu workaholic banget, dan benci banget ama nyuci, nyetrika dan teman-temannya itu.
Belum lagi liat rekening yang dulunya selalu terisi setiap bulannya, setelah jadi IRT, gak ada lagi pemasukan.
Palingan sanggup sesekali dari mama, waktu itu mama masih kerja.
Karena bosan menikmati kekosongan rekening, mulailah saya mewujudkan niat berbisnis atau perjuangan sendiri.
Inginya mewujudkan bisnis pisang goreng atau pisang ijo, tapi melihat kakak Darrell masih kecil, rasanya sulit untuk ditinggal fokus masak atau nyiapin jualan.
Sampai alhasil saya mulai memakai modal 500ribu untuk mencoba jualan online baju anak, dan ngambil barangnya di seorang sahabat facebook.
Sayang di sayang.
Ternyata jualan online itu gak semudah yang saya liat di facebook, upload foto kemudian kirim produk yang dibeli orang.
Eksploitasi anak, dipaksa jadi model, hahaha |
Eksploitasi anak 2, hahaha |
Baca aja :Jualan di Online Shop Itu Emang Rempong (Berdasarkan Pengalaman Sendiri)Merasa gak berhasil di bisnis online shop tersebut, saya berpikir semua penyebabnya ialah persaingan, yang jualan baju anak gitu bukan hanya saya, mau gak mau saya harus cari perjuangan lain dengan kompetiter yang sedikit (anaknya keder duluan kalau bersaing, lol).
Saya kemudian mencoba perjuangan Frozen Brownies, demi keunikan produk serta harga terjangkau, semuanya saya kerjakan sendiri.
Dari nyiapin bahan, kemasan, disain kemasan, bikin browniesnya, bungkusin browniesnya, moto produknya, masarin produknya, packing, hingga pengiriman.
![]() |
Logo buatan emak yang gak ada jiwa seni dan gak ahli disain grafis, di komputer yang sudah tuwah, so proud hahaha. |
Yang ini gak ada eksploitasi anak, tapi anaknya nangis-nangis sebab emaknya sibuk motoin produk mulu , hahaha |
Alhamdulillah, tidak mengecewakan berhasil.
Meskipun diakhiri dengan SAYA TEPAR SODARA hahaha.
Setelah sembuh, saya jadi gak semangat memulai lagi, malah berpikiran untuk memulai bisnis MLM saja, gegaranya liat status-status menarik hati para pebisnis Oriflame di facebook.
Singkat kata, bergabunglah saya dengan bisnis tersebut, dan alhasil semacam saya menemukan bermacam-macam penyebab mengapa setiap perjuangan yang saya jalankan selalu gagal.
Kok bisa? mau nawarin ikut MLM ya, Rey?
ENGGAKLAAAHHH!
Gimana mau nawarin? orang saya kini juga lagi break bisnis Oriflame, kagak sanggup waktunya hahaha.
Baca : Bisnis MLM, menambah sahabat atau memutuskan hubungan pertemanan?Ternyata, apa yang saya lakukan selama ini, salah.
Seharusnya, saya punyai minimal sedikit saja ilmu bisnis sebelum memulainya, terlebih kalau mulainya pakai modal yang tidak mengecewakan nekat.
Sayang banget deh modalnya kalau nantinya berhenti gitu saja, kayak Rey! hahaha
Dari semua pengalaman tersebut, saya jadi ingin membuatkan tips, buat mama/bunda/mami/mommy/ibu yang ingin memutuskan membangun bisnis dari rumah, bersahabat dengan anak dalam artian anak tetap jadi prioritas utama.
Tips memulai bisnis rumahan berdasarkan pengalaman pribadi
1. Niat dan tekat yang berpengaruh dalam bentuk Impian Bertahap
Saya rasa, sudah banyak artikel yang membahas wacana hal ini, niat dan tekat yang kuat, yang ingin saya lengkapi adalah, niat dan tekat yang bagaimana tepatnya?
Niat di sini berdasarkan saya lebih ke punya cita-cita yang berpengaruh (ala-ala motivator MLM yak, lol)
Iyaaaaa, sekilas terdengar sedikit lebay, tapi believe me, kita bakalan butuh banget cita-cita yang berpengaruh dalam menjalankan bisnis rumahan ini.
Impian itu gak perlu yang aneh-aneh dulu lah, cita-cita pengen beli rumah mewah, jalan-jalan ke Alaska. gak usah dulu deh sis, terlebih kalau sebelumnya gak pernah kenal perjuangan sendiri, takutnya bisa pingsan hahaha.
Mulailah dengan niat dan tekat yang berpengaruh dari sebuah cita-cita yang sederhana, misal...
Saya pengen beli skincare yang mumpuni untuk merawat kulit wajah, secaraaaaa skincare kan tidak mengecewakan ya harganya, rasanya gak tega kalau ikut membebani suami yang beban ekonominya sudah tidak mengecewakan ngos-ngosan.
Makara saya kudu punya penghasilan sendiri buat itu.
Terlihat remeh sih, tapi its work for me.
Saya mana bisa pakai skincare Oriflame yang harganya di atas sejuta itu kalau gak berbisnis dari rumah, eh bisa sih maksa suami, tapi kalau suami dipenjara gegara stres dan alhasil melaksanakan hal yang dihentikan aturan sebab memenuhi tuntutan saya, rasanya saya bakal guling-guling juga hahaha.
Ah, kalau sekadar skincare mah suami gak duduk masalah beliin.
Oh Alhamdulillah.
Berarti boleh tuh di upgrade impiannya, pada dasarnya punyailah cita-cita yang dimulai dari hal-hal yang sederhana, dan ketika cita-cita tersebut tercapai, segera upgrade secara perlahan.
Mengapa sih harus mulai dari hal yang sederhana?
Bukankah kata para motivator, punyailah cita-cita yang besar, sebab bermimpi itu gak bayar.
Gak salah sih, tapi BERDASARKAN PENGALAMAN SAYA, cita-cita besar tanpa kenal batas kemampuan kita, bakalan berakhir dengan sebuah stress berat dan kekecewaan.
Ada banyak banget pebisnis yang awalnya punya semangat menggebu-gebu, semacam air mendidih meletup-letup, mengerjakan semuanya secara membabi buta, sehingga alhasil dipertengahan ia terlalu capek sedang hasil belum sesuai target, bahkan parahnya lagi, demi semangat tersebut, ia lupa dengan tujuan awal.
Baca juga : Rahasia Yang Jarang Terungkap Dari Kerugian Bisnis Oriflame, Berdasarkan Pengalaman PribadiMisal, berbisnis dari rumah dengan tujuan bersahabat anak, bisa cari uang sambil jagain anak, ngajak main anak.
Yang ada, demi target, anak terabaikan.
Memang sih did ekat anak, tapi anaknya disuruh main sendiri, dicekokin yutub dan semacamnya, biar emaknya bisa ngurus bisnis dengan konsen.
Believe me..
Wanita itu multitasking, tapi kalau multitasking sambil konsen hanya ada sekian persen saja yang bisa lakukan.
2. Perbanyak Modal Ilmu Bisnis
Seperti yang sudah saya ceritakan di atas, aneka macam perjuangan yang saya tekuni alhasil berhenti gitu saja, menyerah.
Semuanya sebab saya terlalu capek ngurusnya.
Dan capek tersebut sebab saya bekerja dengan keras, tapi tidak dengan cerdas.
Ya gimana bisa cerdas, orang saya miskin ilmu bisnis banget dulunya.
Jadi, sebelum memulai bisnis, jangan malas deh mencar ilmu ilmunya dulu. Bisa dengan mengikuti bisnis MLM, lah kok disuruh ikut MLM? niscaya mau ngajak nih si Rey?
Ih bentar dong, lanjutin baca dulu..
Mengapa ikut MLM? sebab MLM ialah salah satu cara kita mencar ilmu ilmu bisnis dan marketing secara gratis.
Gratis gimana kalau daftarnya aja bayar mahal?
Ya carilah MLM yang daftarnya murah dong, Oriflame contohnya hahaha.
Atau bisa juga dengan cara membaca ilmu-ilmu bisnis yang banyak bertebaran di internet. Baca dan catat poin pentingnya, biar nantinya sudah punya kisi-kisi dalam mempraktekan ilmu tersebut dalam menjalankan bisnis pribadi.
3. Cari tahu tantangannya dari testimoni orang lain.
Kalau para motivator mengatakan, memulai bisnis itu fokus ke garis akhir, pikirin hasilnya, jangan pikirin yang gak enaknya.
Nah kalau saya berlawanan banget malah!
Justru, bagi seorang IRT khususnya yang punya anak, wajib banget cari tau apa saja tantangan dalam berbisnis rumahan.
Mengapa?
Baca juga : Istri Berbisnis Oriflame, Keluarga Bahagia Atau Terabaikan?Karena kita ialah wanita!
Wanita itu kuat, tapi drama hahaha.
Jangankan ditambah ama urus bisnis, fokus ngurus anak saja banyak yang depresi?
Apalagi harus urus bisnis sambil jaga anak??
Gak usah terkecoh dengan iklan
"Senangnya bisa sanggup honor bulanan sambil kerja di rumah bersahabat anak"
Ups, saya sering juga pasang iklan kayak gitu hahaha.
Pada kenyataannya, kerja sambil jaga anak?
Yang ada gres mau pegang HP, direbut ama anak.
Anaknya dikasih HP sendiri? palingan bertahan beberapa saat, habis itu ia bosan dan mulai cranky caper hahaha.
Ih, kasih yutub dong, heh? seriously? mau bikin otak anak yutuban mulu hingga alhasil lihat video yang gak patut ia lihat??
Terus apa gunanya kita bekerja dari rumah? mending sekalian kerja di kantor saja hahaha.
Btw i know, tulisannya youtube bukan yutub, lol.
Dengan tau tantangan selama berbisnis rumahan, kita bakalan udah siapin mental semenjak awal, bukan hanya mental saja malah, kita juga bisa menyiapkan taktik beragam, jadi selain mood terjaga, tekanan pun jadi lebih minim dan anak kondusif gak kena bentakan emaknya yang capek dan depresi hahaha.
4. Susun semua plan bisnis serta managemen waktunya
Impian sudah punya, ilmu sudah tidak mengecewakan terkumpul, tantangan-tantangannya sudah tau dan sudah siapin mental, kini waktunya melangkah untuk mewujudkannya, dimulai dengan PLAN atau PERENCANAAN.
Membuat plan itu sama pentingnya dengan ketiga hal di atas, biar jalaninnya gak kayak orang buta.
Plan tersebut terdiri dari :
- Usaha yang bakal dijalankan, lengkap dengan biaya modalnya. Misal mau jualan sebuah produk hasil buatan sendiri, hitung berapa modal yang bakal diharapkan untuk membeli bahan, biaya inventaris pendukungnya, jangan lupa sertakan biaya upah kerja diri sendiri serta biaya pemasaran.
- Harga produknya. Yang ini juga amat sangat penting, sebab menyangkut keberlangsungan perjuangan kita, salah memberi harga di awal berakibat fatal, menyerupai saya dulu memberi harga di bawah rata-rata dan alhasil tepar sendiri. Menetapkan harga jual gak boleh asal, harus melalui perhitungan biaya yang dibutuhkan untuk produksi produk, ditambah biaya upah kita maupun karyawan (jika ada) serta biaya marketing (termasuk biaya reseller, promo dan sebagainya).
- Konsep pemasaran usahanya, apakah online atau offline.
- Strategi pemasarannya, apakah dipasarkan sendiri, atau dengan membuka cabang atau reseller, kalau memiliki reseller, jangan lupa siapkan ilmu bisnis biar resellernya berkembang.
- Manajemen waktu pelaksanaannya, yang ini kunci utamanya! Menjadi IRT saja terlebih kalau gak punya ART, waktu 24 jam pengen banget kita panjangi jadi 30 jam. Secaraaaa, pekerjaan seorang IRT itu gak ada habisnya, lah kini mau ditambah ama waktu berbisnis?? Segera atur waktunya deh, kalau enggak mau dilindas waktu terus depresi dan jadi emak-emak naga yang marah-marah mulu sebab capek hahaha.
5. SEGERA MULAI!
Nah, semua sudah dipersiapkan, bahkan plan perjuangan dan managemen waktunya udah di list dan ditempelin ke dinding.
Sekarang...
SEGERA MULAI BU!!!
hahaha..
Kebanyakan, orang sibuk memikirkan ini itu, tapi gak pernah mulai-mulai, dengan seribu alasan.
Beginilah, begitulah...
Alhasil, usahanya gak jadi-jadi, hanya di angan-angan mulu.
Jadi, segera di mulai ya bundaaa... mamaaaa... mamak.....
Baca : Personal Branding, Kunci Utama Bisnis OnlineKalau perlu, tuliskan waktu start-nya di dalam plan yang kita buat, jadi tau kapan kita harus memulainya.
Demikian saja dulu kayaknya tips dari saya, berdasarkan pelajaran berharga yang saya alami semenjak memutuskan jadi IRT.
Karena jadi IRT mantan pekerja kantoran itu gak lezat banget.
Tapi punya honor dengan berkantor di rumah juga lezat banget tapi gak lezat juga jalaninnya.
Terlebih, jalaninnya ngasal kayak Rey dulu, lol.
Semoga manfaat.
Ada yang berniat buka perjuangan sendiri? atau punya tips lainnya?
Share di komen yuk :)
Sidoarjo, 24 September 2018
Wassalam
Reyne Raea